Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pertemuan dan Perpisahan Terbaik
14
Suka
6,907
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kamu berkata bahwa kita harus berpisah, padahal baru saja bertemu pada suatu senja di stasiun kereta api.

"Bukankah katamu kita ini jodoh?" Tanyaku.

"Iya," jawabmu, "tetapi catatan takdir meminta kita berpisah dahulu, terluka dahulu oleh orang lain, lalu kita nanti akan bertemu pada suatu hari, di suatu tempat yang belum kita ketahui."

"Dengan membawa luka masing-masing?" Tanyaku.

Kamu mengangguk, "Dengan membawa luka masing-masing."

"Aku khawatir."

"Tidak perlu khawatir," katamu menenangkan, "malah saat-saat kita saling menyembuhkan luka yang kita bawa dari orang lain nanti, itulah saat-saat terbaik bagi kita untuk memulai cinta yang sejati. Sejenis cinta yang akan selalu saling menyembuhkan, memeluk, menenangkan, bukan sebaliknya."

Kita memang baru pertama kali bertemu. Namun, kita terbukti pernah saling memimpikan. Lebih dari sekali. Mimpi terhadap orang asing dalam tidur, yang tiba-tiba saja bertemu di alam nyata, di stasiun selepas hujan, dingin, dan entah mengapa mendadak terasa sendu begini.

"Sampai ketemu lagi, ya," katamu pergi bersama arus penumpang ke arah pintu keluar.

Ketika aku mematung memperhatikanmu pergi bersama pergerakan penumpang lain, tangan kiriku ditarik dari bawah.

"Ayah, mengapa kamu membiarkannya pergi?" Suara anak kecil.

Kulihat, wajahnya separuh mirip denganku, separuh mirip denganmu.

"Ayah?" Tanyaku padanya.

Anak perempuan itu lalu berkata lugu tanpa dosa bahwa dia adalah anak kita di masa depan nanti. Aku ayahnya. Kamu ibunya.

"Yang benar saja?" Aku curiga.

"Terserah mau percaya atau tidak. Yang jelas, ini semua hanya bisa terjadi kalau ayah berlari mengejar ibu, lalu, tidak membiarkannya dilukai hatinya oleh orang lain, meski hanya segores perih atau setetes air mata. Bukan malah mematung begini. Ayah bahkan tidak mengatakan kata cinta atau hati-hati di jalan. Suami masa depan macam apa."

Benar juga, aku langsung berlari ke arah kamu pergi. Namun, tidak kutemukan sama sekali.

Ketika aku kembali, anak itu sedang duduk membaca buku cerita bergambar dengan gayamu membaca, dan makan es krim dengan gayaku makan es krim.

"Payah," katanya kesal tanpa menoleh, "ayah bahkan tidak sempat memberinya uang saku. Tapi, apa boleh buat," sesaat kemudian, "ayah memang harus mencarinya nanti di antara kedatangan dan kepergian kereta senja selama bertahun-tahun seperti dalam buku cerita bergambar ini, lihat!"

Aku mengambil buku itu, melihatnya. Astaga, tokoh cerita di dalamnya adalah kamu, lalu sebelah ini, amat mirip denganku.

Ketika mataku menatap ke arah bocah itu, dia tersenyum.

"Cerita hidup kalian memang berasal dari buku ini," katanya santai, "duduklah. Mau es krim?"

(2021)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@jannywijaya : Terima kasih. Kisah cinta adalah milik semua hati umat manusia.
Simply beauty!
@imelyo26 : Terima kasih sudah berkenan mampir membacanya.
@yesnosalto : Seperti semua rasa cinta dan kesetiaan.
@tetukowe : Tepat sekali...
@donitonga : Semanis es krimnya.
@nadillahoemar : Haha, sepertinya. Makasih sudah berkenan baca...
Sisi manisnya Mas Eko ini mah
So sweetttt..
Sepertinya ini ide seketika yang ditulis impromto. Kerasa ngalirnya...
Rekomendasi dari Drama
Flash
Pertemuan dan Perpisahan Terbaik
Eko Triono
Novel
Bronze
Realitas Tak Seindah Kata Mutiara: Kumpulan Cerpen
Charisma Rahmat Pamungkas
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Novel
NARANDINI
Dzalabu
Novel
SANG DUKUN
Ikhwanus Sobirin
Novel
Titik Terang
Adira Putri Aliffa
Novel
Immortal Love Story; Cinta Abadi, Cinta Sampai Mati
Muhammad Haikal
Flash
Jangan Maafkan Aku
Deasy Wirastuti
Novel
Bronze
Langit Sungsang
Karisma Fahmi
Cerpen
Ayah
ASRUL AZIZ SIGALINGGING
Novel
End to Start
Flaminstalized
Cerpen
AKU, RIMA & SAHABATKU
Adam rusali
Novel
Gold
Bukan Salah Waktu
Bentang Pustaka
Skrip Film
KERETA
Panca Lotus
Novel
Someday
Weni Dwi Susanti
Rekomendasi
Flash
Pertemuan dan Perpisahan Terbaik
Eko Triono
Flash
Ketika Para Binatang Tertular Virus Aneh dari Manusia
Eko Triono
Flash
Mengatasi Penyakit Menganggur
Eko Triono
Novel
Jalan Jauh
Eko Triono
Skrip Film
HONORER
Eko Triono