Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Sang Hyang Wenang
7
Suka
9,490
Dibaca

Semesta mulainya kosong dan tak ada penghuninya. Sang Hyang Wenang yang sebagai dewa tertinggi lantas melemparkan biji nitya pralaya(1). Biji itu baru mengeluarkan akarnya dalam kurung waktu 1000 tahun, dan mulai keluar satu daun dalam kurung waktu 100 tahun sekali. Sang Hyang Wenang selalu menyemainya setiap hari. Alhasil setelah pohon nitya pralaya tumbuh besar mulai menciptakan dewa-dewi untuk mengatur kehidupan. Mereka lantas menciptakan setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri untuk menghuni madyapada(2). Di sisi lain, juga menciptakan ras wayang, raksasa, dan margasatwa untuk menghuni marcapada(3).

Semua dewa yang pernasaran diam-diam mendekat ke pohon nitya pralaya. Mereka melihat buahnya yang tak pernah mengenal musim, terus berbuah walaupun sering dimakan oleh hewan-hewan yang berada di kahyangan. Dewa Wisnu yang terkenal jahil langsung memanjat pohon itu. “Cepatlah memanjat pohon nitya pralaya ini dan kita panen semua buahnya!” Mulutnya mengunyah buah nitya pralaya.

Dewa Siwa tersenyum melihat Dewa Wisnu memakan buah nitya pralaya. Ia dengan cepat memanjat pohon, mengambil buahnya, dan langsung memakannya. Dewa lainnya pun juga ikut memanjat, memakan buahnya sampai habis. Mereka mulai kekenyangan dan tertidur di bawah pohon nitya pralaya. Sang Hyang Wenang yang melihat langsung murka dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Seketika terdengar gemuruh di alam semesta. Akar pohon itu melilit semua dewa yang memakan buahnya dan sekejap mata pohon nitya pralaya meledak, terjadilah naimittik pralaya(4).

Catatan:

1.Pohon kematian.

2. Dunia bagi setan, demit, jin, gandarwa, mahluk halus, dan peri.

3. Dunia bagi ras wayang, raksasa, dan margasatwa.

4.Hancurnya alam semesta.

Ruang Sang Hyang Wenang, 5 April 2021.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Novel
Bronze
Buitenzorg
Yohana Indriani
Novel
Penyintas Waktu
Ren Muhammad
Novel
Sialang dan Kubu Terakhir
Eko S. Ayata
Novel
Bronze
Kaok Gagak di Kahayan
Han Gagas
Novel
Bronze
Juni Berdarah Pasca-Reformasi
Hariyadi Eko Priatmono
Cerpen
JEJAK LANGKAH
Rian Widagdo
Novel
Bronze
Matahari Lembah Cawan
Sri Wintala Achmad
Novel
Suami Selingkuh, Mantan Merengkuh
Sari Aprilliani
Novel
Dunia Sunyi Muaramerah
Ubaidillah
Novel
SIMULAKRA
Lisya Angelina Hardiman
Novel
kakak cantik posesif & bocah manis
FannShikii.
Novel
Bronze
BUKAN HARI KEMARIN
Siti rokhmah
Novel
Setelah 1999
Pintu Belakang
Flash
Bronze
Seratus Tahun Kemudian
Afri Meldam
Rekomendasi
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Novel
Kereta Kematian
Nur Khafidhin
Flash
Drupadi
Nur Khafidhin
Flash
Kota Hastinapura
Nur Khafidhin
Flash
Brahma Menghancurkan Semesta
Nur Khafidhin
Novel
Kala
Nur Khafidhin