Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Hari Ini, Aku Sadar
8
Suka
12,728
Dibaca

Dia bagai potrait sempurna. Sedangkan aku tahulah seperti apa.

Kharisma dan keanggunannya membuatku kagum sekaligus tahu diri. Dia lebih cocok disandingkan dengan Nalendra.

"Maaf. Saya hanya ingin kamu mengetahui kebenarannya," katanya sesal.

Aku tak bisa membencinya. "Iya. Nggak papa Mbak Najwa. Saya paham maksud Mbak apa."

"Sekali lagi, saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya dengar. Bukan melabrak anda-"

"Saya mengerti. Terima kasih telah menyuarakan isi hati anda. Seharusnya saya yang sadar bahwa Kak Nalendra biasa saja, ehm, tidak senang dengan cara pendekatan saya."

Jeda antara kami. Kuteguk kopi yang telah dingin.

"Jadi, apa yang harus saya lakukan?"

Dia menimbang lama. "Jika kamu berhenti bertemu dengannya, bisa?"

Aku tersenyum sambil membuka ponsel. Kuhapus nomor Nalendra dan history chat kami yang di mana dia selalu membalas singkat ketika kutanya. "Bisa, Mbak. Saya juga sudah menghapus dan memblokir nomornya."

Dia masih ragu. "Perasaanmu ke dia?"

"Saya akan berhenti menyukainya. Lagipula perasaan saya hanya sepihak."

Dia terlihat puas. "Jadi perasaanmu ke dia tidak sedalam perasaan saya ke Nalendra?"

"Hari ini, saya sadar Mbak Najwa yang lebih berhak bersamanya."

Aku memandang wanita cantik itu berjalan bangga keluar dari restoran ini. Kemudian aku membuka chat grup alumni SMA. Mataku menatap lama foto undangan pernikahan.

Bagaimana bisa rasanya tak pernah berubah? Aku menopang daguku dengan tangan kanan. Aku ingin move on tapi setiap mau move on selalu gagal. Seperti sekarang ini.

Yah, salahku juga mencoba macam pendekatan ala anak zaman sekarang demi mengusir kebosanan.

Tapi, Nalendra lebih baik dengan Najwa. Semua orang pasti setuju.

"Dey Raiskandar."

Aku membeku. Hanya satu orang yang selalu memanggil nama lengkapku.

Dia duduk di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Najwa. Tatapannya tajam dan aku tak bisa membaca raut wajahnya.

"Kak Nalendra, wah! Kok bisa kita ketemu di sini. Baru datang?" sapaku gugup.

"Bukan sepihak."

"Apa?" tanyaku tak ngeh.

"Aku juga menyukaimu. Ehm, lebih ke cinta."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Hari Ini, Aku Sadar
Ralali Sinaw
Novel
Bukan Selamat Tinggal Yasmin
Sandra Arq
Skrip Film
Club Deal
ranieva
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Novel
Sebatas Luka
Juju Jumaroh
Novel
Bronze
When Cammelia Bloom
Chacha
Cerpen
Bronze
Percakapan Kekasih
Afri Meldam
Cerpen
Bronze
APAKAH DIA ANAKKU?
Yantie Wahazz
Novel
Burn Out
Siti Soleha
Novel
BUMI SEMESTA
Bernika Irnadianis Ifada
Novel
Cahaya di Ujung Pantura
Fatmawati
Novel
Ephemeral
KATA LUVI
Novel
Actually
siti rahmah
Novel
BYSTANDER
Ralali Sinaw
Novel
Romancheese
Oktabri
Rekomendasi
Flash
Hari Ini, Aku Sadar
Ralali Sinaw
Novel
BYSTANDER
Ralali Sinaw
Skrip Film
Sejak Juni Menjadi Dingin
Ralali Sinaw
Flash
Selamat Ultah, Bocil!
Ralali Sinaw
Cerpen
Nada dan Canda
Ralali Sinaw
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw
Flash
Spidol Biru
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
Spill the Tea?
Ralali Sinaw
Flash
Angan Selintas
Ralali Sinaw
Flash
Andai Aku Bisa
Ralali Sinaw
Flash
Kisah Masa Lalu
Ralali Sinaw
Flash
Bubar dari Resepsi Nikahan
Ralali Sinaw
Skrip Film
One of The Finest Memories
Ralali Sinaw
Novel
Badal Haji
Ralali Sinaw
Skrip Film
Blok E
Ralali Sinaw