Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Riketing Si Jawara
0
Suka
3
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Sepi sejurus.

Dua jurus ….

Tiga jurus ….

Udara pun menghantar pengeng teriakan "huaaaaaa" bersama jurus menghentak dari tubuhnya yang sigap berbalik. Jurus langkah kaki seribu dari Padepokan Kaki Seribu pontang-panting ditampilkan Riketing. Hampir sempat dia terpelanting jika saja telapak kakinya lupa kembali menapak di pekuburan desa.

Bergantian dengan tarik-ulur napas di dada yang kembang-kempis, Riketing menggumam-gumam, "Jurus pamungkas yang ampuh." Berulang-ulang dia merapal gumaman itu sembari bercongkak muka.

Janganlah salah menduga kiranya Riketing kalah bertarung di pekuburan desa itu. Setiap petarung bertarung mengeluarkan jurus andalan pada detik-detik akhir, begitu pula yang dilakukan oleh Riketing.

Bukan pula Riketing menampilkan jurus itu tersebab kalah melawan makhluk seperti kuntilanak, kuntilibu maupun kuntilbapak, di pekuburan desa itu. Bukan! Lagi pula pekuburan itu memang tempat para jawara bertemu; bertarung, lalu jawara yang keok; mati, dikuburkan di tempat itu. Sedemikian banyak jawara yang mati tak bernisan terkubur di tempat itu sehingga sebutan "pekuburan" lebih tepat ketimbang sebagai tempat para jawara bertarung menampilkan jurus-jurus andalan.

Budaya jawara petarung seperti si Jampang, si Pitung, yang rela menggunakan jurus-jurusnya melawan kompeni akibat disebut inlander, sungguh berbeda dengan Riketing, jawara yang entah hidup di zaman apa, melawan siapa, atas dasar apa.

Konon desa itu pun masihlah bertanda tanya, akibat sebegitu luas desa itu, dan berpenghuni bermilyar jumlahnya. Riketing, satu di antara milyaran mereka yang hidup di desa itu, yang juga hidup entah di peradaban apa.

Namun yang pasti di peradaban pada masa Riketing hidup, jurus seperti jurus membelah diri, jurus kamuflase penampakan, jurus serupa tapi taksama, adalah perkara jurus-jurus biasa saja. Bukanlah itu semua jurus andalan, dan Riketing pula mampu menguasai itu semua jurus sejak dia "terlahir".

Kuburan di tempat itu pula tak bernisan sebab konon jawara yang keok; mati, lalu dikuburkan di pekuburan desa itu, boleh dimampukan untuk bereinkarnasi, asalkan semua data sebagai syarat untuk terlahir kembali terpenuhi. Barangkali itulah citra peradaban surgawi yang kekal.

Setelah usai dari hajatnya, Riketing pun keluar dari toilet warnet langganannya, melangkah membusungkan dada dan berteriak, "Tambah dua jam lagi, Bos."

Yang dipanggil "bos" pun semringah menyahut, "Oke deh, Kakak", selagi Riketing duduk dan mulai melanjutkan bermain game online di warnet langganan.(°.°)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Riketing Si Jawara
Andriyana
Flash
Bronze
Misi Kemanusiaan
Afri Meldam
Cerpen
Maling
Athoillah
Skrip Film
Script Film : Al Kahfi Land - Siasat
indra wibawa
Cerpen
Ke Ujung Semesta
Handi Yawan
Novel
Babad Tanah Majapahit
Ma'arif
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Novel
Patih Nyasar!
Syarif Hidayatullah
Flash
Bronze
JUSTICE
Shabrina Farha Nisa
Flash
Sleding Neraka
Sugiadi Azhar
Skrip Film
CHERISH & RUELLE
Reiga Sanskara
Flash
Bronze
Desa Istri
Silvarani
Novel
Jagoan Karate
Handi Yawan
Flash
Bronze
Glitch
DMRamdhan
Novel
Bronze
Rama's Story : Krisna - Pandawa Pertama
Cancan Ramadhan
Rekomendasi
Flash
Riketing Si Jawara
Andriyana
Flash
Bronze
Monyet Bersayap Kupu-kupu
Andriyana
Flash
Bronze
Microwife
Andriyana
Flash
Bronze
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana
Cerpen
Bronze
Berlari dari Kematian
Andriyana
Skrip Film
Cahaya Diani
Andriyana
Flash
Bronze
Sosok Bapak
Andriyana
Cerpen
Bronze
Si Kancil Dikeloni Kunti
Andriyana
Cerpen
Bronze
Ini tentang Cinta; Mati
Andriyana
Cerpen
Mati Itu Pasti; Lapar Itu Setiap Hari
Andriyana
Cerpen
Bronze
Hal Ini Bisa Saja Terjadi
Andriyana
Flash
Sang Pemanggil
Andriyana
Cerpen
Bronze
Dua Kisah dalam Satu Taring
Andriyana
Flash
Di Mana?
Andriyana
Cerpen
Bronze
D 1 AM
Andriyana