Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Asa yang hampir mati
20
Suka
7,585
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Satu jam berlalu, tetapi pandangan Tiara masih terarah ke sebuah benda yang terletak di sudut bawah jendela. Benda persegi yang sudah lama tak ia sentuh, yang permukaannya telah dipenuhi debu.

“Cobalah. Bukankah kau rindu?”

Suara Dina yang juga berada di dalam kamar, membuyarkan lamunan wanita itu seketika.

Seperti mengerti apa yang sedang sang kakak pikirkan, Dina berusaha menyemangatinya.

Wanita yang telah lama meninggalkan hingar bingar dunia kepenulisan karena sebuah penyakit mendera tubuhnya. Benar, kakak Dina itu memang seorang penulis.

Tiara menggeleng pelan, kemudian tersenyum masam.

Dengan sekuat tenaga, ia bangkit dari tempat duduknya. Melangkah dengan terseok-seok. Seperti biasa, kakinya masih saja gemetar tiap kali berjalan.

“Mau ke mana? Sini aku antarkan,” kata Dina kemudian.

“Tidak usah. Biarkan aku belajar.”

Sang kakak kembali mencoba menggerakkan kaki. Selangkah dua langkah, lalu yang ketiga kakinya melemah. Tubuhnya limbung lalu terhempas ke lantai. Dina yang menyaksikan terkejut seketika. Ia segera mendekat dan mencoba membantu kakaknya untuk berdiri.

“Hanya kakimu yang melemah, bukan jarimu. Kalau untuk berjalan saja kau mau belajar, lalu kenapa tidak dengan menulis?”

Tiara tak menanggapi. Pikirannya justru kembali berkelana. Semua yang Dina katakan memang benar. Namun, sejak kondisi Tiara melemah, bukan hanya tubuhnya, tetapi kepercayaan dirinya ikut melemah. Kondisinya yang terbilang cukup menyedihkan, membuatnya terpuruk. Ia kehilangan rasa percaya diri. Jangankan untuk menghadapi orang lain. Bahkan jari-jemari yang biasanya selalu lihai, kini mendadak kaku tiap kali berhadapan dengan tombol keyboard pada laptopnya. Mereka seperti enggan bertautan.

“Cobalah, Kak. Sekali aja. Kau hanya takut, aku tahu itu. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau di dunia ini enggak ada yang enggak bisa dilakukan selagi kita yakin bisa? Kalau aku aja bisa, kau pun sama.”

 Mereka saling bertatapan. Cukup lama sampai salah satu dari keduanya tersenyum dan berkata, “Akan kucoba.”

Itu Tiara yang bersuara.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Kalo mental udah kena, memang sulit. Tak semudah karakter Tiara dalam flash ini. good job. 🙏
Harusnya ini menang juga!
cerita ini, mengingatkanku akan sesuatu. keren ceritanya, pertahankan
Gara2 kalimat "Itu Tiara yang bersuara" aku baca 3x...merasa horor tapi bukan...
Rekomendasi dari Drama
Flash
Asa yang hampir mati
Adhy Musaad
Flash
Bronze
Hijab Pengantar Surga
Herman Sim
Komik
1912-1932
Ervina Novita Andriyani
Novel
Gold
The Black Cat
Noura Publishing
Novel
Bronze
Nganter Istri
Galih Aditya Mulyadi
Flash
A Letter for Leo
Gadhinia Devi Widiyanti
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Novel
Setelah Suamiku Menikah Lagi
Rita Cisan
Flash
Bronze
Number One
Aylanna N. Arcelia
Novel
Bronze
IF YOU REMEMBER
Tari Oktavian
Komik
Bronze
Kosan Orang Kerja
Hasprita Restiamangastuti Boru Mangunsong
Novel
Bronze
SOMEONE LIKE YOU
Jeni Hardianti
Cerpen
Ibu, Mana Bapak?
Zii
Flash
Bronze
Sebilah Lidah
Silvarani
Flash
Bronze
Beruang Lapar
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Asa yang hampir mati
Adhy Musaad
Cerpen
Sebuah Pelarian
Adhy Musaad
Novel
Kembali
Adhy Musaad
Cerpen
Delapan Tahun yang Berakhir
Adhy Musaad
Cerpen
Bronze
A Strange Story
Adhy Musaad
Komik
Cumimi - Dunia Sotong
Adhy Musaad
Skrip Film
test aja11222
Adhy Musaad
Flash
Bronze
Blackbird
Adhy Musaad
Novel
klkjl1
Adhy Musaad
Flash
Alarm Hidupku
Adhy Musaad
Komik
Tes komik
Adhy Musaad