Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
7 Menit yang Tersisa
1
Suka
632
Dibaca

Garis lurus muncul. Dingin. Final. Di monitor, detak jantung Erna berhenti.

Konon, otak akan menyala sebentar. Tujuh menit untuk memutar memori paling murni.

Menit pertama. Bisikan rahasia di bawah selimut tebal, napas hangat kakaknya di telinga. Mereka tertawa, berbisik lebih pelan. Jari-jari kecil saling bertaut. Tak pernah terpisah.

Menit kedua. Air terjun. Kakinya tergelincir di batu lumut. Tangan kakaknya mencengkeram pergelangan tangannya, keras, sampai meninggalkan bekas merah. Jantungnya berdebar. Tawa mereka tertelan gemuruh air, tapi genggaman itu tidak pernah lepas.

Menit ketiga. Wajah-wajah sahabatnya. Sinta yang memberinya tisu saat menangis. Ratna yang membelanya di kelas. Tapi Erna ingat: ia belajar persahabatan dari meja makan, dari kakaknya yang selalu menyisakan bagian terbaik untuknya. Dari pelukan yang tidak perlu diminta.

Menit keempat. Laki-laki itu—suaminya—mendengarkan tanpa memotong saat ia bercerita tentang kakaknya sampai larut. Ia mengerti. Cinta yang ia terima darinya terasa familiar, seperti pulang.

Menit kelima. Anak-anaknya memeluknya sebelum tidur. Ciuman di kening. Dagu mereka bertumpu di pundaknya. Erna tahu pelukan ini. Tubuhnya mengingatnya sebelum otaknya sempat mengingat.

Menit keenam. Cucunya tertawa. Di sudut matanya, Erna melihat bayangan samar: lengkungan alis, bentuk senyum. Kakaknya, hidup lagi dalam wajah-wajah baru ini. Memori tidak mati. Ia hanya berpindah kulit.

Menit ketujuh. Layar hampir datar. Erna tidak lagi melihat perjalanan hidupnya. Ia melihat cincin utuh: dirinya dan kakaknya, memori yang menyatu, tak terpisahkan.

Ia menyadari: mereka tidak pernah berada dalam memori satu sama lain.

Mereka adalah memori yang sama.

Garis lurus itu tidak membekukan apa pun. Ia hanya menandai di mana satu bentuk berakhir, dan bentuk lain—abadi, tanpa nama—dimulai.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
7 Menit yang Tersisa
Sekar Kinanthi
Novel
Lindur Ungu
Silvia
Cerpen
B*nci Internasional
E. N. Mahera
Novel
Gold
Anne of Windy Poplars
Mizan Publishing
Skrip Film
Laskar di Senja
Hanifa Yusliha Rohmah
Flash
Kopi 10 Menit
Binar Bestari
Cerpen
Ketika Langit Salah Dengar
Sekar Kinanthi
Novel
SUNSET
Murti Wijayanti
Novel
Dagaz
Dark Specialist
Skrip Film
SEPARUH MAWAR
Zahra Fadhilah Putri
Flash
Menolak Lupa 5
Shin No Hikari
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Kamu dan rooftop itu
Elkanara K.
Novel
Bronze
COMFORT IN SILENCE
Rina Setianingrum
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Rekomendasi
Flash
7 Menit yang Tersisa
Sekar Kinanthi
Cerpen
Ketika Langit Salah Dengar
Sekar Kinanthi
Flash
Tirai Merah
Sekar Kinanthi
Flash
Rumah yang Retak
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Pertama: Prequel Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Flash
Keluargaku di Garis Takdir Lain
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Cerpen
Luna: Bayangan yang Kembali (Prequel Luna: Jiwa yang Hilang)
Sekar Kinanthi
Cerpen
The Unseen Hand: Prolog
Sekar Kinanthi
Flash
Kasus Terakhir Rissa
Sekar Kinanthi
Flash
77 Questions Before I Was Born
Sekar Kinanthi
Flash
Jebakan Cinta Sang Pewaris
Sekar Kinanthi
Cerpen
Heaven is Troubled
Sekar Kinanthi
Flash
Jiwa yang Dikucilkan
Sekar Kinanthi
Cerpen
Bunga (di Retakan Dinding)
Sekar Kinanthi