Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Self Improvement
Hujan di Bulan Maret
0
Suka
18
Dibaca

Tubuhku yang malang berdiri di tengah hujan bulan Maret yang turun tanpa henti. Rintiknya jatuh perlahan, membasahi setiap helai rambut hingga menembus kulit yang dingin dan lelah. Aku memeluk diriku sendiri, seolah-olah pelukan ini mampu menghadang gigil yang merayap dari ujung kaki hingga kepala. Namun, kenyataan tetap membekukan—hujan tak mengenal iba, ia terus mengalir, menyapu segala yang rapuh di dalam diriku.

Kepalaku terasa berat, seberat kenangan yang enggan pergi meski telah kucoba kubur dalam- dalam. Aku berharap ada sesuatu, entah itu atap sederhana atau tangan hangat, yang sudi meneduhkan kepalaku dari derasnya hujan ini. Tapi di sini, aku hanya berdiri sendiri, membiarkan setiap tetes air menyatu dengan air mata yang perlahan- lahan jatuh di sela mataku. Hujan bulan Maret ini berbeda—ia membawa luka-luka yang tak kasat mata, menggali ingatan yang seharusnya sudah usai.

Di setiap rintik yang jatuh, aku mendengar bisikan-bisikan masa lalu. Suara-suara yang dulu akrab kini tinggal gema yang samar. Aku mencoba mengangkat wajahku, membiarkan dingin itu menyentuh setiap inci kulit, seakan berharap rasa sakitnya mampu menghapus lelah yang bersarang di hati. Tapi, semakin lama aku berdiri di sini, semakin dalam aku tenggelam dalam kehampaan.

Di balik hujan yang mengguyur kota ini, aku menyadari betapa ringkihnya diriku. Tubuhku yang malang hanya bisa berharap—berharap ada teduh yang mau menyelamatkan. Namun, tak ada tangan yang terulur, tak ada suara yang memanggil namaku. Yang ada hanyalah hujan bulan Maret yang terus mengalir, tak peduli betapa lelahnya aku berdiri di sini, membiarkan segalanya jatuh di sela mataku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Self Improvement
Flash
Hujan di Bulan Maret
Rizki Mubarok
Cerpen
Bantu Aku Mengeja "Tuhan"
dari Lalu
Flash
Warna Pertama
INeeTha
Cerpen
Merakit Aku
Shelomita Rosyada
Cerpen
Bronze
Tahta Sunyi Sang Antagonis
Ron Nee Soo
Novel
Bronze
Kamuflase Cinta
Lestari Senja
Cerpen
Bronze
Pendakian yang Tak Terlihat
SILVIA INDONESIA
Novel
berharap pada siapa??
hendidesfian
Flash
Hidup Setelah Mati
Ika nurpitasari
Novel
Bronze
Heartless
Aylanna N. Arcelia
Cerpen
Bronze
Bunga Busuk yang Mekar di Bibirmu
Titin Widyawati
Flash
Kelakar Radith
T. Filla
Flash
Langkah Pertama
Penulis N
Flash
JANGAN JADI GURU!
Hans Wysiwyg
Flash
Biru Merah
lidia afrianti
Rekomendasi
Flash
Hujan di Bulan Maret
Rizki Mubarok
Flash
Matahari Terbit di Kelopak Mata Ibu
Rizki Mubarok
Cerpen
Jatuh dalam Pelukan
Rizki Mubarok
Flash
Senjata Terakhir
Rizki Mubarok
Cerpen
ARUNIKA
Rizki Mubarok
Cerpen
Siapa Peduli
Rizki Mubarok
Cerpen
Cerita yang Tak Pernah Selesai
Rizki Mubarok
Cerpen
CIBIRU
Rizki Mubarok
Cerpen
Catatan si Anak Emas
Rizki Mubarok
Cerpen
Surga Para Raja
Rizki Mubarok
Cerpen
Tak Ada Lampu Merah di Bandung
Rizki Mubarok
Cerpen
Biru Akan Selamanya Tetap Biru
Rizki Mubarok
Cerpen
Selepas Ayah Berpulang
Rizki Mubarok
Cerpen
When Nation Falls
Rizki Mubarok
Cerpen
Katanya sih Cinta
Rizki Mubarok