Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Sigma
7
Suka
7,125
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

London, ditempat penampungan anak yatim piatu.

Petugas sosial hendak menjemput Erick. Anak itu baru 3 hari dipenampungan, karena ayahnya membunuh ibunya sendiri.

Saat itu para tetangga datang menolong, jeritan ibu Erick terdengar lantang, maka tak perlu waktu yang lama untuk menangkap ayahnya. Namun sayangnya ibu Erick meninggal, tusukan di leher membuat nyawanya meninggalkan tubuhnya.

Erick tak menangis. Dia memeluk ibunya seiring melihat ayahnya dibekuk warga. Erick baru melepas ibunya ketika petugas medis datang.

Mereka membawa ibunya dengan ambulan. Sedangkan Erick dibawa pergi dengan ambulan yang berbeda.

Erick sama sekali tidak berbicara. Dia duduk di ranjang bangsalnya. Dia hanya makan, duduk, mandi, tidur. Selama tiga hari, ini membuat petugas rumah sakit cemas.

Akhirnya petugas sosial mengajak Erick menuju penampungan, di sana tempat perawatan yang tak kalah lengkap dengan rumah sakit.

Adam, si petugas meninggalkan Erick di penampungan selama 3 hari.

Sebelumnya ia berkata pada Erick, "Aku akan datang kembali," lalu menepuk pelan kepala Erick.

Dan ini tepat hari ke-3. Sesuai janjinya Adam berkunjung.

"Dimana Erick suster?"

Suster paruh baya itu menuntun Adam ke tempat Erick.

"Dia ada di taman," ujarnya lembut.

"Bagaimana perkembangan Erick, suster?" tanya Adam.

Mereka masuk ke ruang. Ada meja 4 yang disetiap keliling ada sebuah kursi kecil warna-warni, papan tulis dan perabot belajar untuk anak kecil lainnya.

Mereka berdua berdiri di teras ruangan itu. Mendapati Erick sedang menatap ke atas sendirian.

"Saya takut, Erick tidak bisa mengekspresikan emosinya. Dia cenderung diam, enggan berbicara, kami sudah berusaha mengajaknya berbicara. Tapi Erick masih bungkam."

"Hmnn, pertama saya lihat dia ditempat kejadian, dia memeluk ibunya, anak kecil normal pasti menangis tapi Ercik hanya diam."

"Ah, kasihan sekali anak itu," urat kening suster berkerut membayangkan betapa sedih Erick dan derita yang ditanggung.

"Apa yang sedang ia perhatikan?"

"Entah, saya sudah coba bertanya, tapi dia tidak menjawabnya. Apakah itu salju, langit, pohon?"

"Saya berharap dia memandang langit."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
BUKU CATATAN HITAM
Deswara Syanjaya
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Flash
666.66
Bintang Redup / Amanda Kartika
Flash
Hanya mimpi
Mahmud
Novel
ASRAMA DANYANG
Niatun Nikmah
Flash
Di Balik Semangkuk Bawang
Denik a nuramaliya
Novel
Alif Lam Mim
Zainur Rifky
Novel
Rodan Rodin
HAA
Novel
Gold
Sang Peramal
Noura Publishing
Flash
Bronze
Kera di Hadapan Mata
Nuel Lubis
Novel
Rasuk Terakhir: Huriyyah
litareea
Flash
Fly Away
Ryan
Flash
Bronze
Sssstttt!
mahes.varaa
Novel
My roommate
Garis pensil
Rekomendasi
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
Nyai Roro Kidul-Chan - Legend of South Sea
Donquixote
Flash
Toxic
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
Ratu Charlotte
Donquixote
Flash
SRIKANDI - Brave Warrior of Pandawa
Donquixote
Flash
Kekuatan Super
Donquixote
Flash
KRESNA-The Black Knight
Donquixote
Flash
Pengawal Putri
Donquixote
Flash
A Little Thing You Do
Donquixote
Flash
Kasus Pembunuhan #CD2210102
Donquixote
Novel
PENCIL 2B
Donquixote
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Flash
SAD-BOY
Donquixote
Flash
MORNING LOG
Donquixote