Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Hanya Dalam Hati
1
Suka
10
Dibaca

Hari ini, aku datang dengan gaun terbaikku. Sebuah gaun yang tak pernah aku pikir akan ku kenakan untuk hari seperti ini. Ini warna favoritku, warna lilac yang lembut dan nyaman di mata siapapun yang melihatnya. Dengan rempel sederhana, ujung gaun ini berada tepat di tengah betisku. Memberi jarak yang pas dengan sepatu heels putih ku yang baru aku beli minggu kemarin.

Rambutku, aku tata bergelombang, digerai dengan kedua ujung bagian depannya dikepang lalu di satukan di belakang. 

Hari ini aku datang dengan penampilan ini, bukan untuk peran sebagai tuan putri. Melainkan karakter sampingan pendukung dari peran utama. Sebagaimana sejak dulu.

Kau berdiri di sana, di atas pelaminan, dengan tuksedo putih yang membuat kulitmu makin terlihat cerah. Matamu yang basah itu, berbinar cemerlang dibawah lampu gedung. Kau menengok ke arahku, menyunggingkan senyum yang sampai ke mata. Senyum terindah, yang mengingatkanku pada hari-hari kita bersama.

Dihari hujan, kita akan berbagi payung, berjalan melompat-lompat, melangkahi kubangan air yang bisa membasahi sepatu sekolah kita. Di hari cerah kita akan menggunakan buku untuk menutupi kepala, menangkal panasnya matahari yang membuat kepala terasa tersengat. Dan di hari libur, aku akan berdiri di depan rumahmu, dengan sepeda. Kau akan keluar dari rumah dengan mengenakan jaket dan celana pendek, menenteng sepeda lipatmu yang berwarna hitam itu.

"Beli es krim yuk," suaramu terdengar bagai melodi indah yang meninabobokan semua keresahanku.

"Em." Anggukku, diriku yang pendiam ini, selalu lebih diam saat di hadapanmu.

Ben, pernahkah kau tahu, kalau jantungku selalu berdegup lebih kencang tiap kali mata kita bertemu? Oleh karenanya aku sering bersembunyi saat kita hampir berpapasan di lorong sekolah, dibalik daun pintu yang terbuka, aku mengintip gerak tubuhmu yang tinggi itu. Melihatmu tersenyum bersama teman-temanmu sambil berjalan ke kantin sekolah. Tak akan ada orang yang mengerti mengapa aku bersembunyi, padahal kita saling mengenal dan terbilang sangat dekat, padahal kalau bertemu cukup menyapa dan bertukar senyum santai. Tapi, aku sering memilih bersembunyi, karena tak siap berhadapan denganmu, karena takut wajahku yang merah merona karena terpesona, tertangkap olehmu.

"Laura!" Panggilmu, "Ayo bareng!" Kau lambaikan tanganmu itu, memintaku mendekat, agar kita pulang sekolah bersama.

Aku mau tak mau mengangguk dan meninggalkan kelas. Yang sengaja aku jadikan tameng agar kita tak perlu pulang bersama.

Ben, ada malam-malam dimana rasa cinta itu terasa begitu menyakitkan. Di atas kasurku, di pekat malam dan gelapnya kamarku, aku berbaring, terisak tanpa suara karena takut ada yang mendengar.

Wajahmu itu, terbayang-bayang sepanjang hari. Terlalu indah sampai terasa menyakitkan. Sifatmu, terlalu sempurna, membuat hati wanita manapun akan jatuh hati. Namun kau tak pernah sembarang memberikan hatimu itu, kau hanya bersikap ramah dan lemah lembut ke orang-orang yang sudah kau pilih. Dan aku salah satunya. Kita sudah sangat lama mengenal, hingga kau bahkan lebih tahu apa makanan yang kusuka lebih dari ibuku sendiri.

Ben, bahkan saat ini, dikursi berlapis kain putih yang aku duduki ini. Rasa sakit itu masih terasa. Keindahan rangkaian bunga lili yang menghiasi tengah meja, seaakan mencemooh penampilan cantikku hari ini. Penampilan terbaik yang aku punya diseumur hidupku ini untuk merayakan kerelaan. Melepas perasaan yang lama diikat diam-diam dan meninggalkan bekas luka yang nampak tak akan pernah hilang.

