Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Namaku Sora. Orang di depanku namanya Kenan.
Kenan sedang menyalin tugas. Dia fokus menulis, aku memperhatikannya.
Setiap dia fokus mengerjakan sesuatu dia mendadak tuli.
Imut. Aku tersenyum hingga wajahku terlihat konyol, karena dapat dilihat aku menyukai Kenan.
"Aku suka kamu." gumamku pelan. Aku terkekeh karena Kenan tak mendengarkanku.
"Suka pake combo spesial." gumamku gemas.
"Hmn?" tanya Kenan yang sibuk menulis.
Aku deg-degan, "Gg-gapapa, sukar sekali tugas ini," jawabku gugup.
Kenan menegakkan badannya, merenggangkan lehernya. Aku dapat mendengar suara tulang berbunyi.
Kami ke kantin setelah Kenan selesai.
Aku membuntut di belakangnya. Dia tinggi. Dia seperti banteng yang memberi jalanku. Aku berpegang ikat pinggangnya.
"Ey, jangan ditarik."
"Nggak aku tarik, cuma pegangan, tarik itu gini," aku menarik ke bawah dengan usil.
Kenan menaikan celananya, "Pelecehan," ujar Kenan membuatku tertawa terbahak-bahak.
'Imut banget kamuuuuu!!!!' jeritku didalam hati.
Kami duduk dan memakan makanan kami. Kenan memesan Mie sedangkan aku roti.
Dia makan begitu lahap. Menggemaskan!
"Sayang~" ujarku spontan.
"Hmn?" tanya Kenan yang menyeruput mie.
Pandanganku langsung ke roti saat Kenan menatapku. Memenuhi mulut dengan roti.
"Sayang dikit banget selainya," elakku.
Kenan tanpa curiga kembali memakan mienya.
Jam makan siang selesai. Kami sekarang berada di lab IPA. Praktek kali ini, praktek kimia.
Kenan sibuk meracik senyawa.
"Kenan, bohong sama rahasia itu sama gak sih?"
"Hmn?"
"Bohong sama rahasia itu sama nggak?"
Kenan duduk, dia sudah selesai meracik tinggal menunggu reaksinya.
"Kalau dipikir sama persis ya,"
"Nah, itu, aku suka orang tapi aku rahasiain ke dia, sama aja aku bohong sama perasaanku?"
Kenan berpikir serius. GEMESIN!
"Hmn, iya sih, mungkin bedanya rahasia itu buat menutup kebenaran atau kebohongan. Eh, bohong juga bisa menutupi kebenaran. Hmnnn.... "
Mendengar itu aku jadi bingung, aku itu berbohong apa merahasiakan perasaanku saja.
"Emang abis ngapai?" tanyanya.
"Gak ada," jawabku bingung.
"Terus,"
"Cuma bingung aja,"
"Ada yang kamu rahasiain?"
"Ada,"
"Apa?"
"Bukan rahasia kalau diberitahu," jawab kami kompak. Aku tertawa karena kamu menjawab bersamaan dan sama.
"Kamu lagi suka orang?" tanyaku. Kuharap nggak kalau iya semoga itu AKU!
"Rahasia." jawabnya santai.
"Kasih tau, nanti aku bantu." dalam hatiku berdoa pada Tuhan, sungguh, jangan buat Kenan jatuh cinta dengan wadon lain.
"Nggak usah, orangnya juga suka sama aku, kok,"
SAMBER GLEDEK!
Siapa ayam betina yang Kenan suka!!!
"Siapa dia, aku penasaran hehe," senyum palsu, kumenangis dihati. Hiks.
"Sebenernya bukan rahasia, soalnya dia terang-terangan."
Jiwaku terguncang. Selama pelajaran rohku meninggalkan tubuhku. Aku jalan di lobby pun terlihat seperti orang linglu.
"Sini,"
Kenan membantuku membawa kardus berisi alat praktek IPA tadi.
"Pasti cewek itu cantik banget sampai kamu juga suka,"
Kenan tersenyum, lalu mendahuluiku, dia berkata sesuatu sebelumnya, "PD banget kamu,"
"Iya dong PD," ujarku di belakang Kenan.
Beberapa langkah kemudian aku berhenti. Kenan tak terlihat di depanku tapi aku mencoba meresapi ucapan Kenan tadi.
"Eh. . "
Wajahku memerah. Badanku lemas, aku langsung jongkok memeluk lututku berusaha menyembunyikan wajahku.
KENAN TERNYATA!!!
Selama ini aku merahasiakan perasaanku tapi!!!
WAGHR! MALU SETENGAH HIDUP!
Dasar muka terkutuk, mulut terkutuk, bisa-bisanya tidak merahasiakan perasaanku!
SAVAGE!