Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Sebuah Paragraf
1
Suka
81
Dibaca

Kamu pernah jatuh cinta?

Hidup itu membingungkan, ya. Kenapa kita harus jatuh cinta pada orang lain, kalau di kehidupan yang hanya sekali ini, kita justru tidak bisa bersama?

Merelakan orang yang kita cintai itu butuh proses yang panjang. Di dalamnya ada tangis, kecewa serta perasaan tidak adil yang seakan mengeroyok. Di dalam proses itu, kebahagiaan yang mulanya membuncah perlahan terkikis. Menguar ke udara. Terlerai bagai helai kapas yang ditiup angin. Melepas orang yang kita cintai tidak mudah; bukan karena kita kurang dalam mencintainya. Namun karena semesta yang tidak setuju akan hal itu. Semesta seolah tidak pernah berpihak pada rasa cinta itu.

Kamu mencintainya sepenuh hati. Dengan seluruh perasaan yang mampu kamu berikan. Dalam doa yang hening dan panjang, dia adalah topik utamanya. Perbincangan yang tak ada titik jemunya antara kamu dan Pencipta. Air matamu luruh seiring rapalan doa yang kamu berharap Tuhan memberi belas kasih untuk mengabulkannya. Kamu menangisinya diam-diam. Persis ketika kamu merasa buntu pada jalan hidupmu yang berliku.

Hingga suatu kesempatan kamu merasa bahwa tidak semua cinta layak diperjuangkan dengan sehabis-habisnya perjuangan. Tidak semua perasaan mesti berbalas temu pada rasa yang sama; di jalan yang sama, di doa yang sama. Perlahan kamu belajar menerima, meski batinmu penuh pergolakan hebat. Kamu selalu merasa masih ada satu kesempatan untuk sekali lagi mencapai keinginan bersama. Namun semua terasa sia-sia di setiap usaha-usahamu.

Kakimu melangkah menjauh, walau hatimu merasa harus tetap tinggal. Kamu mengulas senyum yang meskipun kamu penuh dengan luka yang tidak bisa kamu sembuhkan sendiri. Hampir setiap hari kamu berupaya untuk tampak baik-baik saja. Seolah tak pernah terjadi apa-apa. Walau sebenarnya, namanya masih sangat sibuk di dalam kepalamu. Suaranya masih terekam jelas mengalun merdu. Senyumnya masih kamu ingat jelas bagaimana detailnya. Kamu terus berupaya menghapus semua memori itu. Kamu mencoba mencintai orang lain, membuka hati untuk orang asing yang kamu berharap akan berakhir dengannya. Tapi tak ada yang bisa menggantikan dirinya. Bahkan deru nafasnya seakan mengalir dalam darahmu. Aroma tubuhnya seakan menjadi desir yang membuat jantungmu terus berdetak kencang. Kamu mencoba membencinya; menjadikannya penjahat yang bahkan tidak pernah ia lakukan. Namun jiwamu masih lembut padanya. Dirimu masih menginginkannya.

Di antara semua itu, kamu masih mencintai dalam diam. Dalam kesunyian yang tidak bisa diterjemahkan. Dalam jarak, dalam rindu yang terus mengakar dalam hatimu. Dalam kewarasanmu yang seolah dipertaruhkan. Kamu belajar ikhlas tanpa perlu menghapus rasa. Belajar menerima semua kenyataan walau masih merasa tidak rela. Mungkin itulah bentuk cinta yang paling suci. Di saat kamu tidak perlu mempertanyakan takdir dan mencoba merusak segala yang digariskan oleh Tuhan. Kamu tetap merindukannya, tapi tidak memaksakan kehendak yang kamu sendiripun tidak bisa menguasainya.

Kamu melepaskan seseorang yang kamu sadari bahwa, dia satu-satunya manusia yang mau kamu ajak untuk selamanya. Untuk apa-apa saja yang berlaku di dunia. Adalah satu-satunya manusia yang ingin kamu genggam tangannya lebih lama di muka bumi ini. Adalah satu-satunya manusia yang mau kamu cintai seumur hidup. Untuk satu kali, kemudian berkali-kali pada orang yang sama.

