Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Pendosa
0
Suka
21
Dibaca

“Kenapa? Kenapa kamu lakukan ini, Ningrum?” Suara Pak Bowo bergetar. Tangisnya pecah membanjiri pipi yang mulai keriput. Di sampingnya, Pak ustadz sudah tergeletak tak sadar. Di sisi lain jasad istrinya meringkuk kaku sementara anak sulungnya terbujur di kamar.

Mata Ningrum mendelik. Retinanya menghitam perlahan. “Papa tanya kenapa?” Bibir Ningrum tersenyum miring. “Kenapa Papa namai aku Ningrum sementara abang diberi nama Alexander? Kenapa bukan Xaveria atau Carolina? Papa tahu kalau sejak kecil aku di-bully karena namaku? Apa karena aku bukan anak Papa?”

Pak Bowo mendesah. Digenggamnya tasbih semakin erat melihat anak perempuannya kini merangkak di dinding dan menggantung di langit-langit. “Tidak Ningrum. Demi Allah tidak seperti itu. Papa hanya ingin anak perempuan papa menjadi wanita Indonesia yang tidak melupakan budayanya,” kata Pak Bowo.

“Cih! Jangan bawa-bawa Tuhan seolah Papa tidak mempunyai keraguan dengan-Nya!”

Ningrum mengelilingi langit-langit. Suara kretek-kretek terdengar ngilu ketika lehernya ia putar 300 derajat. Dia tahu tidak akan bisa menyentuh Papa karena pria itu selalu patuh menjalankan rukun islam. Namun tidak perlu bersusah-susah sebab Ningrum bisa membunuh Papa tanpa menyentuh lelaki tambun itu.

“Papa mau tahu kenapa kubunuh abang?” Tiba-tiba saja wajah Ningrum sudah ada di depan wajah Pak Bowo. Dengan mata menghitam sepenuhnya.

Pak Bowo melafalkan ayat-ayat suci yang diingatnya sebanyak mungkin di dalam hati.

“Papa tahu? Anak kebanggaan Papa itu sudah melecehkanku!”

“Astaghfirullahaladzim!” Jantung Pak Bowo berdentum hebat. “Tidak mungkin abangmu begitu, Ningrum! Kamu adik kandungnya!”

“Tapi itu kenyataannya, Pa! Tanya abang kalau ketemu di akhirat!”

Napas Pak Bowo tersengal. Masih kuat juga jantungnya menahan berita yang menjijikan itu.

Ningrum mendengus. Papa adalah satu-satunya orang tidak memiliki dosa terhadapnya—kecuali soal memberi nama.

“Pa… apa Papa tahu kalau Mama selingkuh?” Ningrum merangkak mendekati Pak Bowo perlahan.

“Demi Allah jangan memfitnah orang yang sudah mati, Ningrum!”

“Tapi itu benar. Papa tahu golongan darahku tidak cocok dengan kalian berdua! Tapi wajahku mirip sekali mama. Aku bukan anak kandung Papa….”

Pak Bowo memegang dadanya yang terasa semakin nyeri. Teringat ketika perawat memberitahu kalau golongan darah Ningrum adalah B negatif. Bukan A atau O. Pria tambun itu meringis menatap jasad istrinya yang terbaring kaku. Pak Bowo berusaha meraih oksigen terakhirnya di udara kemudian terkulai.

“Aku tidak salah telah membunuh dua pendosa, bukan?” Ningrum menyeringai lebar. Sangat lebar dari ujung telinga kiri hingga telinga kanan.

Dari sudut ruangan, muncul sesosok bayangan hitam yang bertepuk tangan riuh.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Novel
Bronze
RUWAT ~Novel~
Herman Sim
Flash
Pendosa
Keita Puspa
Novel
Gold
Fantasteen They Call Me Psycopath
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Kutukan Keluarga Bagian II: Kembali
Nisa
Cerpen
Awas Kepala Buntung
Muhammad Adli Zulkifli
Cerpen
wajah kedua
Tulisan Tinta16
Flash
Jangan Menimpali!
Jasma Ryadi
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Skrip Film
AVENDOR
Audhy R.H
Novel
Bronze
Goyangan Pohon Beringin
Erika Oktavian
Flash
Foto
aleu
Cerpen
Bronze
Penjaga Gerbang Malam
vicky lim
Novel
Lebur Sukma
Netrakala
Flash
Ucang-ucang Anggè
Suci A.D.T
Rekomendasi
Flash
Pendosa
Keita Puspa
Flash
Bronze
Hidroponik
Keita Puspa
Flash
Bronze
Telor Rebus (Sintas Universe)
Keita Puspa
Flash
Bronze
Masalah Jiwa
Keita Puspa
Flash
Antropologi
Keita Puspa
Novel
Bronze
We're (Not) Really Break Up
Keita Puspa
Flash
Bronze
Pecah
Keita Puspa
Flash
Bronze
Bukan Sugarcoating
Keita Puspa
Flash
Bronze
Tsun Tsun Dere Dere
Keita Puspa
Novel
Bronze
SINTAS
Keita Puspa
Novel
DELTA TEAM
Keita Puspa
Cerpen
Black Friday
Keita Puspa
Cerpen
Bronze
Pending Apologize (Sintas Universe)
Keita Puspa
Cerpen
Bronze
My Razor Blade (from Sintas Universe)
Keita Puspa
Flash
Bronze
7th Skies
Keita Puspa