Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1 pesan baru.
Gue bingung juga terkejut. Setahu gue nih orang-orang kalau hubungi gue lewat media sosial dan jarang melalui pesan kecuali bang kurir galon. Tapi isi galon gue masih penuh. Ya kali malam-malam mau ngantarin galon orang.
Iphone lama baterai sekarat gue pandangi saja. Nggak berani buka di tengah malam ini. Jangan-jangan pesan mistis ala-ala cerita horror. Eh tapi, jangan-jangan pesan orang nawar jasa santet. Nggak mungkin.
Atau pesan promo beli satu gratis satu khusus cabang tertentu dan jika persediaan masih ada. Mending nyeduh sendiri di dapur.
Mungkin mantan sms ngajak ketemuan? Hilda! Sadar! Lo nggak punya mantan. Pacar aja nggak ada. Jangan ngadi-ngadi.
Atau pesan phising yang embel-embel chatting tanpa pulsa dan raih bonus pulsa, tawaran game online, info pinjaman dana online proses mudah/cepat bunga rendah 2%.
Atau gue menang cek tunai ratusan juta rupiah karena pakai bank ini, dari platform itu. Ada-ada saja.
Mungkin juga sms pembayaran suruh ke nomor ini karena ada perubahan. Bahaya kalau tertipu alasan kayak gini.
Stop, Hilda! Lo kebiasaan overthinking deh.
Tapi, gue curiga isi pesan itu. Takut mau buka tapi penasaran. Macam pemain di film horor yang berjalan mendatangi lokasi sumber suara. Sudah tahu merinding tetap saja maju pantang menyerah.
Tarik napas, tahan, lalu hembuskan.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Gue klik pesan itu. Gue melongo sekaget-kagetnya.
Plg yth, Paket internet Anda telah berakhir. Pemakaian data selanjutnya akan dikenakan tarif normal.
Asem!