Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Sang Hyang Wenang
7
Suka
7,087
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Semesta mulainya kosong dan tak ada penghuninya. Sang Hyang Wenang yang sebagai dewa tertinggi lantas melemparkan biji nitya pralaya(1). Biji itu baru mengeluarkan akarnya dalam kurung waktu 1000 tahun, dan mulai keluar satu daun dalam kurung waktu 100 tahun sekali. Sang Hyang Wenang selalu menyemainya setiap hari. Alhasil setelah pohon nitya pralaya tumbuh besar mulai menciptakan dewa-dewi untuk mengatur kehidupan. Mereka lantas menciptakan setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri untuk menghuni madyapada(2). Di sisi lain, juga menciptakan ras wayang, raksasa, dan margasatwa untuk menghuni marcapada(3).

Semua dewa yang pernasaran diam-diam mendekat ke pohon nitya pralaya. Mereka melihat buahnya yang tak pernah mengenal musim, terus berbuah walaupun sering dimakan oleh hewan-hewan yang berada di kahyangan. Dewa Wisnu yang terkenal jahil langsung memanjat pohon itu. “Cepatlah memanjat pohon nitya pralaya ini dan kita panen semua buahnya!” Mulutnya mengunyah buah nitya pralaya.

Dewa Siwa tersenyum melihat Dewa Wisnu memakan buah nitya pralaya. Ia dengan cepat memanjat pohon, mengambil buahnya, dan langsung memakannya. Dewa lainnya pun juga ikut memanjat, memakan buahnya sampai habis. Mereka mulai kekenyangan dan tertidur di bawah pohon nitya pralaya. Sang Hyang Wenang yang melihat langsung murka dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Seketika terdengar gemuruh di alam semesta. Akar pohon itu melilit semua dewa yang memakan buahnya dan sekejap mata pohon nitya pralaya meledak, terjadilah naimittik pralaya(4).

Catatan:

1.Pohon kematian.

2. Dunia bagi setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri.

3. Dunia bagi ras wayang, raksasa, dan margasatwa.

4.Hancurnya alam semesta.

Ruang Sang Hyang Wenang, 5 April 2021.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Novel
Tahu-tahu Jodoh
anonymous pout
Novel
Bronze
Lost In Escape
rdsinta
Novel
Bronze
Jalan Lain Menuju Pulang
AS Rosyid
Novel
Ketika Cahaya Rembulan Mengecup Lautan
Anisha Dayu
Novel
LANGIT SEPEKAT DARAH
tuhu
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Novel
Bronze
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Novel
Gold
Mati Ketawa ala Refotnasi
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
SURAT CINTA AGAM
Embart nugroho
Novel
Bronze
Menjahit Luka
Ayub Wahyudin
Novel
Gold
Di Balik Gerbang
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
CANDRA SENGKALA
Nur Baiti (Hikaru)
Novel
Gold
Inilah Jalan Hijrahku
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Melawan Lupa Mereka Bilang Ayahku Penghianat
Emma Kulzum
Rekomendasi
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Flash
Kota Hastinapura
Nur Khafidhin
Flash
Drupadi
Nur Khafidhin
Flash
Brahma Menghancurkan Semesta
Nur Khafidhin
Novel
Kereta Kematian
Nur Khafidhin
Novel
Kala
Nur Khafidhin