Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Menceritakan seorang gadis bernama Rahel Anatasia yang memiliki kekurangan yaitu dalam bicara atau bisu dan memiliki kekurangan dalam menulis dan membaca atau disleksia. Ia tinggal sendiri di rumah orang tuanya yang kini sudah tiada dan menjadi hak waris tunggal.
Suatu malam, ia terbangun akibat mendengar jeritan tetangganya yang bernama Megan. Ia melihat Megan sedang di tusuk-tusuk oleh seorang pria yang tidak ia kenal, ia hanya melihat ciri-cirinya saja dan pada akhirnya ia menelpon polisi untuk segera melaporkan hal tersebut. Tanpa disadari, ia lupa bahwa tidak bisa bicara dan kesulitan dalam membaca angka.
Pada akhirnya ia harus menjadi saksi bisu kasus pembunuhan tetangganya itu dan teror demi teror datang menghampiri Rahel hingga pertarungan hidup dan mati pun harus di mulai.
Rahel yang sudah belajar sandi morse bisa menulis dan memberikan kepada pihak yang berwajib namun mereka tidak percaya kepada Rahel teror malam terus datang seperti kucing-kucing yang mati dan tanaman yang hancur membuat Rahel kesal dan siap untuk bertumpah darah di malam Jumat kliwon itu. Rahel yang sudah siaga harus bermain kucing-kucingan dengan sang pembunuh dirumahnya tanpa suara.
Tepat jam 12 malam perkelahian pun dimulai saling memukul, menendang dan menggigit. Rahel menusuk pembunuh tersebut dan ia terkejut betapa kagetnya melihat sang pembunuh tersebut adalah sahabatnya sendiri, Lion. Kemudian pembunuh tersebut bangun dan menjambak rambut Rahel dan membenturkan kepalanya ke tembok. Ia tak sadarkan diri namun karena Rahel lebih pandai di saat pramuka ia bisa bebas dari tali tersebut dengan mudahnya. Pertarungan pun kembali dimulai. Rahel memukulnya dengan tongkat bisbol dan mengikatnya disofa sambil melakban mulutnya itu. Sekarang Lion hanya bisa terdiam kemudian Rahel memiliki ide yaitu membuat rumahnya seolah-olah terbakar dan ia akan pergi keluar negeri bersama warisan ayahnya tersebut. Pertama-tama ia mempersiapkan diri, passport, pakaian, uang, perhiasan dll. Semuanya dimasukan ke koper kemudian ia menyalakan kompor yang sudah berisi minyak goreng, casan hp yang sudah isi penuh, menyalakan semua lampu, menaruh petasan dekat kompor, menyalakan TV dan Radio dengan volume besar, menyalakan gosokan panas yang sudah menempel di cucian kering, menyalakan oven dan magic warm tanpa apa-apa terakhir menulis morse kembali di halaman rumahnya "Di Jual". Setelah itu ia memacu mobil ayahnya dalam waktu 30 menit dan dari jauh bisa terlihat rumahnya terbakar dan ia bebas pergi keluar negeri tiba-tiba ia teriak dan bisa bicara kemudian menangis haru.