Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Logis dan Non-Logis
Adalah dua hal yang saling berkontradiksi satu sama lain. Bukan tanpa sebab, cerita logis biasanya memiliki alur yang jelas, makna yang jelas, dan pembaca bisa merasakan hal yang bisa dirasakan dalam bacaan itu. Namun kelemahannya, logis sering dipandang monoton, tidak memiliki perubahan, dan semua karya seperti memiliki konsep yang sama saja (aku sering sebutnya konsep ATM ‘Amati Tiru Modifikasi’).
Dan non-logis memiliki potensi yang sangat bagus untuk sebuah cerita, karena kelebihannya adalah ia bisa membuat pembaca terkejut, tidak familiar, dan kita bisa menembus batas logis itu sendiri (seperti yang aku bahas di flash aku sebelumnya yang berjudul Sudut Pandang).
Jadi, mari kita bungkus kedua hal itu ke dalam dua variabel yang memiliki kelebihan dan kekurangan... Oh, susah ya bahasanya? Gampangnya, mari kita jadikan logika dan non-logika sebagai alat kerja kita. Yaitu, hal logis mempermudah memahami sesuatu dan membantu menangkap pesan yang penulis tuangkan dalam cerita dengan lebih mudah, sedangkan non-logis menciptakan sesuatu yang baru, menyenangkan, tidak biasa, dan melawan kontradiksi dari logika itu sendiri.
Pasti kalian masih bingung, saya akan beri contoh saja.
「Pak Dani seorang pengusir setan. Ia sudah melakukannya sejak umur 16 tahun, dan umurnya sekarang adalah 65 tahun. Suatu hari, ia mendapat panggilan bahwa ada seseorang yang sedang kesurupan di salah satu desa. Ia segera mendatangi dan menemui orang yang menelponnya, yang bernama Kira. Kira memiliki saudara perempuan bernama Mika yang dirasuki setan, dan saat ini sedang diikat di kasur. Mendengar itu, Pak Dani segera masuk ke kamar dan melihat Mika dengan pupil mata putih dan urat wajah berwarna hitam. Tapi...
"Loh, Pak Dani?" ucap setan itu kepadanya."
"Eh, Kucup? Itu kamu?" ucap Pak Dani sambil menahan senyum."
"Pasti dong, Pak! Siapa lagi setan yang namanya Kucup selain saya!"
Mereka berdua tertawa. Pak Dani mengambil kursi dan duduk di dekatnya, lalu mereka berbicara seperti sahabat lama. Setelah puas, Pak Dani meminta Kucup pergi, dan Kucup setuju. Kucup pergi, dan Kira yang melihat dari balik pintu hanya bisa terpana dengan mata tak percaya.」
Jadi, seperti itulah contoh ceritanya. Aku menggunakan alat logis untuk membuat latar yang bisa dirasakan, seperti di dunia kita. Logis sendiri tidak harus berarti semua hal memiliki akar yang nyata, tetapi setiap elemen saling bersambung menjadi satu itulah indo-.
Maaf, balik ke topik. Logis, gampangnya, adalah sebab-akibat, dimana karakter itu melakukan sesuatu karena sebab. Dan bisa dilihat, aku juga menggunakan non-logis untuk plot twist dan membuat cerita semakin menarik. Masa ada pengusir setan yang berteman dengan setan? Mengejutkan, bukan? Nah, itulah yang aku pakai: alat non-logis yang membuat cerita semakin menarik dan menyita perhatian.
Sepertinya ini saja flash aku. Kesimpulannya, semua itu dinamis—ada kelebihan, ada kekurangan. Hanya saja, semua itu adalah alat yang berada di tangan kita, yang harus kita gunakan dengan bebas dan sangat kreatif.
Ini opiniku mengenai logis dan non-logis. Saya Fagih, dan see you next time!