Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tali Takdir
1
Suka
477
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Seperti kupu-kupu yang berlabuh dalam lingkar cahaya matahari, kita tampak bersinar ketika bersama. Gunung yang terlihat buram akibat kabut, tidak pernah bisa memutuskan pandangan kita satu sama lain. Akankah hubungan kita ini punya makna, atau hanya sekadar lewat tanpa berbekas?

Bayang-bayang udara kemudian jatuh di sisiku yang tengah terisak. Menangis, mengapa tidak ada ucapan selamat tinggal darimu, mengapa kau meninggalkanku dengan sebaris jejak tak kasatmata tentang kasih sayang? Namun, kamu tahu pasti bahwa tanpa kata-kata, aku mencintaimu.

Aku juga tahu betul, tiap kita bersemuka, setiap kali kamu menemuiku, itu adalah kata tak terucap bahwa kamu menyayangiku, menyapaku halus melalui tatap matamu.

Kupikir, ini akan berakhir layaknya dongeng romansa, tapi kisah kita terlalu tragis untuk sesuatu yang berhubungan dengan takdir. Kita sudah punya ikatan, tanpa tahu bahwa tali yang mengikat kita begitu rapuh tentang ketentuan Tuhan.

Mengapa tiap perpisahan senantiasa menyisakan kesedihan? Apakah karena kita dituntut untuk menghargai hubungan berikutnya? Hanya saja, aku tidak mau lagi berhubungan dengan kisah yang sama, aku tidak ingin ditinggal seperti sedia kala.

Tahukah? Aku tidak pernah merasakan kamu memelukku, tapi dalam anganku, kamu selalu menyentuhku lembut. Bulu-bulumu sungguh halus.

Aku yang pertama kali memelukmu, aku selalu pertama memandangmu, ajakmu bermain hanya untuk mengembangkan tawa berseri. Itu cukup buatku bahagia, mengapa kamu harus pergi meninggalkan duka? Aku bisa menghadapi kalimat pilu apa pun, mampu mengalahkan kesedihan paling gila, tapi kematianmu ... sungguh pedih.

Kamu yang bersandar kepadaku, seperti minyak asiri pada bunga yang baru mekar, rasanya diriku berhenti bernapas sesaat demi menikmati perasaan senang. Bisakah kamu lahir sebagai bulan saja?

Kini, aku melihatmu dimana-mana, keseringan itu membuatku merasa kamu tetap bersamaku, meski mungkin ... kamu yang hanya bisa melihatku dari ketinggian nan jauh.

Selamat tinggal kenangan, dan selamat datang kehampaan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Tali Takdir
Ilestavan
Cerpen
Bronze
Satu Kursi yang Kosong
Muhamad Irfan
Novel
Differensial Rindu
Lalimara
Skrip Film
LIKE FATHER LIKE SON
Ira Madan
Flash
Pertemuan Kita
Amanda Chrysilla
Cerpen
Bronze
Mendung Di September
Nabilla Shafira
Flash
Percakapan di Atas Gedung
Cheri Nanas
Flash
Bronze
Dialog Kematian
SIONE
Flash
Aku Akan Menemuimu di Senja yang Sama
Foggy FF
Novel
Jari Yang Diperbudak Hati dan Fikiran
Maharani Tegar Borneo Bimashanty
Novel
Dua Perempuan dalam Rumah yang Sama
barabercerita
Novel
Before the Silence
Renja Permana
Flash
Kurcaci Penjaga Pintu Emas
Raquela Valevine
Komik
INFECTION
Miftahur Rahmah
Flash
Satu Persen Ibu
Hani Abla
Rekomendasi
Flash
Tali Takdir
Ilestavan
Flash
Eskapisme
Ilestavan
Flash
Bertumbuh
Ilestavan
Novel
Irama Bulan
Ilestavan
Flash
Di Titik Nol
Ilestavan
Flash
The Last Painting
Ilestavan
Cerpen
Pretensi
Ilestavan
Flash
Secangkir Kopi tak Bersuara
Ilestavan
Cerpen
Gandark
Ilestavan
Flash
Ketika
Ilestavan
Flash
Kucing Pencuri
Ilestavan
Flash
Pena Tuhan
Ilestavan
Novel
VII Diebus
Ilestavan
Flash
Gugur
Ilestavan
Flash
Delusi Cinta
Ilestavan