Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Payung
11
Suka
6,734
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika payung patah, sobek bahkan terbelah.

Tetes hujan merembes, membasahi, bahkan menggenangi.

"Kenapa Bu, kenapa kita tidak lari," tanya Dinar terisak.

Yang ditanya diam seribu bahasa, hanya menunduk menatap memar di lengannya yang sudah membiru.

***

Suara penyiar berita begitu antusias membacakan ramalan cuaca hari ini.

"Cuaca di kabupaten P cerah, tentunya kita bisa bersiap-siap melakukan aktivitas di luar, berlibur ataupun berkumpul dengan keluarga tercinta."

"Keluarga," kutuk Dinar, segera dia memindahkan saluran televisi dan melempar remote ke lantai.

Mendengar suara benda jatuh, Ibunya segera menghampirinya.

"Suara apa tadi?"tanyanya.

"Aku muak Bu, kenapa Ibu harus membiarkan payung yang sobek dan patah ini, sebagai tempat berlindung. Bukankah sebaiknya kita menggantinya dengan yang baru".

"Ibu bisa menjahitnya sayang," jawab Ibunya berlinang air mata dan menatap lekat mata anaknya yang masih berusia sepuluh tahun itu.

"Kelak kau akan mengerti," ucapnya dalam hati.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@ladymiahasneni : Hmmmmm
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Ayat Ayat Benci
Sarjana Goblok
Novel
Bronze
Kode Cerita Hari Ini
B12
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
BEAUTY STANDARD
M Fadly Hasibuan
Novel
I Will Always...
Wildan Ravi
Novel
Bronze
Demi cinta aku rela meninggalkan rumah
Chiavieth Annisa06
Novel
Gold
PCPK Art Academy
Noura Publishing
Flash
The Day We Die
MosaicRile
Novel
Bronze
One Last Cry
Hello Dino
Novel
Bronze
love Mosquito
Herman Sim
Flash
Dia
Michelia Rynayna
Novel
Kisah yang Tak Bisa Dipercaya
Alif Mahfud
Novel
Bronze
Kaligrafi untuk Sabrina
Bisma Lucky Narendra
Novel
Gold
I Love Ice Skating
Mizan Publishing
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Rekomendasi
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
MONYET DI POHON SAWIT
Miley Ann Hasneni