Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tentang kita
0
Suka
3
Dibaca

Hujan deras mengguyur kota malam ini. Aku, seorang pria bernama Adrian, duduk di depan jendela apartemenku, menatap lampu-lampu kota yang berkilauan. PikiranKu melayang jauh, kembali ke masa lalu, tentang kita.

Kita. Dua huruf yang sederhana, namun menyimpan jutaan cerita. Aku dan dia. Clara. Nama itu masih terukir jelas di hatiku, meski sudah bertahun-tahun berlalu sejak perpisahan kita.

Aku dan Clara bertemu di bangku kuliah. Kami sekelas di jurusan desain grafis. Awalnya, kami hanya teman biasa. Sering mengerjakan tugas bersama, makan siang di kantin, atau sekadar mengobrol tentang film dan musik.

Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan itu datang. Tanpa disadari, aku jatuh cinta pada Clara. Ia adalah sosok yang ceria, kreatif, dan selalu पॉजिटिव. Ia membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna.

Aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku pada Clara. Aku gugup, takut ditolak. Tapi, Clara tersenyum dan mengatakan bahwa ia juga merasakan hal yang sama.

Sejak saat itu, kami resmi berpacaran. Kami menghabiskan waktu bersama, menjelajahi kota, mengunjungi pameran seni, dan menciptakan kenangan-kenangan indah. Kami saling mendukung dan menginspirasi dalam berkarya. Kami adalah pasangan yang sempurna.

Namun, tidak ada yang abadi di dunia ini. Kebahagiaan kami tidak berlangsung lama. Setelah lulus kuliah, kami harus menghadapi kenyataan yang berbeda. Aku mendapatkan tawaran pekerjaan di luar kota, sedangkan Clara ingin tetap tinggal di sini untuk mengembangkan karirnya sebagai ilustrator.

Kami dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mempertahankan hubungan jarak jauh, atau mengakhiri semuanya demi masa depan masing-masing. Kami berdiskusi panjang lebar, mencoba mencari solusi terbaik.

Akhirnya, kami memutuskan untuk berpisah. Keputusan yang sangat berat, tapi kami yakin itu adalah yang terbaik untuk kami berdua. Kami berjanji untuk tetap menjaga komunikasi dan saling mendukung, meski tidak lagi bersama.

Aku pindah ke kota lain dan memulai karirku. Aku bekerja keras dan berhasil meraih kesuksesan. Aku memiliki segalanya: pekerjaan yang mapan, apartemen mewah, dan teman-teman yang baik. Namun, ada satu hal yang hilang dalam hidupku: Clara.

Aku selalu merindukan Clara. Aku merindukan senyumnya, suaranya, dan kehadirannya. Aku merindukan saat-saat kita bersama, menciptakan kenangan-kenangan indah.

Aku mencoba menghubunginya beberapa kali, tapi tidak pernah berhasil. Aku tidak tahu di mana ia berada, apa yang ia lakukan, dan apakah ia masih mengingatku.

Hujan semakin deras. Aku menghela napas panjang. Aku sadar, aku tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku harus move on dan membuka lembaran baru.

Aku memutuskan untuk mengunjungi pameran seni yang diadakan di kota ini. Aku berharap, aku bisa menemukan inspirasi baru untuk karyaku.

Saat aku sedang melihat-lihat lukisan, tiba-tiba aku melihat seorang wanita yang sangat familiar. Wanita itu sedang berdiri di depan sebuah lukisan abstrak. Aku mendekat dan menyapanya.

"Clara?"

Wanita itu menoleh dan terkejut melihatku. "Adrian?"

Kami berpelukan erat. Kami tidak percaya bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun berpisah.

Kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol. Kami menceritakan tentang kehidupan masing-masing, tentang suka dan duka yang telah kami alami.

Aku mengetahui bahwa Clara telah berhasil menjadi ilustrator terkenal. Ia memiliki studio sendiri dan sering mengadakan pameran karyanya.

Clara juga mengetahui bahwa aku telah sukses sebagai desainer grafis. Aku sering mendapatkan penghargaan dan diakui oleh banyak orang.

Kami menyadari bahwa kami telah mencapai impian masing-masing. Kami telah menjadi orang yang sukses dan bahagia. Namun, kami juga menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang dalam hidup kami: cinta.

Kami saling menatap dalam diam. Kami tahu, masih ada perasaan yang tersisa di antara kami. Perasaan yang tidak pernah hilang, meski waktu telah berlalu.

Kami memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua pada cinta kita. Kami ingin memulai semuanya dari awal, dengan harapan dan impian yang baru.

Hujan telah reda. Langit mulai cerah. Aku dan Clara berjalan bergandengan tangan, menyusuri jalanan kota. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, kami yakin, kita akan selalu bersama, saling mencintai dan menyayangi. Kisah tentang kita, baru saja dimulai.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
DID (Dissosiative Identity Disorder): Mengejar Jiwamu hingga Napas Terakhir
Riskaninda Maharani
Novel
Sweet Bitter Swiss
KOJI
Flash
Tentang kita
Lukitokarya
Novel
Rasio
Agustina Puji Ayuni
Flash
MENDAYUNG CINTA
Kimijuliaaa
Novel
Penawar Masalah
Nurita
Novel
Gold
Dunia Sukab
Noura Publishing
Skrip Film
MOG & BUL
St. Hafsah Nuradilah Hamzah
Novel
Bronze
Stuck On You
Venny Lestari
Novel
Aku Pilih Bahagia
Amelia Rasyid
Novel
My Beloved Best Friend
Karang Bala
Novel
We are Not Done Yet
Fitri Fatimah
Novel
Cinta Terlarang di Tanah Jajahan
Desy Cichika
Novel
Bronze
Gundah: Sebuah Catatan Penantian
Nita Roviana
Cerpen
Memori Menari
SURIYANA
Rekomendasi
Flash
Tentang kita
Lukitokarya
Cerpen
Senandung Patah Hati di Kedai Kopi Senja
Lukitokarya
Flash
Bidadari Penjaga Hutan Terlarang
Lukitokarya
Flash
Senandung Kerinduan di Balik Jendela November
Lukitokarya
Cerpen
Sebuah Catatan Galau
Lukitokarya
Flash
Surat dari masa lalu
Lukitokarya
Flash
Hangatnya Cinta di Tengah Salju
Lukitokarya
Flash
November di Kedai Usang
Lukitokarya
Cerpen
Lukisan Senja di Balik Jendela
Lukitokarya
Cerpen
Lentera di Ujung Lorong
Lukitokarya
Flash
Debu cinta di barang antik ,strategi hati yang terencana
Lukitokarya
Flash
Cahaya memudar di lantai
Lukitokarya
Flash
Kisah di Balik Kedai Kopi Usang
Lukitokarya
Flash
Gema Piano di Rumah Tua
Lukitokarya
Cerpen
Aroma Kayu Manis di November Kelabu
Lukitokarya