Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Siang itu, layaknya generasi milenial lain yang sedang tidak ada kerjaan, Soraya duduk santai di ruang keluarga sambil menjelajahi media sosial Instagram. Tidak ada hal yang perlu ia kerjakan. Tugas dari sekolah pun tidak ada.
Briana, teman sebangkunya yang masih 'nyangkut' di rumah Soraya seusai pulang sekolah, datang menghampiri.
"Huh, lega deh habis buang air," celetuk Briana. "Eh, pesan makanan yuk. Lapar nih."
"Boleh," ujar Soraya. "Eh Bri, ini teman satu angkatan kita kelas 11 IPA 2 kan? Cantik banget. Follow ah."
Soraya mulai mengikuti Instagram teman seangkatannya itu, menyukai beberapa postingan yang menurutnya menarik, dan menunggu diikuti kembali. Hingga makanan pesanannya dan Briana datang sampai makanan itu habis, Soraya tidak juga mendapat notifikasi diikuti kembali.
"Hmm.. Sudah biasa sih ini. Apa memang para goodlooking itu sombong ya? Eh Bri, tapi kok Instagram lo selalu dapat follback?"
Soraya menatap Briana dan mulai menyadari sesuatu. Briana cantik. Temannya itu fashionable dan mengerti make up. Followers Instagram Briana juga banyak. Soraya melihat pakaian yang ia kenakan dan menatap dirinya di cermin. Ia baru sadar. Selama ini ia tidak mengerti outfit dan make up. Ia juga baru menyadari perbedaan kualitas feed Instagramnya dengan Briana.
"Apa gue primitif ya?" Tanya Soraya.
"Hhmm.. Sebenarnya gini." Briana mendekati Soraya dan mulai membisiki sesuatu.
💎💎💎
"Nah, mantap kan hasil karya gue." Briana tersenyum bangga. Soraya menatap dirinya yang sedikit berbeda di depan cermin. Rambut lurusnya dicurly. Wajahnya sedikit dipoles. Entah apa yang dilakukan Briana, tapi wajah Soraya terlihat lebih cantik dan glowing.
"Nih, jangan lupa dipakai." Briana menyodorkan cardigan rajut berwarna lilac dan tote bag corduroy putih.
"Okey. Lo coba style ini dulu. Let's go.." Antusias Briana.
Mereka pergi ke tempat aesthetic dan berfoto menggunakan hp iPhone milik Briana.
"Wiw.. Keren kan foto-foto kita. Eh di foto yang ini lo cantik loh. Sekarang coba lo upload di Instagram," saran Briana.
"Iyaa nih gue mau upload," ujar Soraya. Benar saja, tak sampai dua menit, postingan terbaru Soraya sudah kebanjiran like. Ia juga mendapat beberapa followers baru.
"Gilak, biasanya 2 menit cuma 10 likes." Soraya tak percaya. "Eh tapi, kenapa harus iPhone?"
"Ya gitu deh. Merk hp keliatan dari hasil foto. Kalau udah iPhone.. otw follow.." jelas Briana.
"Hahahaha.." Tawa keduanya pecah seketika.
"Memang primitif gue sampai baru ngerti sekarang," ujar Soraya.
"Hahaha.. Ya.. begitulah yang sering terjadi," timpal Briana.
"Upss.. Cowok yang dulu sempet gue taksir nge-follback gue. Para cewek goodlooking yang dulu ga follback gue, sekarang mereka follow gue nih. Apa karena postingan tadi ya?"
"Tuh.. Dia disitu tuh ngeliatin lo." Briana menunjuk ke suatu arah dengan dagunya. Soraya melihat sosok itu. Cowok cuek yang pernah ia sukai, tengah berdiri di seberang sana sambil tersenyum menatapnya. Tapi rasa suka itu sudah kedaluwarsa. Soraya membuang muka.
"Gimana, besok mau tampil kaya gini lagi? Gue bantuin." Tawar Briana.
"Engga deh. Cukup sehari bergaya selebgram. Gue lebih nyaman sama penampilan yang dulu. Tapi hari ini cukup lah untuk suatu informasi. Hehe.."
"Well, it's a right choice girl..."
Mereka bertos sambil tertawa.
"Haus nih, beli minum yuk."
"Let's go.."