Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Self Improvement
After Taste
6
Suka
228
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

“Gimana rasa kopi itu kak?” tanya sang barista kepadaku.

Sambil menyeruputnya aku menjawab, “Pahit seperti hidup ini, hahaha.”

Sang barista itu ikut tertawa mendengarnya. Sambil melakukan kalibrasi pada mesin, dia mengambil gelas kecil berisi gula putih dan sendoknya.

“Ini kak, barangkali butuh untuk mengurangi rasa pahitnya.”

Lalu aku menghargainya, “Oh, oke. Thank you yah.”

“Sama-sama kak,”

Kedai masih pagi, kerjaannya juga belum terlalu sibuk. Mungkin karena gabut, dia bertanya padaku kembali, “Tau enggak kak, kenapa gula putih yang di pilih untuk mengurangi rasa pahit? Kenapa tidak pakai pemanis lainnya?”

Aku tertawa dalam hati, dia benar-benar gabut. Lalu aku menjawabnya. “Mungkin aksesnya mudah di dapat, rasanya juga cocok. Betul?”

“Hm, bisa jadi. Tapi jawabannya kurang deep, butuh sedikit filosofis.”

“Oalah ada filosofinya, apa tuh?” tanyaku balik.

Dia tersenyum dan menjawab, “Gula ditambahkan pada kopi, diaduk, lalu larut dan menghilang. Sebagai pelipur dari rasa pahit, dia mengorbankan wujud padatnya agar kopi mencapai rasa yang harmonis. Artinya saat kita berbuat baik, mungkin wujudnya akan melebur hilang. Bahkan tidak akan ada pujian atau pengakuan yang akan telinga kita dengar. Namun rasa manisnya gula akan terpatri harmonis sampai kopi itu habis.”

Aku termangu mendengarnya. Baru kali ini ada yang mampu menjelaskan makna dari hal kecil yang sering kita anggap tidak penting.

“Hm, menarik juga ya.” kataku.

Lalu dia kembali bicara, “Tapi jangan kebanyakan ya kak. Nanti malah diabetes, hahaha.”

Akupun ikut kembali tertawa dalam relung filosofisnya.~

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Self Improvement
Flash
After Taste
Adam Nazar Yasin
Flash
In His Memories
Lail Arahma
Cerpen
Hadiah Dari Nirwana
Sucayono
Cerpen
Bronze
Kenapa Tidak Boleh?
Anggrek Handayani
Flash
Kuasa Uang
Adam Nazar Yasin
Flash
Bronze
Nostalgia
SIONE
Flash
Diantara Aturan Dan Manusia
Asep Saepuloh
Flash
Ingin hidup tenang
moh nabil ardiansyah
Novel
Bronze
Kamuflase Cinta
Lestari Senja
Flash
Seplastik Anggur Merah yang Dioplos Keinginan Insaf
Ryan Esa
Flash
Bronze
Dunia Tidak Berpihak Kepadaku
Ika nurpitasari
Cerpen
Pemuda Di Kamar 17
Sucayono
Cerpen
Putus, Tapi Nggak Putus Asa
Tresnaning Diah
Cerpen
Senyum Syukur
Adam Nazar Yasin
Flash
Dan Dia Adalah Aku
Ismail Ari
Rekomendasi
Flash
After Taste
Adam Nazar Yasin
Flash
Kuasa Uang
Adam Nazar Yasin
Cerpen
Aksara dan Visual Dalam Desa
Adam Nazar Yasin
Cerpen
Senyum Syukur
Adam Nazar Yasin
Novel
Aksara 4 Cangkir
Adam Nazar Yasin
Flash
The Power of Tea
Adam Nazar Yasin
Cerpen
Cahaya Aksara Dunia Maya
Adam Nazar Yasin
Cerpen
Pundak Perintis
Adam Nazar Yasin
Flash
Bronze
Tertakar
Adam Nazar Yasin
Cerpen
Bronze
Eulogi Hama
Adam Nazar Yasin