Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Overthinking Bersamamu
0
Suka
6
Dibaca

Satu hal yang tidak kusuka dari Sandi, yakni overthingking-nya yang parah. Hingga melamun dan tatapannya kosong.

"Pulang aja lah sana!"

Kataku sambil meletakkan teh manis di meja depan rumah, teh itu kubuat untuk Sandi. Konyolnya aku, menyuruhnya pulang tapi tetap menjamunya.

Lihat. Diusir pun dia diam, telinganya memang benar-benar dipinggir, tapi tidak mendengar.

Aku mengambil kembali teh manis itu, barulah pacarku itu menyaut. "Mau dibawa ke mana?"

"Halah ga bakal diminum, kan?" Kataku datar.

"Kurang es batu ini, aku mau yang dingin," ucapnya santai, lantas kembali terdiam.

Ishh ... dia kesurupan atau apa? Batinku terheran-heran.

Lebih heran lagi aku yang mencintainya, entahlah, aku merasa sedikit terpapar ketidakwarasannya.

"Mikirin apa sih? Kalo puyeng tuh curhat gitu loh, jangan di pendem sendiri, nanti stress," ucapku tak lelah memberinya saran, sembari mengaduk gelas kaca jadul yang sudah kuberi es batu.

"Kamu cinta ga sama aku, Put?" Tanyanya tiba-tiba.

Sumpah, isi kepalanya apa sih? Tanyaku dalam hati.

"Bulan depan kita nikah. Masiiiih aja nanyain perasaan, heran."

"Aku heran aja, ko kamu bisa suka sama aku?" Tanyanya lagi. Namun aku hanya diam, mulutku sibuk menyesap es marimas jeruk.

Dia bertanya lagi, "menurut kamu cinta itu apa?"

"Perasaan?"

"Bukan."

"Tindakan?"

"Bukan, aku juga gatau jawabannya."

"Yaudah sih ngapain dipikirin, tuh minum es nya nanti keburu tawar loh," ucapku santai.

"Kamu cinta aku karena apa, Put?" Tanya lagi.

Aku mendelik heran. "Gatau."

"Seandainya kalo wajah itu sama, apa kamu bakal cinta sama aku?"

"Ya ... aku gatau."

"Kalo misal aku ganti watak dan sifat, kamu bakal tetep cinta ga?"

"Ya buat apa cinta kalo hatinya dan wataknya ga sesuai sama yang aku mau."

"Nah berarti, fisik harusnya ga ngaruh dong?"

"Iya juga ya ..."

"Padahal kan tubuh kita sama, tulang sama daging aja, tapi kenapa fisik selalu jadi faktor?"

"Kan manusia punya hawa nafsu."

"Pinter," ucapnya, lantas mengambil teh manisnya.

"Terus apa hubungannya sama cinta?" Tanyaku lagi.

"Nah itulah aku lagi mikirin."

"Mungkin ga kalau, cinta adalah hubungan yang dibarengi perasaan dan tindakan yang didorong oleh hawa nafsu?"

"Sebentar. Atau mungkin cinta itu adalah peduli?" Ucapnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Overthinking Bersamamu
Cano
Cerpen
Bronze
Songong Maksimal
syafetri syam
Flash
Bronze
Demit Go Away!
Bronzeapple
Komik
Bronze
AFTER 18
Agam Nasrulloh
Komik
Rush
Abdullah Rahman Rahim
Komik
Duta Keadilan Nasib
Nafi'ardhani Firmansyah
Cerpen
Bronze
Dravoryans: Kota Goblin, Monumen Es, dan Ranjau yang Dilupakan
Darian Reve
Komik
Bukan Komikus
Novellette
Cerpen
ATAS NAMA JAMAAH (Pembagian Daging Qurban)
S.S. RINDU
Cerpen
Strange Day
129_
Cerpen
Aku Dan My Oboss
Lavender Fla
Cerpen
Loli si pelupa
hanita
Komik
Bronze
AFTER MARRIAGE
Agam Nasrulloh
Komik
Magang Di Tempat Supervillains
Kyriepoda
Flash
Kesabaran Sang Sosialita
Freya
Rekomendasi
Flash
Overthinking Bersamamu
Cano
Novel
Connesso
Cano