Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
77 Questions Before I Was Born
2
Suka
1,547
Dibaca

Rita menghela napas panjang. Uangnya hanya tersisa beberapa lembar lima ribuan. Inilah satu-satunya yang menahannya dari jurang. Ia menatap resep obat yang sudah lusuh, kertas itu terasa lebih berat daripada tumpukan tagihan. Sudah banyak tempat ia datangi, tapi obat yang ia butuhkan tidak pernah ada atau harganya tak terjangkau. Akhir bulan. Uangnya hanya tersisa untuk makan hari ini.

Dua bulan lalu, diagnosis itu datang: depresi dan gangguan kecemasan. Hidupnya berubah. Rita yang dulu ceria kini menarik diri, bersembunyi di balik dinding-dinding kesunyian. Setiap hari adalah perjuangan. Namun, ia tidak pernah berhenti mencari cahayanya sendiri di tengah kegelapan yang semakin pekat. Ia tahu bahwa secercah cahaya masih ada. Kadang ia menemukannya pada aroma roti hangat dari oven, kadang dari kata-kata yang mengalir di ujung penanya, dan kadang dari melodi sebuah lagu yang mengiringi langkahnya di tengah jalan yang sepi. Semua itu bisikan kecil: Aku masih di sini.

Rita merebahkan diri di atas kasur, pikirannya melayang. Ia teringat kembali pada sebuah cerita lama, bisikan yang ia dengar saat kecil. Katanya sebelum lahir, setiap roh akan ditanya 77 pertanyaan tentang takdir yang akan mereka jalani. Setiap "ya" adalah kesepakatan untuk hidup dengan segala suka dan dukanya.

"Apakah aku menganggukkan kepala pada takdir yang salah?" Ia bertanya pada dirinya sendiri, pada langit-langit kamar yang kosong. "Apakah aku benar-benar menjawab 'ya' pada depresi, pada kehilangan, pada rasa hampa ini? Apakah aku setuju untuk menjalani hidup ini tanpa ada orang lain di sisiku dan menghadapi badai seorang diri?"

Angin sore menyusup lewat celah jendela, mengusap wajahnya dengan dingin yang menyegarkan.

"Atau mungkin," Rita memejamkan mata, membiarkan embusan angin itu membawa jawabannya, "aku juga menjawab 'ya' pada kekuatan untuk bertahan?"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
SAYAP SAYAP BERDURI
Mahfrizha Kifani
Flash
77 Questions Before I Was Born
Sekar Kinanthi
Novel
Bronze
PELANGI TANPA WARNA
Mahfrizha Kifani
Novel
Bronze
Home Sweet Home
diannafi
Flash
Bronze
DUTTON LANE
Onet Adithia Rizlan
Flash
Nenek
isnaini ekawati
Novel
Bronze
Dare to Love
Anik Ives
Novel
Monologue
R. Wardani
Skrip Film
Perjalanan Bukan Pelarian
Muhammad Iqbal Hanifah
Flash
Mom's Fiftieth Birthday
Syafira Muna
Cerpen
Beruntungnya Menjadi Orang Gendut
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Novel
Lindur Ungu
Silvia
Cerpen
Bronze
Pulang Dengan Tangan Kosong Kedua Kalinya
Rafi Asamar Ahmad
Novel
Bronze
PILIHAN ( kehidupan membuatku belajar)
Jast name
Rekomendasi
Flash
77 Questions Before I Was Born
Sekar Kinanthi
Cerpen
The Unseen Hand: Prolog
Sekar Kinanthi
Flash
Di Balik Kamera
Sekar Kinanthi
Cerpen
Garis Luka: Prequel Ketika Langit Salah Dengar
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Pertama: Prequel Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Cerpen
Bunga (di Retakan Dinding)
Sekar Kinanthi
Cerpen
Ketika Langit Salah Dengar
Sekar Kinanthi
Cerpen
Kereta Terakhir Menuju Rumah
Sekar Kinanthi
Flash
Rumah yang Retak
Sekar Kinanthi
Flash
Tirai Merah
Sekar Kinanthi
Flash
Kasus Terakhir Rissa
Sekar Kinanthi