Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di sebuah kota kecil yang tenang, hiduplah seorang wanita muda bernama Kirana. Kirana adalah seorang pustakawan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di antara rak-rak buku yang tinggi. Ia menyukai pekerjaannya karena ia merasa nyaman dan damai di tengah-tengah buku-buku yang selalu setia menemaninya.
Kirana adalah pribadi yang sederhana dan tidak terlalu memperhatikan penampilan. Ia lebih suka mengenakan pakaian yang nyaman dan praktis daripada mengikuti tren mode terbaru. Ia juga tidak terlalu tertarik dengan urusan percintaan. Baginya, cinta adalah sesuatu yang rumit dan merepotkan.
Namun, suatu hari, kehidupan Kirana berubah secara tak terduga.
Suatu pagi, saat sedang bertugas di perpustakaan, Kirana melihat seorang pria asing memasuki perpustakaan. Pria itu tampak kebingungan dan mencari-cari sesuatu. Kirana menghampiri pria itu dan menawarkan bantuan.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Kirana dengan ramah.
Pria itu menoleh ke arah Kirana dan tersenyum. "Selamat pagi, saya sedang mencari buku tentang sejarah seni, tapi saya tidak tahu di mana letaknya," jawab pria itu.
"Oh, buku tentang sejarah seni ada di rak nomor lima belas, di bagian belakang perpustakaan," kata Kirana sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.
"Terima kasih banyak," kata pria itu. "Saya sangat menghargai bantuan Anda."
"Sama-sama," jawab Kirana. "Jika Anda membutuhkan bantuan lagi, jangan ragu untuk bertanya."
Pria itu mengangguk dan berjalan menuju rak nomor lima belas. Kirana memperhatikan pria itu saat ia mencari buku yang ia inginkan. Pria itu memiliki rambut hitam legam, mata yang tajam, dan senyum yang menawan. Kirana merasa tertarik dengan pria itu.
Setelah beberapa saat, pria itu menemukan buku yang ia cari. Ia kembali menghampiri Kirana dan mengucapkan terima kasih sekali lagi.
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan Anda," kata pria itu. "Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa Anda."
"Tidak masalah," jawab Kirana sambil tersenyum. "Saya senang bisa membantu."
"Oh ya, nama saya Ardi," kata pria itu sambil mengulurkan tangannya.
"Saya Kirana," jawab Kirana sambil menjabat tangan Ardi.
Sejak pertemuan itu, Ardi sering mengunjungi perpustakaan. Ia selalu mencari alasan untuk berbicara dengan Kirana. Mereka sering mengobrol tentang buku, film, musik, dan berbagai hal lainnya. Kirana merasa nyaman dengan Ardi. Ia merasa bahwa ia bisa menjadi dirinya sendiri di depan Ardi.
Ardi adalah seorang pelukis yang sedang mencari inspirasi untuk lukisan barunya. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan untuk mencari ide-ide baru. Ia menyukai Kirana karena ia merasa bahwa Kirana adalah orang yang cerdas, kreatif, dan memiliki selera humor yang baik.
Perlahan-lahan, perasaan cinta mulai tumbuh di antara Kirana dan Ardi. Mereka saling menyukai, saling merindukan, dan saling ingin berada di dekat satu sama lain. Namun, mereka berdua terlalu takut untuk mengakui perasaan mereka.
Suatu malam, Ardi mengajak Kirana untuk makan malam di sebuah restoran romantis. Kirana merasa gugup, tetapi ia menerima ajakan Ardi. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk mengenal Ardi lebih dekat.
Saat makan malam, Ardi menceritakan tentang impiannya untuk menjadi seorang pelukis terkenal. Ia juga menceritakan tentang masa lalunya yang sulit. Kirana mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia merasa iba dengan Ardi.
Setelah makan malam, Ardi mengantar Kirana pulang. Saat tiba di depan rumah Kirana, Ardi berhenti dan menatap Kirana dengan tatapan yang penuh dengan cinta.
"Kirana, saya ingin mengatakan sesuatu," kata Ardi dengan suara yang lembut.
"Apa itu?" tanya Kirana dengan jantung yang berdebar kencang.
"Saya mencintaimu," kata Ardi.
Kirana terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Ardi juga mencintainya.
"Saya juga mencintaimu," jawab Kirana dengan suara yang pelan.
Ardi tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Kirana. Mereka berciuman dengan penuh cinta.
Sejak malam itu, Kirana dan Ardi menjadi sepasang kekasih. Mereka saling mencintai, saling menghormati, dan saling mendukung. Mereka membuktikan bahwa cinta bisa datang kapan saja dan di mana saja, bahkan di tempat yang paling tidak terduga sekalipun.
Kirana dan Ardi akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya. Mereka terus saling mencintai, saling menghormati, dan saling mendukung. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa cinta sejati bisa ditemukan di tempat yang paling sederhana dan tak terduga.