Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
November dan sebuah kotak musik tua
0
Suka
194
Dibaca

Aku menemukan kotak musik itu di loteng rumah nenek. Loteng itu gelap dan berdebu, penuh dengan barang-barang lama yang sudah tidak terpakai. Tapi, entah kenapa, aku tertarik untuk menjelajahinya.

Aku bernama Risa, seorang pemain biola yang sedang mencari inspirasi. Aku baru saja pindah ke rumah nenek setelah kehilangan pekerjaanku di orkestra kota. Aku merasa putus asa dan tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Saat sedang menggeledah tumpukan barang di loteng, mataku tertuju pada sebuah kotak kayu tua yang tergeletak di sudut ruangan. Kotak itu tampak usang dan berdebu, tapi ada sesuatu yang menarik perhatianku.

Aku membersihkan debu dari kotak itu dan membukanya. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak musik kecil yang terbuat dari kayu. Kotak musik itu tampak sangat tua, mungkin sudah berumur puluhan tahun.

Aku memutar kunci kotak musik itu. Tiba-tiba, terdengar alunan melodi yang lembut dan menyentuh hati. Melodi itu sangat familiar, tapi aku tidak ingat di mana pernah mendengarnya.

Aku terus mendengarkan melodi itu berulang-ulang. Semakin lama, semakin jelas kenangan yang muncul di benakku. Aku teringat pada masa kecilku, saat nenek sering memainkan kotak musik itu untukku.

Nenekku adalah seorang pemain piano yang hebat. Dulu, dia sering bermain piano di rumah untuk menghiburku. Aku sangat menyukai musik yang dimainkannya. Aku selalu merasa tenang dan bahagia saat mendengarkannya.

Tapi, suatu hari, nenekku sakit parah. Dia tidak bisa lagi bermain piano. Aku sangat sedih melihatnya menderita. Aku mencoba menghiburnya dengan memainkan biola untuknya, tapi dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

Sebelum meninggal dunia, nenekku memberikan kotak musik itu kepadaku. Dia berkata bahwa kotak musik itu adalah warisan keluarga yang harus kujaga baik-baik.

Aku menyimpan kotak musik itu di dalam laci dan melupakannya. Aku terlalu sibuk dengan karierku sebagai pemain biola untuk memikirkannya.

Tapi, sekarang, setelah mendengar melodi kotak musik itu lagi, aku teringat pada nenekku. Aku merindukannya, merindukan senyumnya, dan merindukan musiknya.

Aku memutuskan untuk memainkan biola lagi. Aku membuka kotak biola-ku dan mengambil biolaku. Aku mencoba memainkan melodi kotak musik itu.

Awalnya, aku kesulitan untuk mengingat not-notnya. Tapi, semakin lama, semakin lancar aku memainkannya. Aku memainkan melodi itu dengan penuh perasaan, mencurahkan semua kerinduanku pada nenekku.

Saat aku sedang bermain biola, tiba-tiba, aku merasakan kehadiran nenekku di dekatku. Aku bisa merasakan senyumnya dan mendengar suaranya.

"Teruslah bermain, Risa," katanya. "Musikmu indah."

Aku terus bermain biola hingga larut malam. Aku memainkan semua lagu yang pernah dimainkan nenekku untukku. Aku merasa lebih bahagia dan lebih bersemangat dari sebelumnya.

Aku tahu, aku tidak akan pernah bisa menggantikan nenekku. Tapi, aku bisa meneruskan warisannya. Aku bisa terus bermain musik dan menghibur orang lain.

Aku memutuskan untuk kembali bermain biola di depan publik. Aku ingin berbagi musikku dengan semua orang. Aku ingin memberikan kebahagiaan dan harapan kepada mereka.

Aku memulai karierku dari awal lagi. Aku bermain biola di jalanan, di taman, dan di kedai kopi. Aku bertemu dengan banyak orang baru dan mendapatkan banyak pengalaman berharga.

Akhirnya, aku berhasil mendapatkan pekerjaan di orkestra kecil di kota kecil. Aku sangat senang bisa bermain biola lagi. Aku merasa hidupku kembali berarti.

Aku berterima kasih kepada nenekku dan kotak musik tua itu. Mereka telah memberiku inspirasi dan semangat untuk terus berkarya. Aku juga berterima kasih kepada November yang dingin dan sepi. November telah membawaku kembali ke masa lalu dan membantuku menemukan jati diriku.

November ini, aku tidak lagi merasa putus asa. Aku merasa bahagia dan penuh harapan. Aku tahu, aku bisa menghadapi apapun dengan musik di hatiku. Dan aku akan selalu mengenang nenekku dengan cinta dan rasa syukur. Kotak musik tua itu, akan selalu menjadi pengingat tentang cinta, keluarga, dan kekuatan musik. November, kini bukan lagi bulan yang kelabu, tapi bulan yang penuh makna dan harapan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
November dan sebuah kotak musik tua
Lukitokarya
Cerpen
Bronze
Sengkuni
Sri Wintala Achmad
Novel
Yakuza van Java
A.M.E chan
Novel
Bronze
Surga yang Meleset
Nurul Arifah
Flash
FATHERLESS
Dwi Budiase
Cerpen
The Corrs' Indonesia Adventures
Shabrina Farha Nisa
Novel
BISAKAH AKU MEMBENCIMU?.... BRO!!!
EDWIN RAMADAN NUGRAHA
Novel
Bronze
Di Balik Layar
Leona Fariz Pratama
Flash
Papamu Sayang
Fazil Abdullah
Novel
Bronze
A MILLION WHO
Husnulispedia
Novel
Bronze
The Doomsday
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Tak Akan Pernah Terlupakan
silvi budiyanti
Novel
Bronze
Hunter for The Phantom
godok
Flash
Percakapan Lama
Dinda Kusuma Ati
Novel
Bronze
Queen Of Mafia
Kakco
Rekomendasi
Flash
November dan sebuah kotak musik tua
Lukitokarya
Flash
Debu cinta di barang antik ,strategi hati yang terencana
Lukitokarya
Flash
Tentang kita
Lukitokarya
Cerpen
Sebuah Catatan Galau
Lukitokarya
Flash
Senandung Kerinduan di Balik Jendela November
Lukitokarya
Flash
Surat dari masa lalu
Lukitokarya
Flash
Cahaya memudar di lantai
Lukitokarya
Cerpen
Lukisan Senja di Balik Jendela
Lukitokarya
Cerpen
Senandung Patah Hati di Kedai Kopi Senja
Lukitokarya
Flash
Bidadari Penjaga Hutan Terlarang
Lukitokarya
Cerpen
Lentera di Ujung Lorong
Lukitokarya
Flash
Kisah di Balik Kedai Kopi Usang
Lukitokarya
Cerpen
Aroma Kayu Manis di November Kelabu
Lukitokarya
Flash
Penyihir dan Pangeran yang Dikutuk
Lukitokarya
Flash
Gema Piano di Rumah Tua
Lukitokarya