Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
A DAUGHTER'S LOVE
6
Suka
6,919
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Good morning, my dear Sera."

Itu adalah kalimat pertama yang di ucapkan oleh sang ibu, ketika Sera - anak perempuannya, terbangun dari tidur. Sera tersenyum dan menyentuh pipi sang ibu dengan jari kurusnya.

"Makasih mama..." ucap Sera.

"Hari ini mama buat makanan kesukaan kamu..."

"Biskuit cokelat?"

"Iya, ayo kita ke meja makan..."

“Asyik...”

Sang ibu membantu Sera dengan sabar dan menuntunnya ke kursi roda di samping ranjang. Setelah Sera duduk, sang ibu meraih pegangan belakang kursi roda dan mendorongnya pelan menuju ruang makan.

Sera mengamati makanan yang berada di atas meja. Ada sepiring biskuit cokelat dan segelas susu.

"Mana sarapan buat mama...?" tanya Sera.

"Mama udah makan..." jawab sang ibu dan tentu saja, ia berbohong.

Dengan gemetaran, Sera menggenggam sebuah biskuit, mencelupkannya ke susu lalu memasukannya ke dalam mulut.

Melihat Sera yang makan dengan lahap, sang ibu segera mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memotret Sera.

"Jangan Ma, aku malu..."

"Kenapa? kamu anak mama yang paling cantik..."

Sang ibu melihat hasil jepretannya, tumor yang menggerogoti sebagian wajah Sera tampak begitu mengerikan, melihat itu sang ibu hanya tersenyum.

"Kamu cantik, my dear Sera..."

Bulir air mata pun mulai berjatuhan menuruni pipi kurus Sera.

"Jangan bilang aku cantik lagi Ma, please, jangan..."

Sang ibu segera menghampiri Sera, memeluknya dan bersenandung. Sebuah lagu yang tercipta dari penyesalan dan kasih sayang. 

“Ini semua salah mama, mama terlalu sedih dengan kematian papa saat mama mengandung kamu... saat itu cuma racun dan kematian yang ada dalam pikiran mama... mama gak mikirin keselamatan kamu... maafin mama sayang... maaf...”

Sera menyentuh pipi sang ibu dan mengecupnya pelan, penuh rasa sayang dan terima kasih.

"Tapi aku masih dapat lihat matahari terbit dan makan biskuit cokelat kayak gini... aku bersyukur masih dapat menikmati hidup..."

Mereka pun saling pandang dan tersenyum.

“Mama... bukannya harus kerja?”

“Iya... Mama bakal kerja keras demi kamu sayang...”

Setelah sang ibu pergi, Sera melihat cermin dan menyentuh wajahnya, ia meraung-raung dan merintih kesakitan. Sera melihat sebuah pisau di atas meja, saat akan mengambilnya ia melihat foto sang ibu. Sera pun urung mengambil pisau, dan mengambil foto sang ibu lalu memeluknya sambil menangis.

***

Dua orang pemuda tengah berbincang di sebuah restoran. Mereka melihat Julia, pelayan restoran itu sedang bekerja dengan giat.

“Liat pelayan di sana? Dia kerja keras buat anaknya. Dari pagi sampai malam.”

“Cinta dan pengorbanan seorang ibu memang besar.”

“Iya, tapi--menurut gue cinta dan pengorbanan anaknya lebih besar lagi.”

“Maksudnya?”

“Anaknya Sera, dia udah sakit parah sejak kecil. Lo bayangin seumur hidup dia diem di rumah, menahan rasa iri ke gadis sebayanya yang sehat di luar sana, juga rasa sakit luar biasa yang selalu ia sembunyikan dari ibunya. Gue tinggal dekat rumah mereka, tiap hari setelah ibunya berangkat kerja, gue selalu dengar rintihan Sera. Gadis itu benar-benar hidup menderita gara-gara penyakitnya. Tapi dia masih bertahan hidup karena satu alasan--”

Mereka berdua memandang Julia.

“Kalau Sera menyerah dan pergi, hatinya bakal hancur.”

“Ya, Sera menunjukan kedalaman cintanya pada sang ibu dengan berusaha bertahan hidup dan tersenyum, di dunia yang sudah membuat hidupnya menderita."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Sera aja tabah menjalani hidup demi sang ibu, contoh buat kita semua :)
Yaa Allah 😭😭😭
Iya soalnya paling dekat dengan kehidupan kita :)
Tema keluarga memang banyak yg bisa diangkat... Nice..
Rekomendasi dari Drama
Flash
A DAUGHTER'S LOVE
Reiga Sanskara
Novel
im.pi.an (Menurut Kim)
Putriyani Hamballah
Novel
Bronze
KUN
Yusnawati
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Novel
Surat Tanpa Tanda Titik
Ati Raah
Flash
Perkara Senyum
Dillon Gintings
Novel
TIARA
Iera Suhada
Novel
Bronze
Half of Lemon
Sinta Yudisia
Novel
Bronze
ASA kali kedua
Mahessa Gandhi
Cerpen
Bronze
BAWANG MERAH BAWANG PUTIH 2 - THE TRUE HEART
Alvin Suhadi
Novel
Gold
KKPK The Happy Doll
Mizan Publishing
Cerpen
Bosku seperti tikus
Santi fardila
Novel
Terang Gelap Surya
heriwidianto
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Rekomendasi
Flash
A DAUGHTER'S LOVE
Reiga Sanskara
Flash
THE LAST MOMENT
Reiga Sanskara
Skrip Film
CHERISH & RUELLE
Reiga Sanskara
Skrip Film
I'M THAT BUTTERFLY
Reiga Sanskara
Flash
REKAYASA
Reiga Sanskara
Flash
SEBUAH LUKISAN TENTANG ORANG-ORANG YANG KELAPARAN
Reiga Sanskara
Flash
MAHLUK ANEH
Reiga Sanskara
Flash
TEMAN BERMAIN
Reiga Sanskara
Flash
SEBUAH KODE
Reiga Sanskara
Flash
DIVA YANG TERLUPAKAN
Reiga Sanskara
Flash
THE MARIONETTE AND HER FAIRYTALE
Reiga Sanskara
Flash
MILIARAN KESADARAN MANUSIA YANG MENGELANA DI ANGKASA
Reiga Sanskara
Skrip Film
STORIES NEVER TOLD
Reiga Sanskara
Flash
ETERNAL TEARS OF A DEAD WOMAN
Reiga Sanskara
Skrip Film
AFTER YOUR WEDDING DAY
Reiga Sanskara