Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Sang Hyang Wenang
7
Suka
11,578
Dibaca

Semesta mulainya kosong dan tak ada penghuninya. Sang Hyang Wenang yang sebagai dewa tertinggi lantas melemparkan biji nitya pralaya(1). Biji itu baru mengeluarkan akarnya dalam kurung waktu 1000 tahun, dan mulai keluar satu daun dalam kurung waktu 100 tahun sekali. Sang Hyang Wenang selalu menyemainya setiap hari. Alhasil setelah pohon nitya pralaya tumbuh besar mulai menciptakan dewa-dewi untuk mengatur kehidupan. Mereka lantas menciptakan setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri untuk menghuni madyapada(2). Di sisi lain, juga menciptakan ras wayang, raksasa, dan margasatwa untuk menghuni marcapada(3).

Semua dewa yang pernasaran diam-diam mendekat ke pohon nitya pralaya. Mereka melihat buahnya yang tak pernah mengenal musim, terus berbuah walaupun sering dimakan oleh hewan-hewan yang berada di kahyangan. Dewa Wisnu yang terkenal jahil langsung memanjat pohon itu. “Cepatlah memanjat pohon nitya pralaya ini dan kita panen semua buahnya!” Mulutnya mengunyah buah nitya pralaya.

Dewa Siwa tersenyum melihat Dewa Wisnu memakan buah nitya pralaya. Ia dengan cepat memanjat pohon, mengambil buahnya, dan langsung memakannya. Dewa lainnya pun juga ikut memanjat, memakan buahnya sampai habis. Mereka mulai kekenyangan dan tertidur di bawah pohon nitya pralaya. Sang Hyang Wenang yang melihat langsung murka dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Seketika terdengar gemuruh di alam semesta. Akar pohon itu melilit semua dewa yang memakan buahnya dan sekejap mata pohon nitya pralaya meledak, terjadilah naimittik pralaya(4).

Catatan:

1.Pohon kematian.

2. Dunia bagi setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri.

3. Dunia bagi ras wayang, raksasa, dan margasatwa.

4.Hancurnya alam semesta.

Ruang Sang Hyang Wenang, 5 April 2021.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Flash
Unjuk Rasa; Bung kecil berhati besar
Rizky aditya
Novel
Gold
Death in Babylon, Love in Istanbul
Bentang Pustaka
Novel
"DEWAGADIS"
Helluva
Flash
Jangan Menungguku
Laila NF
Flash
PELUKAN SETENGAH ABAD
Faisal Syahreza
Novel
Negeri Ilusi Bapak Presiden
Liston Siregar
Flash
Bronze
TERUNTUK TEMAN MASA LALU
Safinatun naja
Novel
Gold
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Novel
Kamis Hitam
Angga Wiwaha
Novel
Gold
Gulag
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Pelita Luka Menanti Senja
Temu Sunyi
Novel
La Arus
Mer Deliani
Novel
EMPAT JEJAK DI KYOTO Kunci Amaterasu dan Takdir Dua Dunia
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Ayah Selalu Dikejar Anjing
Lian lubis
Rekomendasi
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Flash
Drupadi
Nur Khafidhin
Flash
Kota Hastinapura
Nur Khafidhin
Novel
Kereta Kematian
Nur Khafidhin
Flash
Brahma Menghancurkan Semesta
Nur Khafidhin
Novel
Kala
Nur Khafidhin