Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Dari Sini, Semua Terlihat Sibuk
0
Suka
195
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Dari balik kaca lantai lima belas, gedung-gedung itu berdiri seperti rak-rak raksasa tempat manusia disusun. Beberapa jendela gelap, sebagian terang, sisanya berkedip-kedip kayak minta dimengerti.

Gue berdiri sambil megang gelas kopi, nempelin punggung ke kusen kaca. Jakarta, jam segini, macetnya belum kelihatan. Tapi dalam kepala orang-orang, mungkin udah meledak dari pagi.

Mungkin di sana, di gedung yang kacanya agak kebiruan itu, ada cowok yang lagi ngetik surat resign. Udah ditulis ulang empat kali sejak Maret, tapi belum juga dikirim. Bukan karena gak yakin, tapi karena takut ada yang berubah saat udah beneran pergi.

Di lantai dua puluh, ada cewek yang lagi duduk melamun. Bukan karena gak ada kerjaan, tapi karena terlalu banyak yang numpuk sampai dia gak tahu harus mulai dari mana. Di telinganya masih nempel headset, tapi lagu yang dia play cuma pengalihan. Kepalanya lagi ribut sendiri.

Ada yang lagi nahan nangis di toilet. Gak kuat ditanyain terus kapan nikah. Katanya kerja mulu, gak mikirin hidup. Padahal dia justru kerja karena pengen hidup layak.

Di pantry gedung sebelah, mungkin ada bapak-bapak yang lagi cerita soal anak pertamanya yang baru bisa bilang “papa”. Dia ketawa, temennya ikut ketawa, tapi sambil ngerasa aneh karena baru sadar: udah seminggu dia belum pulang.

Mungkin ada dua rekan kerja yang saling kirim meme lucu, cuma buat ngurangin stres.

Di kantor yang sama, tapi rasanya kayak tempur sendirian.

Chat mereka receh, tapi cukup buat nahan kepala biar gak meledak.

Jakarta dari sini, kayak teka-teki. Penuh kotak-kotak kaca yang kelihatan teratur, padahal di dalamnya chaos semua.

Gue ngetik pelan. Bukan email, bukan laporan. Cuma nulis:

"Mereka semua sibuk. Tapi gue lebih sibuk mikirin mereka."

Gue senyum. Tiba-tiba sadar, di kaca gedung seberang, pantulan gue juga kelihatan. Berdiri diam, gelas kopi udah setengah dingin, nunduk. Sendiri.

Mungkin… dari gedung lain, ada juga yang lagi nebak-nebak hidup gue.

Dan sekarang gue nanya ke diri sendiri,

“Gue juga kelihatan sibuk gak, ya?”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Insan Pilihan
intan elsa lantika
Flash
Home : Fake Smile
Dwi Budiase
Flash
Dari Sini, Semua Terlihat Sibuk
Neil E. Fratér
Flash
Pengkhianat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Tak Ingin Terulang
Nabilla Shafira
Flash
Bronze
Keputusan Bizi
Afri Meldam
Flash
Tidak Ikut
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Tekanan
M. Ferdiansyah
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Flash
Bronze
Apa Aku Memang Selalu Begitu? (Part II)
Anjrah Lelono Broto
Skrip Film
Pengacara Hana
Mahdania
Flash
Cinta di Ujung Lidah
Sulistiyo Suparno
Flash
Demi Adil yang Sulit Diraih
Athar Farha
Novel
Bronze
Don't Call Me Angel
Annisa Syakirah
Skrip Film
Nge-Band! 109
Yorandy Milan Soraga
Rekomendasi
Flash
Dari Sini, Semua Terlihat Sibuk
Neil E. Fratér
Flash
Ulang Tahun di Kilometer 130
Neil E. Fratér
Flash
Arah Tujuan Mana Yang Ingin Diraih?
Neil E. Fratér
Novel
Ken Hartigan
Neil E. Fratér