Doamu masih sama. Semoga dia bahagia, meski kamu tidak ada di sisinya. Semoga dia senantiasa tersenyum, meski bukan kamu alasannya. Kamu akhirnya sadar, bahwa cinta bukanlah sebuah kepemilikan mutlak. Melainkan sebuah rasa cukup; cukup melihatnya bahagia, walau dari jarak yang tidak dia sadari. Cukup menyimpannya dalam hatimu, walau dalam hatinya kamu sudah tergantikan ataupun belum.

Semoga di jalanmu yang ikhlas, kamu menemukan satu alasan untuk terus bertahan hidup. Setidaknya demi makanan favoritmu, atau demi melihat hujan salju yang dulu kamu impikan. Atau entahlah, semoga kamu terus dilimpahkan segala kebaikan dari Tuhan. Semoga kasih sayang-Nya menaungimu di manapun kamu berada. Untuk cinta manusia yang kamu harapkan berbalas, Tuhan senantiasa mencintaimu tanpa alasan dan tapi.

Hidup memang membingungkan. Meski begitu, semoga kamu selalu menemukan jawabannya. Semoga. Tidak ada yang berhak menghakimimu atas rasa cinta itu, selain dirimu sendiri; atas rasa sedih, rasa payah bahkan rasa bodohmu dalam mencintai sedalam-dalamnya. Sekeras apapun dirimu berjuang, ternyata semesta selalu punya cara lain untuk menjauhkannya darimu.

Kelak, jika kamu berada pada waktu di mana hatimu sudah betul-betul ikhlas, perlahan-lahan susunlah kembali retakan hatimu yang berserakan. Kalau yang pertama gagal, bukan berarti yang setelahnya pun akan gagal. Jika pun masih gagal, mungkin semesta ingin kamu jadi orang yang membahagiakan dirimu dahulu; di atas orang lain, di atas pilihan apapun.

Hiduplah untuk hari ini. Badai mungkin tidak selesai dalam semalam, tapi semoga di ujung jalan yang kamu pilih, kamu tidak menemui kecewa. Semoga di akhir masa penantianmu akan cinta, kamu tidak salah menaruh rasa. Doa-doa baik semoga selalu menghampirimu. Semoga senantiasa baik kabarmu. Semoga segala mimpi yang kamu pertaruhkan dengan waktu, perlahan menemui tujuannya. Di sudut kota, di atas gedung pencakar langit, di pesisir pantai, di puncak gunung, di bahu jalan, di mana saja. Sehatlah selalu. Di mana saja.

Semoga paragraf demi paragraf yang kamu baca dengan seksama ini, menyentuh relung hatimu yang paling dalam. Mengilhami kewarasanmu yang berkali-kali diuji. Memelukmu erat. Meringankan beban yang memberatkan langkahmu. Menyadarkanmu meski dalam waktu yang cukup lama. Tidak mengapa. Tidak semua rasa cinta bisa hilang begitu saja. Tidak semua hati bisa sembuh dalam waktu tertentu. Tenang saja, segala harapan baik akan selalu berada di atas kepalamu; menjadi tempatmu bernaung, menjadi alasanmu untuk terus bersinar dari gelapnya segala praduga yang menunjukmu.

Jadi, apakah kamu pernah jatuh cinta?

 

 

Senin, 12 Oktober 2025.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Neighbor's Secret
Husni Magz
Flash
Sebuah Paragraf
Indah Leony Suwarno
Novel
Dikejar Berondong
Alice Gio
Novel
Aku, Dia, dan Masa Lalu
Nur Aini Rasyid
Novel
Kang Jeje saranghae
Irna putri bahati
Novel
Cherry Blossom Bridge
Yessi Rahma
Flash
Aku, Mawar dan Bedebah
ruang.amy.gdala
Novel
Gold
Pal in Love
Bentang Pustaka
Novel
Ehm... Mamma Mia
V Missv
Novel
Teman Tapi Menikah
Ralea
Novel
The E.T.E.R.N.I.T.Y
Drew Andre A. Martin
Novel
Hello, Brielle
Amari Yo
Flash
Senyum Macaron
Shinta Larasati Hardjono
Novel
I'LL Lose with you, Baby
baby scorpio
Novel
The Hidden Story
Chyntia Putri Yudhistiro
Rekomendasi
Flash
Sebuah Paragraf
Indah Leony Suwarno
Cerpen
MAIN COURSE
Indah Leony Suwarno
Novel
Teruo Nakamura 1943
Indah Leony Suwarno