Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Sebuah Paku dan Karma
1
Suka
20
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Begitu tangannya memutar stang setelah kunci T dibenamkan ke lubang kunci, Nurali merasakan sesuatu yang hangat di pelipisnya. Darah!

Ia menjerit, tapi ditahan dengan telapak tangannya. Ia takut darah. Sementara itu, sepeda motor curiannya oleng dan terjatuh. Zumari yang sedang menunggu di atas sepeda motornya kebingungan.

"Ada apa?" tanyanya pelan, melihat Nurali menutup mulut dan dahinya bersamaan dan langsung melompat cepat ke atas jok.

Suasana sekitar gelap, sehingga tak terlihat jelas bahwa Nurali mengalami pendarahan.

***

“Di mana kejadiannya, sampai kepala Bapak bocor kena paku? Apa Bapak tukang?”

Nurali jelas tidak mungkin jujur menjawab iya — spesialis tukang bobol sepeda motor. Jadi ia memilih pura-pura mengerang kesakitan.

“Punya BPJS? Ini harus operasi. Pakunya terlalu dalam bisa tetanus,” ujar perawat puskesmas, menyerah setelah melihat bekas luka dan ujung paku yang tertanam sedikit masuk ke batok kepala.

Nurali mengaduh, sementara Zumari — meski berbadan kekar, tapi sedikit lemot — malah seperti orang menahan kencing. Ia cuma bisa menutup mulut dengan telapak tangannya.

“Ada BPJS-nya? Ini harus dirujuk ke rumah sakit,” kata perawat kemudian.

Nurali menggeleng. Begitu juga Zumari.

“Jadi, bagaimana?”

“Apa bisa dicabut saja disini?”

“Bisa.”

Nurali sedikit tersenyum.

“Tapi kami tidak mau main-main dengan nyawa orang. Saya bukan dokter, dan ini cuma puskesmas, hanya tersedia gunting dan tang forsep buat cabut gigi.”

Senyum Nurali lenyap. Gara-gara sepeda motor curian tanpa surat yang di tukang tadah cuma dihargai lima ratus ribuan, sekarang dia harus membayar setidaknya sepuluh atau mungkin dua puluh juta untuk operasi mengeluarkan paku dari kepalanya dan biaya obat lainnya. Itu dosa, karma yang harus ditanggungnya.

Melaporkan kejadian lengkap dengan TKP-nya? Jelas seperti bunuh diri. Itu sama saja membongkar borok, riwayatnya sebagai spesialis pembobol sepeda motor.

Di kampungnya, dia ketua pemuda yang dikenal bersih tanpa cemar. Menjauhi narkoba, dan tindak kejahatan.

Sementara sekarang, dirinya sendiri baru saja merencanakan pencurian karena sedang ketagihan cimeng. Itulah sebabnya dia masih bisa menahan sakit, layaknya memakai dibius.

***

Seorang pasien lain masuk — polisi berseragam lengkap — tiba-tiba masuk dengan luka berdarah di pahanya. Nurali panik. Zumari apalagi, ia alergi dengan seragam polisi.

Keringat dingin mengucur.

Perawat merasa heran, karena ruangan ber-AC.

"Kalian kenapa?"

Keduanya menggeleng.

Si polisi melihat ke arah mereka. Mereka langsung pucat.

"Kenapa, Mbak, dia?"

"Anu, Mas Polisi... Kepalanya, sepertinya, kena paku."

"Paku?"

"Dia tukang?"

"Katanya sih bukan."

"Jadi pakunya dari mana?"

"Entah."

"Tunggu dulu, jangan-jangan..."

Polisi itu menatap keduanya dengan saksama.

"Kalian tadi dari mana?"

Mereka diam.

"Ditanya dari mana, diam."

"Anu, Pak... Dusun Jambolaya?"

"Jambolaya? Sebentar."

Polisi itu menelepon, sementara perawat terus merawat lukanya.

“Dur, sepeda motormu hilang?”

“Enggak. Tapi stangnya dirusak orang. Aku gertak dengan satu tembakan asal-asalan, mereka kabur.”

“Dua orang?”

“Kok tahu?”

“Ini ada pasien di puskesmas. Kepalanya bocor.”

“Berarti kena kepalanya?. Mati aku!” teriak Dursason panik dari seberang telepon.

“Kamu bisa kena pasal pidana kalau dia sampai mati.”

Tut... tut... Telepon diputus.

Zumari berkeringat dingin. Sementara Nurali sudah sejak tadi pingsan. Darah terus mengucur, menunggu ambulans yang akan membawanya ke rumah sakit. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Sebuah Paku dan Karma
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
Obituari Sang Mafia
Galih Aditya
Cerpen
Last Sunday
Varenyni
Flash
SEBUTIR HARAPAN
Nimau Kum
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Berburu Ropen
Vitri Dwi Mantik
Cerpen
Bronze
Sayounara Ryuusei, Konnichiwa Jinsei
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Bronze
Tetangga Toko Sebelah
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bersama kita, Bisa menghadapi segalanya.
Hildafatwa Aulia
Cerpen
Bronze
Jejak Keadilan di Balik Derita
Muhammad Ari Pratomo
Skrip Film
A MILLION WHO
Husnulispedia
Novel
MAHAWIRA
el
Flash
Bronze
Desa Naga Logam
Silvarani
Flash
Bunga tidur
Seli Suliastuti
Rekomendasi
Flash
Sebuah Paku dan Karma
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Sebelas-Duabelas
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
ORANG DALAM
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Tetangga Toko Sebelah
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Cerita Baper
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Mencari Cinta Di Kelab Malam
Hans Wysiwyg
Cerpen
Itaewon AFTER 29 Oktober 2022
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
SEMANGKUK NASI UNTUK AYAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Damar Senja
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Jendela yang Pecah
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Cerpen
KOTAK MERAH
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Gadis Kecil Di Trotoar
Hans Wysiwyg