Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Ketika Kita Jatuh Cinta
1
Suka
2,539
Dibaca

Karena setiap orang punya cara sendiri menunjukkan rasa cintanya pada seseorang yang mereka cintai 

****

"Nina."

Sebuah suara yang familiar kudengar. Aku sudah tahu pemilik suara itu. Pasti Damar. Tidak salah lagi. Aku pura-pura tidak melihatnya. Sial, dia malah menghampiriku.

"Apa?" tanyaku ketus.

Damar menatap mataku tajam. Lalu, dia menarik tanganku menuju lobi kantor yang berada di lantai bawah.

"Duduk sini, " ucap Damar. 

Aku langsung duduk di sebelahnya. Terus terang aku malu, beberapa teman melihat ke arah kami.

"Apa?" tanyaku lagi.

Damar terdengar menghela napas. "Mau kamu apa sih?"

Aku mengernyit. Tak menjawab. Hening.

"Kalau kamu suka sama aku ngapain bersikap cuek, sih?" Damar memandangku dengan tatapan serius. Rasanya jantung seperti berhenti per sekian detik.

Aku terdiam.

"Masih nggak mau ngaku, ya?" Damar menaikkan sebelah alis. "Aku tahu kamu suka sama aku."

Perkataan Damar membuatku tercekat. Hah? Bagaimana bisa dia tahu? Selama ini aku menutupi perasaanku. Malunya aku. Aku harus jawab apa?

"Nggak, kamu tahu dari siapa?"

"Kataku sendiri."

Rasanya dunia mau runtuh. Jangan-jangan Damar yang menemukan potongan kertas yang hilang tempo hari itu. Bodohnya aku, kenapa sih pake acara curhat di kertas. Sialnya, Damar yang menemukannya. Kok bisa. Matilah aku. Aku harus jawab apa.

"Aku juga suka sama kamu, Nina." Damar menggenggam tanganku erat. Ini hari kenapa deh, rasanya absurd sekali.

"Maaf ya selama ini buat kamu nggak nyaman dengan sikapku, " ucapku. "Aku cuek sama kamu bukan berarti nggak suka kamu, tapi aku takut cintaku nggak berbalas."

Damar senyum sembari mengangguk. "Perempuan itu makhluk unik ya? Maunya dingertiin tapi kadang kode mereka nggak sesuai sama perasaannya sendiri," jawab Damar, terkekeh.

Aku salting setengah mati. Duh!

"Maaf-maaf." Aku tak berani menatapnya.

Damar menjitak kepalaku. "Kalau suka tuh ditunjukin, bukannya cuek. Dipikir para pria ini barcode reader, yang bisa baca pikiran kalian para wanita."

"Iya, iya."

Setelah kami berdua mengungkapkan perasaan satu sama lain, akhirnya kami resmi jadian. Benar kata Damar, kalau kita suka sama seseorang cukup tunjukkan saja, jangan buat bingung. Karena setiap manusia bukan cenayang yang bisa menebak-nebak perasaanmu.

Tamat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Bronze
Sesuatu yang Bernama RASA
Aizawa
Flash
Ketika Kita Jatuh Cinta
winda nurdiana
Novel
Guardian Angel of heart 2
Indah li
Novel
Sebuah Surat Di Kotak Pos Merah
Nur Intan Dwi Purnama Hakim
Flash
Kacamata Merah Jambu
M Tioni Asprilia
Flash
Cinta Tak Mengenal Usia
R.E.D
Novel
Cinta Itu Sulit
fabian
Cerpen
Bronze
Kekasih Rahasiaku
Theodora Felita
Novel
CLBK: Cinta Lama Belum Kelar
Chika Andriyani
Cerpen
Bronze
Kisah Cinta di Tanah Aceh
Rizkia Firnandha
Novel
Bronze
Emergency Bride
Ayu Anggun
Novel
Bronze
PARAPET
Tika Lestari
Novel
Bronze
2in1 Love : Ketika 2 Jiwa dalam 1 Cinta Bertemu
Rini Nur Hidayah
Cerpen
Bronze
Gara-Gara Becky
Nuel Lubis
Flash
I love You
Lirin Kartini
Rekomendasi
Flash
Ketika Kita Jatuh Cinta
winda nurdiana
Novel
Miss primadona
winda nurdiana
Flash
Masih Adakah Maaf Untukku
winda nurdiana
Novel
Sahabat Semati
winda nurdiana
Flash
Cottage Florist
winda nurdiana
Flash
Sebuah Kesempatan
winda nurdiana
Flash
Anona
winda nurdiana
Flash
Cinta Itu Luka
winda nurdiana
Novel
Dendam kesumat
winda nurdiana
Flash
Kupikir itu cinta
winda nurdiana
Novel
Bronze
Mahasiswa di balik layar
winda nurdiana
Novel
Ibuku sayang, Ibuku malang
winda nurdiana
Flash
The Darkness
winda nurdiana
Novel
Misteri Kematian Beno
winda nurdiana
Flash
Aku, Kamu dan Seporsi Mi Ayam
winda nurdiana