Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Asa yang hampir mati
20
Suka
7,276
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Satu jam berlalu, tetapi pandangan Tiara masih terarah ke sebuah benda yang terletak di sudut bawah jendela. Benda persegi yang sudah lama tak ia sentuh, yang permukaannya telah dipenuhi debu.

“Cobalah. Bukankah kau rindu?”

Suara Dina yang juga berada di dalam kamar, membuyarkan lamunan wanita itu seketika.

Seperti mengerti apa yang sedang sang kakak pikirkan, Dina berusaha menyemangatinya.

Wanita yang telah lama meninggalkan hingar bingar dunia kepenulisan karena sebuah penyakit mendera tubuhnya. Benar, kakak Dina itu memang seorang penulis.

Tiara menggeleng pelan, kemudian tersenyum masam.

Dengan sekuat tenaga, ia bangkit dari tempat duduknya. Melangkah dengan terseok-seok. Seperti biasa, kakinya masih saja gemetar tiap kali berjalan.

“Mau ke mana? Sini aku antarkan,” kata Dina kemudian.

“Tidak usah. Biarkan aku belajar.”

Sang kakak kembali mencoba menggerakkan kaki. Selangkah dua langkah, lalu yang ketiga kakinya melemah. Tubuhnya limbung lalu terhempas ke lantai. Dina yang menyaksikan terkejut seketika. Ia segera mendekat dan mencoba membantu kakaknya untuk berdiri.

“Hanya kakimu yang melemah, bukan jarimu. Kalau untuk berjalan saja kau mau belajar, lalu kenapa tidak dengan menulis?”

Tiara tak menanggapi. Pikirannya justru kembali berkelana. Semua yang Dina katakan memang benar. Namun, sejak kondisi Tiara melemah, bukan hanya tubuhnya, tetapi kepercayaan dirinya ikut melemah. Kondisinya yang terbilang cukup menyedihkan, membuatnya terpuruk. Ia kehilangan rasa percaya diri. Jangankan untuk menghadapi orang lain. Bahkan jari-jemari yang biasanya selalu lihai, kini mendadak kaku tiap kali berhadapan dengan tombol keyboard pada laptopnya. Mereka seperti enggan bertautan.

“Cobalah, Kak. Sekali aja. Kau hanya takut, aku tahu itu. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau di dunia ini enggak ada yang enggak bisa dilakukan selagi kita yakin bisa? Kalau aku aja bisa, kau pun sama.”

 Mereka saling bertatapan. Cukup lama sampai salah satu dari keduanya tersenyum dan berkata, “Akan kucoba.”

Itu Tiara yang bersuara.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Kalo mental udah kena, memang sulit. Tak semudah karakter Tiara dalam flash ini. good job. 🙏
Harusnya ini menang juga!
cerita ini, mengingatkanku akan sesuatu. keren ceritanya, pertahankan
Gara2 kalimat "Itu Tiara yang bersuara" aku baca 3x...merasa horor tapi bukan...
Rekomendasi dari Drama
Flash
Asa yang hampir mati
Adhy Musaad
Novel
Bronze
Conflate
Clarecia Nathaniel
Novel
Kopi , senja ,mules?
Scobydobap/J.lestari
Novel
Bronze
Metamorph
Agnesya Febriana
Novel
Pejuang Konten
Marlina Lin
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta (Novela Edisi Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Sudah Makan?
Ayeshalole
Komik
Wendy
deevn
Flash
Bronze
Bahu dan Sandaran
White Blossom
Novel
AKU DAN KEHIDUPAN
Zulfikar achmad
Flash
Harapan dan Standard
Felicia Putra
Cerpen
Senyum Matahari
renny yulia
Novel
Bronze
Alunan Langkah
Wida Ningsih
Novel
Our Dreams Together
Emma N.N
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Rekomendasi
Flash
Asa yang hampir mati
Adhy Musaad
Flash
Alarm Hidupku
Adhy Musaad
Skrip Film
test aja11222
Adhy Musaad
Cerpen
Delapan Tahun yang Berakhir
Adhy Musaad
Flash
Bronze
Blackbird
Adhy Musaad
Cerpen
Bronze
A Strange Story
Adhy Musaad
Cerpen
Sebuah Pelarian
Adhy Musaad
Novel
Kembali
Adhy Musaad
Komik
Cumimi - Dunia Sotong
Adhy Musaad
Novel
klkjl1
Adhy Musaad
Komik
Tes komik
Adhy Musaad