Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Yang Berjalan di Tengah Malam
7
Suka
6,895
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tengah malam yang sunyi akan semakin sepi dengan kehadirannya. Bahkan udara terasa berhenti mengalir, pun angin menolak meniupi dedaunan. Dia yang sosoknya tabu dibicarakan, berjalan tegap menyusuri jalanan yang panjang. Pandangannya likat menelisik tiap sudut gelap, menelanjangi temaram-temaram yang perlahan pekat.

"Kamu tahu, kan kalau dia tidak akan berhenti mencari? Jadi hindari bersitatap dengannya atau kamu akan mati." Ayah selalu berpesan begitu setiap kali aku akan bekerja shift malam.

"Itu hanya cerita bualan, Yah. Belum pernah ada yang bertemu dengannya." Ayah menggeleng.

"Belum pernah ada yang hidup setelah bertemu dengannya untuk menceritakan kembali."

Entah sejak kapan cerita anjing maut itu diembuskan. Katanya, kematian akan membayangi kita seperti udara saat bertemu dengannya pada tengah malam. Tak pernah ada yang tahu apa yang dicarinya, atau siapa? Aku memutuskan melepas bayangan cerita yang tak pernah terbukti itu hingga sosoknya menungguku di ujung jalan.

Rasanya aku ingin lari! Menghindar seperti kata Ayah. Tapi keberanian yang dipaksakan membawa kakiku berjalan ke arahnya. Hingga aku terpasung pada mata kelamnya yang pilu. Mata yang menarik banyak kepedihan dan kematian. Kepedihannya, kematianku.

Semua menghitam hingga kutemukan punggung Ayah di kejauhan.

"Ayah!"

"Kamu tak memedulikan nasehat Ayah." Jarak kami hanya selemparan batu, Ayah menatapku sedih.

"Tapi aku tidak mati, aku bisa bertemu Ayah!" Gelengan Ayah tampak berat.

"Ayah sudah bertemu dengannya."

Tidak!

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Aku ingat ceritanya Junji Ito soal si Peramal Tampan. Mereka yang ketemu bisa minta diramal, tapi bakal ada bayarannya: mati atau gila. Brrr..gak ada yg enak
Rekomendasi dari Horor
Flash
Yang Berjalan di Tengah Malam
lusi anda sudjana
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Jendela
Eka zulianti
Novel
Bronze
Hizib
Topan We
Cerpen
Bronze
Andung dan Seblak Sapu Lidi
bomo wicaksono
Novel
Bronze
Sumur Ditengah Hutan
Faizal Ablansah Anandita, dr
Novel
Bronze
RUWAT ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Tingkah Aneh Istriku
Diyah Islami
Novel
Bronze
Goyangan Pohon Beringin
Erika Oktavian
Novel
Bronze
Sazadah Hitam
Paul Sim
Novel
Gold
Fantasteen 22 Boards
Mizan Publishing
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Flash
Bronze
Rintih
Bakasai
Cerpen
Bronze
Menjadi Tua, Lalu Luka
Fazil Abdullah
Novel
Di Antara Rumah yang Kosong
Imajiner
Cerpen
Bronze
Gaun Putih
SUWANDY
Rekomendasi
Flash
Yang Berjalan di Tengah Malam
lusi anda sudjana
Flash
seringai masa lalu
lusi anda sudjana
Flash
Kisah Sebelum Tidur
lusi anda sudjana