Dan saat ini, aku mengangkat kedua tanganku, bertepuk sambil tersenyum lebar ketika Gina memasuki ruangan dengan gaun pengantinnya. Keindahan gaun itu, senyum yang merekah di wajahnya, matamu yang hanya terpaku padanya seperti dulu, seperti selalu, menikam hatiku.

Ben, hari ini pernikahanmu, bersama Gina sahabatku.

Dan aku, bersyukur aku tetap bertahan dengan cinta dalam diamku selama sepuluh tahun ini.

Karena di hari hujan itu, ketika melompati kubangan air untuk menghindari sepatu kita agar tak basah, saat kita berbagi payung, tanganmu yang lain tak pernah lepas menggenggam Gina. Di hari panas terik itu, saat kau menutup kepalamu dengan buku, tanganmu yang lain menutup kepala Gina dengan buku yang lebih lebar. Dan ketika libur, aku menunggumu dengan sepeda, kau akan keluar dengan sepeda lipat hitammu itu, dan kita akan menuju rumah Gina, dari rumahnya, sepedamu akan membawa dua orang. Gina di belakang, memelukmu, karena dia tak bisa naik sepeda seperti kita.

Ben, salahku mencintai kekasih sahabat sendiri. Rasa bersalah itu yang membuatku terus bersembunyi saat berpapasan denganmu di lorong sekolah, saat tak bersama Gina, maka kau akan hanya menatapku. Dan aku tak mampu menghadapinya. Aku menunda-nunda waktu pulang dan mencari kesibukan di kelas agar tak perlu pulang bersama kalian. Namun kalian malah menungguku, dan memanggilku dengan keramahan yang menyesakkan.

Ben, kau tak akan pernah tahu. Saat ini, ketika tanganmu menyambut tangan Gina, dan kalian mengucap janji suci itu. Aku bahagia. Karena jatuh cinta ke lelaki yang tepat, lelaki sempurna, yang setia pada sahabatku selama sepuluh tahun. Aku bahagia, karena kalian akan terus bersama seumur hidup. Aku bahagia karena aku bertahan sampai akhir, memendam perasaan ini.

Selamat atas pernikahan kalian, selalu bahagia sampai maut memisahkan.

Aku sahabat kalian, pamit undur diri. Setelah pesta pernikahan ini, aku akan meninggalkan kota ini. Membawa cinta dan luka, memulai hidup baru yang bukan sebagai peran pendukung dari hidup kalian. Terima kasih, telah memberikan perhatian padaku, yang padahal dalam hati, tak tahu diri.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Hanya Dalam Hati
Arisyifa Siregar
Cerpen
Bronze
ada cinta luar biasa yang engkau terima tanpa harus bersusah payah mencarinya
Ron Nee Soo
Novel
Bronze
KHANZA
Nisayu
Novel
Bronze
Lintang Waktu
Inya Sidhyadahayu
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Skrip Film
AFTER YOUR WEDDING DAY
Reiga Sanskara
Flash
One Night Stand
mutaya saroh
Novel
Bronze
We're (Not) Really Break Up
Keita Puspa
Flash
Jatuh Cinta, Ternyata....
Hans Wysiwyg
Novel
Cek Ombak (Melulu)
Rina F Ryanie
Skrip Film
The Way
engliadwi
Skrip Film
White Album
Koibumi Alana
Novel
POSESSIVE ARVIN
natasya03_
Komik
Bronze
Thread
Seira
Skrip Film
Candala dan Loker Oak Tua
Tiara Khapsari Puspa Negara
Rekomendasi
Flash
Hanya Dalam Hati
Arisyifa Siregar
Novel
Sekat Dalam Asa
Arisyifa Siregar
Novel
AS YEARS GO BY
Arisyifa Siregar
Novel
AS NIGHT FALL BY
Arisyifa Siregar
Novel
BITING THE LIPS
Arisyifa Siregar
Novel
AS LOVE GOES BY
Arisyifa Siregar
Flash
Simpan Saja
Arisyifa Siregar
Cerpen
Kiss From a Rose
Arisyifa Siregar
Novel
Bronze
[Sudah Terbit] Jakarta's Ruin
Arisyifa Siregar
Cerpen
Dawai Penuh Cinta
Arisyifa Siregar