Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Sebatang Paku
1
Suka
572
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Begitu tangannya memutar stang setelah kunci T dibenamkan ke lubang kunci, Kasdun merasakan sesuatu yang hangat di pelipisnya. Darah!

Ia menjerit, tapi ditahan dengan telapak tangannya. Ia takut darah. Sementara itu, sepeda motor curiannya oleng dan terjatuh. Kusni yang sedang menunggu di atas sepeda motornya kebingungan.

"Ada apa?" tanyanya pelan, melihat Kasdun menutup mulut dan dahinya bersamaan dan langsung melompat cepat ke atas jok.

Suasana sekitar gelap, sehingga tak terlihat jelas bahwa Kasdun mengalami pendarahan.

***

“Di mana kejadiannya, sampai kepala Bapak bocor kena paku? Apa Bapak tukang?”

Kasdun jelas saja tidak mungkin jujur menjawab iya — karena ia tukang bobol sepeda motor. Jadi ia memilih pura-pura mengerang kesakitan.

“Punya BPJS? Ini harus operasi. Pakunya bisa bikin infeksi tetanus,” ujar perawat puskesmas, menyerah setelah melihat bekas luka dan ujung paku sedikit masuk ke batok kepala.

Kasdun mengaduh, sementara Kusni — meski berbadan kekar, tapi sedikit lemot — malah seperti orang menahan kencing. Ia cuma bisa menutup mulut dengan telapak tangannya.

“Ada nggak BPJS-nya? Ini harus segera dirujuk ke rumah sakit,” lanjut perawat kemudian.

Kasdun menggeleng. Begitu juga Kusni.

“Jadi, bagaimana?”

“Apa bisa dicabut saja disini?”

“Bisa.”

Kasdun tersenyum.

“Tapi ini bukan bengkel!. Kami tidak mau main-main dengan nyawa orang. Saya bukan dokter, dan ini cuma puskesmas, cuma tersedia gunting dan tang forsep buat cabut gigi.”

Senyum Kasdun langsung lenyap. Gara-gara sepeda motor curian tanpa surat yang di tukang tadah cuma dihargai lima ratus ribuan, sekarang dia harus membayar setidaknya beberapa juta untuk mengeluarkan paku dari kepalanya, belum lagi biaya obat-obatan lainnya. Itulah dosa, karma yang harus ditanggungnya.

Melaporkan kejadian lengkap dengan TKP-nya? Jelas seperti bunuh diri. Itu sama saja membongkar borok, riwayatnya sebagai spesialis pembobol sepeda motor.

Di kampungnya, Kasdun ketua pemuda yang bersih tanpa cemar.

Sementara sekarang, dirinya sendiri baru saja merencanakan pencurian karena sedang ketagihan cimeng-mariyuana.

***

Seorang pasien lain masuk — polisi berseragam lengkap — tiba-tiba masuk dengan luka di kakinya. Kasdun panik. Kusni apalagi, ia alergi dengan seragam polisi.

Keringat dingin mengucur.

Perawat merasa heran, karena ruangan ber-AC.

"Kalian kenapa?"

Keduanya menggeleng.

Si polisi melihat ke arah mereka. Mereka langsung pucat.

"Kenapa, Mbak, dia?"

"Anu, Mas Polisi... Kepalanya, kena paku."

"Paku?"

"Dia tukang?"

"Katanya sih bukan."

"Jadi pakunya dari mana?"

"Entah."

"Tunggu dulu, jangan-jangan..."

Polisi itu menatap keduanya dengan saksama.

"Kalian tadi dari mana?"

Mereka diam.

"Ditanya dari mana, diam."

"Anu, Pak... Dusun Jambolaya?"

"Jambolaya? Sebentar."

Polisi itu menelepon, sementara perawat terus merawat lukanya.

“Sam, sepeda motormu hilang?”

“Nggak. Tapi stangnya dirusak orang.”

“Dua orang?”

“Kok tahu?”

“Ini ada pasien di puskesmas. Kepalanya bocor.”

Mati aku!” teriak Sam panik dari seberang telepon.

“Kamu bisa kena pasal pidana kalau dia sampai mati, Main paku sembarangan!”

Tut... tut... Telepon diputus.

Kusni berkeringat dingin. Sementara Kasdun jatuh pingsan. Menunggu ambulans membawanya ke rumah sakit. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Sebatang Paku
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Detik Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Gamer? Atau Sekedar Gemar?
Aurelia Joelyn Angdri
Flash
BUKU TUA
Ahmad Karim
Novel
Bronze
Sang Pembangkang
Deianeira
Flash
Ugly things are also beautiful
2EZ4HVK
Flash
Bronze
Desa Naga Kayu
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga
Silvarani
Novel
Babad Tanah Majapahit
Ma'arif
Cerpen
Malam Kematian
Lily N. D. Madjid
Cerpen
Bronze
CADET, Ep. 1
Vin Sivastcha
Cerpen
Bronze
Izinkanlah Aku Memakan Hatinya
Nurul Arifah
Cerpen
Bronze
OMEGA KEY : DEFIANCE
Fajar Setiawan
Flash
Reverse #2 : Mata
Yesno S
Cerpen
Manusia Kucing
agung sulistiono
Rekomendasi
Flash
Sebatang Paku
Hans Wysiwyg
Flash
Mimpi Teduh
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg
Cerpen
SYURGA YANG DILELANG
Hans Wysiwyg
Novel
TEDUH DALAM BARA
Hans Wysiwyg
Flash
CLBK Cinta Lama Belum Kelar
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua (the end)
Hans Wysiwyg
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
SOULMATE
Hans Wysiwyg
Cerpen
BADRI BERHANTU Pabrik Padi Syereem!
Hans Wysiwyg
Flash
Remember Us This Way
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Cerpen
MESIN WAKTU
Hans Wysiwyg