Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Sigma
7
Suka
7,016
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

London, ditempat penampungan anak yatim piatu.

Petugas sosial hendak menjemput Erick. Anak itu baru 3 hari dipenampungan, karena ayahnya membunuh ibunya sendiri.

Saat itu para tetangga datang menolong, jeritan ibu Erick terdengar lantang, maka tak perlu waktu yang lama untuk menangkap ayahnya. Namun sayangnya ibu Erick meninggal, tusukan di leher membuat nyawanya meninggalkan tubuhnya.

Erick tak menangis. Dia memeluk ibunya seiring melihat ayahnya dibekuk warga. Erick baru melepas ibunya ketika petugas medis datang.

Mereka membawa ibunya dengan ambulan. Sedangkan Erick dibawa pergi dengan ambulan yang berbeda.

Erick sama sekali tidak berbicara. Dia duduk di ranjang bangsalnya. Dia hanya makan, duduk, mandi, tidur. Selama tiga hari, ini membuat petugas rumah sakit cemas.

Akhirnya petugas sosial mengajak Erick menuju penampungan, di sana tempat perawatan yang tak kalah lengkap dengan rumah sakit.

Adam, si petugas meninggalkan Erick di penampungan selama 3 hari.

Sebelumnya ia berkata pada Erick, "Aku akan datang kembali," lalu menepuk pelan kepala Erick.

Dan ini tepat hari ke-3. Sesuai janjinya Adam berkunjung.

"Dimana Erick suster?"

Suster paruh baya itu menuntun Adam ke tempat Erick.

"Dia ada di taman," ujarnya lembut.

"Bagaimana perkembangan Erick, suster?" tanya Adam.

Mereka masuk ke ruang. Ada meja 4 yang disetiap keliling ada sebuah kursi kecil warna-warni, papan tulis dan perabot belajar untuk anak kecil lainnya.

Mereka berdua berdiri di teras ruangan itu. Mendapati Erick sedang menatap ke atas sendirian.

"Saya takut, Erick tidak bisa mengekspresikan emosinya. Dia cenderung diam, enggan berbicara, kami sudah berusaha mengajaknya berbicara. Tapi Erick masih bungkam."

"Hmnn, pertama saya lihat dia ditempat kejadian, dia memeluk ibunya, anak kecil normal pasti menangis tapi Ercik hanya diam."

"Ah, kasihan sekali anak itu," urat kening suster berkerut membayangkan betapa sedih Erick dan derita yang ditanggung.

"Apa yang sedang ia perhatikan?"

"Entah, saya sudah coba bertanya, tapi dia tidak menjawabnya. Apakah itu salju, langit, pohon?"

"Saya berharap dia memandang langit."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
ANOMALI
Deny Pamungkas
Flash
Terkurung
Diyanti Rita
Novel
Rembulan di Kaki Gunung Ceremai
R Fauzia
Flash
Bulan Biru
Ravistara
Novel
Gold
KKPK Friends Lullaby
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Dua Perempuan
Venny P.
Flash
Pesawat tanpa pilot
Mahmud
Novel
Rahasia Wicara
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
Cerpen
Rumah Tua dan Buku-buku yang Hilang
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Cerpen
Bronze
Mengulang Waktu
Teman Tualang
Flash
Bronze
Lambat Bukan Berarti Tak Berguna
Syafira Muna
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Flash
Di Balik Semangkuk Bawang
Denik a nuramaliya
Novel
KOMA - Hidup dan Mati
Margo Budy Santoso
Rekomendasi
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Flash
Terahasia
Donquixote
Flash
KRESNA-The Black Knight
Donquixote
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Flash
Ratu Charlotte
Donquixote
Flash
THE DEATH
Donquixote
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Flash
Massage
Donquixote
Flash
Kekuatan Super
Donquixote
Flash
Nyai Roro Kidul-Chan - Legend of South Sea
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
SRIKANDI - Brave Warrior of Pandawa
Donquixote