Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Sebuah Lelucon?
0
Suka
1,360
Dibaca

Akbar pulang dari kampus menaiki vespa bututnya sore ini. Begitu banyak tugas dari dosen-dosen itu yang harus dikerjakan sampai-sampai ia harus bergadang lagi malam ini.

Di depan laptopnya, ia mulai mengetik tugas-tugas itu, ditambah cepatnya wifi rumah karena ia memang sendirian sekarang. Jam mulai menunjukkan pukul sembilan. Ia makin risih dengan suara daun diluar kamarnya. Ia pun mulai menyetel lagu barat.

Ia menyetel lagu Despacito.

“Despacito,......hjadkgas...........djhdad........tsstwtjsklhf, kjhakjhdfalopjhadjha, despacitoo..”

Maklum saja, liriknya susah ya jadinya begitu.

Bssszzzccittt...

“Eh ini kenapa lagi sih? Perasaan baru kemarin deh di servis.”

Dan terdengarlah lagu lingsir wengi dari laptopnya.

“Oh mai got! Gue k..kan gak punya lagu ini!”

Lalu lampu tiba-tiba mati.

“Gyaaa!!”

Cepat-cepat ia menyalakan senternya dan berjalan merayap.

“Mamaa..”

“Kyaa.. boneka siapa ini!”

Grep!

“Siapa yang pegang kaki guee..”

Tapi begitu dicek, tak ada apa-apa. Lampu menyala lagi dan semua kembali normal. Laptopnya menyetel lagu Despacito dan ia masih berdiri kikuk di depan pintu kamarnya.

Krasak. Ia melihat ke arah ruang makan. Ia merasa ada sesuatu yang lewat. Ia lalu pergi ke sana untuk melihatnya

“Woy! Jangan ngerjain gue!”

“hihihihi..”

“Nggak lucu tau!”

Plek. Ia memutar badan kebelakang.

“Booo!”

“Uwaaaaaa....!!!!”

Tiga sosok hantu membuatnya terjerembab dan menangis.

“Huuuu..”

“Jangan nangis! Aduhhh.. semua lepas topengnya!”

Ternyata para hantu itu adalah Irfan, Diki, dan Nina, teman Akbar.

“Gila lo semua!” teriak Akbar.

“Sorry Bar.” Ujar Nina.

“Kita kan Cuma main-main.” Lanjut Diki.

“Terserah deh! Gue capek ama kalian!”

“Eleh, lo tuh cowok, penakut amat!” seru Irfan.

“Gue bakal balas dendam! Nanti kalian bakalan aku kagetin, sekaget-kagetnya!”

“Eh, Akbar..”

“Keluar!”

Mereka bertiga keluar dan meninggalkan Akbar sendirian.

“Lo sih Fan, pake nyetel lingsir wengi segala!”

“Daripada lo Nin, pake matiin lampu segala, kan kaki gue kesandung meja tadi.” Ujar Diki.

“Udahlah! Kalian ini bisanya berantem mulu, kalo berantem di lapangan sana!”

Belum sampai keluar dari halaman mereka mendengar suara vespa.

“Eh?”

“Lho? Kalian ngapain di rumah gue? Pake kostum lagi. mau ngerjain gue ya?” Akbar menginterogasi mereka.

“Lo habis darimana?” tanya Irfan.

“Tadi sore gue ke rumah sakit buat jagain mak gue, ini baru pulang.”

Mereka bertiga kaget. Sekaget-kagetnya. Lantas, tadi siapa yang ada di dalam?

Tamat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Sebuah Lelucon?
Noer Eka
Cerpen
Bronze
Kunci Kotak Usang
Nuniek Sobari
Novel
Kamar Mandi Angker di Dekat Pohon Beringin
Sohibul Wahidin
Novel
Bronze
Teror Hantu Maryam
Ratna Dks
Novel
Bronze
Dongeng Tengah Malam
Maghfira Izani
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Novel
Gold
Fantasteen Pangeran Mimpi Zera
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Deso pager lawang
Ciplukzz
Cerpen
Bronze
Wikaplay Agen Slot Bonus 100% Di Depan
Wikaplay
Novel
Bronze
Kuda Bisik~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Possessed Ekklesia
Samuel Fetz
Novel
LUMINOUS: A World Full Of Mystery and The Darkness
Dito Bagus Chandra
Novel
Bronze
Tumbal Lorong Sewu
Dewie Sudarsh
Novel
Gold
Spooky Stories: Cursed Room
Noura Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary Soul Eater
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Sebuah Lelucon?
Noer Eka
Cerpen
Thalasophobia
Noer Eka
Cerpen
Tentara Yang Sendirian
Noer Eka
Cerpen
Kue Buatan Bunda
Noer Eka
Cerpen
Tragedi Berak
Noer Eka
Flash
Mysterious Email
Noer Eka
Cerpen
Kursi Pojok
Noer Eka
Cerpen
Kisah Pembunuh Berantai
Noer Eka
Cerpen
Malam Itu
Noer Eka
Cerpen
Dalam Tidur
Noer Eka
Cerpen
Masculine Woman
Noer Eka
Cerpen
Insomnia
Noer Eka
Flash
Blog Misteri
Noer Eka
Cerpen
Penguasa Lautan
Noer Eka
Cerpen
Gadis di Bus Kota
Noer Eka