Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Awalnya, aku tidak merasakan keanehan dengan pekerjaan rebahan di kasur sambil memainkan ponsel tak lupa jaringan WiFi unlimited gratis menjadi penunjangnya. Syaratnya, hanya diam di kamar bak rumah pribadi namun akan dapat gaji yang lumayan besar.
Soal makan tentu saja ada yang menyiapkan. Aku sekedar menelpon atau memencet tombol di samping tempat tidur dan ... makanan yang diinginkan pun datang tanpa susah payah mengambil.
Hingga suatu malam aku merasa bosan. Main ponsel, makan lalu tidur bahkan aku sampai malas berolahraga. Aku bangkit dari tempat tidur memastikan memang ini adalah malam hari eh mau siang, malam atau sore seperti tidak ada bedanya sebab aku ada di kamar terus.
Aku mengendap-endap sambil membuka gagang pintu yang entah berapa hari tak pernah tersentuh. Menoleh ke kiri-kanan kemudian menutupnya kembali setelah mendengar langkah kaki.
"Aku harus kabur dari tempat ini!" gumam ku pelan.
Aku menarik napas dan meyakinkan diri lalu kakiku mulai keluar dari kamar menuju pintu utama rumah ini.
Tapi tunggu!
Keramik berubah menjadi tanah dan tidak ada tembok kokoh melingkupi seluruh bagian rumah. Apa aku sedang berimajinasi?
Samar-samar aku mendengar suara dari dapur. Tentu saja tujuanku menjadi berputar arah.
"Besok, anak-anak itu akanβ"
Aku memekik keras sebelum orang-orang itu melanjutkan ucapannya. Tadi ada sesuatu berjalan di kakiku entah apa.
Salah satu orang disana menghampiri ku. "Kenapa kamu ada diluar? peraturan disini jangan keluar dari kamar pada malam hari apa kamu ingat!" dia menegurku penuh emosi.
Aku meneguk ludah saat orang itu menatap wajahku sangat tajam dan terlihat menyeramkan. Sontak aku mundur perlahan hingga akhirnya aku sudah tiba di tempat sebelumnya ... kamar.