Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
MANGKAT
1
Suka
3,214
Dibaca

Jam dinding di lorong rumah sakit berhenti di pukul 2:17. Setiap hari, setiap kali aku menengok ke atas, angka itu tak pernah berubah. Aku sudah tiga hari di sini—atau mungkin tiga puluh. Sulit membedakan, sebab tak ada yang benar-benar berubah.

Jadi aku membuat sebuah rutinitas, agar tidak menjadi bosan. Aku duduk di sofa kulit imitasi di ruang tunggu, yang sudah retak-retak di bagian lengannya. Di tanganku, sekaleng kopi hitam. Tanpa gula, tanpa susu. Rasanya tidak bisa dibilang enak. Tapi aku meminumnya setiap pagi. Bagiku rutinitas adalah jangkar, bahkan di lautan yang paling aneh sekalipun.

Setiap hari, aku berjalan melewati kamar 217. Aku tidak punya alasan khusus, tapi kakiku selalu membawaku ke sana. Di dalam, seorang pria terbaring di ranjang. Selimut putih bersih ditarik sampai ke dadanya. Wajahnya tenang, seperti permukaan danau di hari tanpa angin. Aku belum pernah melihatnya dengan jelas, tapi perasaanku berkata aku mengenalnya.

Kadang aku berpikir, mungkin aku punya pekerjaan di sini. Mungkin aku semacam petugas kebersihan malam, atau perawat. Tapi tidak ada yang pernah memberiku jadwal kerja. Tidak ada yang menyapaku. Aku mungkin juga hanya bagian dari perabotan. Sofa, meja, aku. Kami semua hanya diam dan mengamati.

Lalu suatu malam seorang pria tua dengan mantel lusuh duduk di sebelahku. 

“Kau tahu,” katanya, seolah kami sedang melanjutkan percakapan yang tertunda, “kematian yang paling merepotkan adalah saat orang yang mati tidak menerima pemberitahuan.”

Aku menoleh, tapi dia sudah tidak ada. Lenyap begitu saja. Atau mungkin sebenarnya dia tidak pernah ada. 

Aku mengangkat kaleng kopiku yang sudah kosong dan memainkannya di tangan.

Sehari setelahnya, seorang perempuan datang. Dia mengenakan gaun hitam sederhana dan sepatu kets. Rambutnya diikat ekor kuda. Dia membawa seikat bunga lili putih dalam vas kaca dan sebuah buku tebal bersampul keras. Dia masuk ke kamar 217 dan duduk di kursi di samping ranjang. Dia tidak menangis. Dia hanya duduk di sana, menatap pria itu. 

Aku berdiri di ambang pintu. Tak berani masuk.

Perempuan itu membisikkan sesuatu. Aku tidak bisa mendengarnya, tapi aku melihat tangannya bergerak menyentuh dahi pria itu dengan lembut.

Rasa penasaran mengalahkanku. Aku melangkah masuk.

Aku berdiri tepat di belakangnya dan mencondongkan tubuh sedikit untuk melihat. Untuk pertama kalinya, aku melihat wajah pria di ranjang itu dengan sangat jelas.

Dan saat itulah aku mengerti. Wajah itu adalah wajahku. Tak salah lagi. Aku bahkan bisa melihat bekas luka kecil di pelipisku, kenang-kenangan dari jatuh sepeda saat SMP.

Aku berjalan ke jendela dan menyentuh kaca yang dingin. Di sana, seharusnya ada pantulanku. Tapi yang kulihat hanya pemandangan halaman parkir yang kosong.

Jam di suatu tempat di kepalaku masih menunjuk angka yang sama. 2:17.

Sepertinya untuk sementara waktu, akan selalu pukul 2:17. 

Aku rasa aku butuh sekaleng kopi lagi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
MANGKAT
IGN Indra
Cerpen
Bronze
Pulung Gantung & Penghuni Gaib Toilet Sekolah
Sri Wintala Achmad
Skrip Film
TELUH
RF96
Cerpen
SMILE
IS KUN
Novel
Bronze
Hizib
Topan We
Cerpen
Bronze
Sesosok Hantu karya Guy de Maupassant penerjemah: ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Novel
Bronze
LEUMPEUH YUNI (Ketika Tubuh Manusia Disalahgunakan)
Papp Tedd
Skrip Film
Cinta di Kamar Sebelah
Ardi Rai Gunawan
Flash
Adik ku
Alyssa zalika. A
Flash
Bronze
Mantan Biduan
Afri Meldam
Flash
Liputan Hantu +62
Ilfi Rahmadani
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Sekar Arum
LaVerna
Novel
Gold
Fantasteen Beautiful Stranger
Mizan Publishing
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Rekomendasi
Flash
MANGKAT
IGN Indra
Flash
PAJANGAN LEMARI KACA
IGN Indra
Cerpen
LEIL FATTAYA
IGN Indra
Cerpen
MALAM ALUNA
IGN Indra
Cerpen
SEPERTI SALJU BULAN APRIL
IGN Indra
Flash
Cinta Pergilah, Hari Sudah Malam
IGN Indra
Cerpen
CINTA TAK PERNAH SAMPAI
IGN Indra
Novel
THE TOXIC ASSET
IGN Indra
Flash
REBUSAN KOSONG
IGN Indra
Novel
SUMMA CUM BLOOD
IGN Indra
Cerpen
KAMAR NO 7 DAN AROMA LAVENDER
IGN Indra
Cerpen
LANGIT YANG TAK PERNAH SAMA
IGN Indra
Flash
BAIT KEMANDANG MALAM PURWA
IGN Indra
Flash
KURSI ROTAN & SEPOTONG INGATAN
IGN Indra
Novel
THE KNOT OF THE BLACK CURRENT
IGN Indra