Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Seraut Paras Suami
1
Suka
9
Dibaca

“Ah … lagi, Sayang ….”

Malkia membuka mata dan menahan napas, kemudian ia menatap suaminya yang masih terbuai dalam tidurnya. Meski sekarang matanya sudah memelotot dalam presisi sempurna, namun hal itu merupakan suatu kesia-siaan belaka sebab suaminya tak tahu. Sudut-sudut bibirnya tertekuk jengkel dan ia mengumpat lirih seiring pria di hadapannya mengulum senyum penuh arti dengan mata masih lekat terpejam dan melanjutkan kembali dengkurannya.

Ini bukan pertama kalinya Malkia menjumpai suaminya bertingkah-langkah demikian. Ia tak akan mempermasalahkan apa pun bunyi igauannya andai saja dengkurannya tak sekeras ratusan kaki kuda yang berlari serentak dalam satu garis pacu. Tetapi, selama tak kurang dari seribu delapan ratus dua puluh lima hari, tepatnya setelah mengesahkan pernikahannya dengan Abas, suaminya, Malkia jadi menderita tiap malam. Sampai-sampai ia tak bisa tidur; kantung mata yang menghitam legam menjadi bukti bisu kesengsaraannya.

Lagian, mana ada yang berpikir untuk menginterogasi setiap pria yang mendekat, lantas bertanya apakah tiap malam ia tidur mengorok? Dan, apa yang bisa menjamin pria-pria itu berkata jujur bahwa mereka sungguh―tak mengorok―sewaktu lelap?

Malkia rasanya ingin menangis dan menggigiti habis guling yang sedari tadi erat ia rengkuh―senjata yang ia tekan kuat-kuat pada telinganya untuk meredam kebuasan suara dengkuran sang suami―demi melampiaskan seluruh kekesalannya. Ia menyadari betapa kuatnya selama lima tahun ini menjalani kehidupannya: malam tanpa tidur seperti nokturnal, siangnya melawan arus dunia dengan menidurkan diri barang sekelumit jam walau akhirnya kepalanya pening luar biasa ketika bangun.

“Kau yakin kali ini menikah dengan Abas?”

“Yakinlah, Mak. Kapan lagi mendapat suami yang tampan dan tajir melintir seperti Abas?”

“Memangnya kau yakin sudah seratus persen kenal Abas?”

“Hmm, kurang-lebih. Tapi, Abas lebih ganteng dari mantan-mantanku dulu, Mak. Pokoknya sekarang Malkia nggak pengen buang-buang waktu lagi. Malkia harus bisa sama Abas.”

“Hah, terserah, Nduk. Emak cuma mau bilang kalau milih pasangan jangan hanya dilihat dari ganteng dan kaya, tapi utamanya watak dan kerja kerasnya. Lebih baik ngerti dulu daripada menyesal kemudian.”

Dan, kekurangan Abas adalah suara dengkurannya yang sudah setara dengan keributan dua topan Haiyan sekalipun. Nahasnya, Malkia baru mengetahuinya saat malam usai resepsi digelar. Alih-alih tidur nyenyak karena sebelumnya dibanjiri pergolakan cinta di atas ranjang, Malkia justru sepucat mayat hidup keesokan harinya hingga membangkitkan kehebohan di antara keluarganya. Jadi, tak ada yang bisa Malkia lakukan selain menggeleng pelan, dan sambil mengusung senyum nanar, ia berkata, “Tidak apa-apa. Mungkin cuma kecapekan.”

Musim demi musim yang terjalin perlahan menumbuhkan sosok Malkia yang mengenal betul suaminya. Ia jadi mengerti bahwa dengkuran Abas mempunyai harmonisasi nada yang indah, serta mengandung arti berbeda tiap variasinya. Contohnya saja irama lengkuran malam ini yang berarti pria itu sedang kecanduan “goyangan” perempuan lain, sebab sejak beberapa minggu terakhir Abas tak menyentuhnya sama sekali dengan alasan capek kerja. Sementara itu, Malkia tahu, satu-satunya kesibukan Abas adalah kelayapan tak jelas ke luar kota.

Malkia melirik sekilas bantal di dekatnya, yang mungkin membersit pada benak kalian agar dirinya lekas menyudahi suara dengkuran sang suami untuk selamanya. Agar kisah ini cepat selesai juga.

Namun, sayangnya, Malkia harus mengecewakan kita semua. Karena tentu saja, ia masih menggandrungi seraut paras rupawan milik suaminya itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Sebentar
eSHa
Flash
Seraut Paras Suami
Bella Paring Gusti
Cerpen
Bronze
Ratri Menari
Suryawan W.P
Novel
Bronze
Griseo
Syeren medyanto
Novel
Wanita yang Diuji
Annisa Firdausi Nuzula
Novel
Maybe, Probably
Pia Devina
Novel
Euforia
Varenyni
Novel
Sebelum Melihat Langit Prancis
Adiba
Skrip Film
Skrip pertama dari hati untuk mimpi
UBI Master
Flash
Dar+Ling
Ang.Rose
Flash
Sisa Siang
Jasma Ryadi
Flash
PAJANGAN LEMARI KACA
IGN Indra
Flash
Tuhan, Jadikan Hariku Senin Selalu
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Aspal Merah
Alysya Zivana Pranindya
Novel
Gold
Friends with Bittersweet Love
Falcon Publishing
Rekomendasi
Flash
Seraut Paras Suami
Bella Paring Gusti
Novel
Bronze
Wajah Lain di Lukisan Rumah Majikanku
Bella Paring Gusti
Flash
Kemuraman Hujan Kala Itu
Bella Paring Gusti
Flash
Menjamu Tamu
Bella Paring Gusti
Cerpen
Bronze
Dunia Adil bagi Orang Kerdil
Bella Paring Gusti
Cerpen
Sang Gadis Penunggu Malam
Bella Paring Gusti
Cerpen
Kabar Kandasnya Kepercayaan Kuncoro
Bella Paring Gusti