Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
77 Questions Before I Was Born
2
Suka
5,166
Dibaca

Rita menghela napas panjang. Uangnya hanya tersisa beberapa lembar lima ribuan. Inilah satu-satunya yang menahannya dari jurang. Ia menatap resep obat yang sudah lusuh, kertas itu terasa lebih berat daripada tumpukan tagihan. Sudah banyak tempat ia datangi, tapi obat yang ia butuhkan tidak pernah ada atau harganya tak terjangkau. Akhir bulan. Uangnya hanya tersisa untuk makan hari ini.

Dua bulan lalu, diagnosis itu datang: depresi dan gangguan kecemasan. Hidupnya berubah. Rita yang dulu ceria kini menarik diri, bersembunyi di balik dinding-dinding kesunyian. Setiap hari adalah perjuangan. Namun, ia tidak pernah berhenti mencari cahayanya sendiri di tengah kegelapan yang semakin pekat. Ia tahu bahwa secercah cahaya masih ada. Kadang ia menemukannya pada aroma roti hangat dari oven, kadang dari kata-kata yang mengalir di ujung penanya, dan kadang dari melodi sebuah lagu yang mengiringi langkahnya di tengah jalan yang sepi. Semua itu bisikan kecil: Aku masih di sini.

Rita merebahkan diri di atas kasur, pikirannya melayang. Ia teringat kembali pada sebuah cerita lama, bisikan yang ia dengar saat kecil. Katanya sebelum lahir, setiap roh akan ditanya 77 pertanyaan tentang takdir yang akan mereka jalani. Setiap "ya" adalah kesepakatan untuk hidup dengan segala suka dan dukanya.

"Apakah aku menganggukkan kepala pada takdir yang salah?" Ia bertanya pada dirinya sendiri, pada langit-langit kamar yang kosong. "Apakah aku benar-benar menjawab 'ya' pada depresi, pada kehilangan, pada rasa hampa ini? Apakah aku setuju untuk menjalani hidup ini tanpa ada orang lain di sisiku dan menghadapi badai seorang diri?"

Angin sore menyusup lewat celah jendela, mengusap wajahnya dengan dingin yang menyegarkan.

"Atau mungkin," Rita memejamkan mata, membiarkan embusan angin itu membawa jawabannya, "aku juga menjawab 'ya' pada kekuatan untuk bertahan?"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Waktu Yang Singkat
Felis Linanda
Flash
77 Questions Before I Was Born
Sekar Kinanthi
Cerpen
Gara-Gara Pak Camat
W.Setyowati
Cerpen
Bronze
Tidak ada Tempat untuk Kita Berteduh
Muhamad Irfan
Novel
Alfa
Haneul
Novel
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
Lilis Alfina Suryaningsih
Skrip Film
BRAJA PUSAKA LANGIT
Altrada Aryo Istiyantho
Skrip Film
SELEPAS TERSESAT
Budiya Rahman
Skrip Film
ASUH
M A R U T A M I
Flash
Diculik Jodoh
Binar Bestari
Flash
Home : Fake Smile
Dwi Budiase
Cerpen
Bunga (di Retakan Dinding)
Sekar Kinanthi
Cerpen
Di Balik Jendela yang Tak Pernah Dibuka
A. R. Tawira
Novel
Perspektif Hati
Oyenart
Novel
SANG DUKUN
Ikhwanus Sobirin
Rekomendasi
Flash
Tirai Merah
Sekar Kinanthi
Flash
77 Questions Before I Was Born
Sekar Kinanthi
Cerpen
Bunga (di Retakan Dinding)
Sekar Kinanthi
Cerpen
Luna: Jiwa yang Hilang
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Cerpen
The Unseen Hand: Prolog
Sekar Kinanthi
Cerpen
Halaman Pertama: Prequel Halaman Terakhir
Sekar Kinanthi
Flash
Rumah yang Retak
Sekar Kinanthi
Flash
Jebakan Cinta Sang Pewaris
Sekar Kinanthi
Cerpen
Luna: Bayangan yang Kembali (Prequel Luna: Jiwa yang Hilang)
Sekar Kinanthi
Cerpen
Reuni Dua Jiwa
Sekar Kinanthi
Cerpen
Pacar Pura-Pura
Sekar Kinanthi
Flash
Jiwa yang Dikucilkan
Sekar Kinanthi
Flash
Keluargaku di Garis Takdir Lain
Sekar Kinanthi
Cerpen
Ketika Langit Salah Dengar
Sekar Kinanthi