Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
13
Suka
10,927
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ke sawah … Sawah Pak Suroyo,” teriak Fahri. Lalu ia segera membuang gulungan senar ke sembarang arah.

“Fahri …,” teriak Toni. “Tunggu!”

Fahri tak peduli dengan panggilan Toni. Ia berlari menjauhi lapangan. Menerobos rumput gajah setinggi dadanya. “Di sana! Ayo buruan!” Fahri menoleh ke arah Toni sembari mengayunkan kedua tangannya ke atas.

Toni dengan napas tersenggal-senggal berusaha mengejar Fahri.

“Makanya makanmu jangan banyak-banyak,” sahut Fahri dari kejauhan. “Ini keberuntungan kita, dapat layang-layang besar. Sebelum mereka sampai dulu,” tambahnya.

Samar-samar terdengar, “Di sana. Ayo buruan!”

Fahri mempercepat gerakannya.

Tiba-tiba ….

“AW …,” teriak Fahri. Ia mencoba melihat tumitnya. Darah terlihat mengalir dari sana. Dia duduk di galengan sawah sembari menekan tumitnya yang terluka. Ia membuka semak-semak. Terlihat ada bekas darah pada ujung runcing sisa batang rumput gajah. “Hem …,” gumam Fahri. Tangannya mengambil air dari pematang sawah, lalu mengusap darah yang keluar dari tumitnya.

“Kenapa?” tanya Toni yang sudah ada di belakangnya.

“Ini kakiku nginjak sesuatu,” jawab Fahri.

“Wah, berdarah. Kamu gak pakai sandal sih!”

Fahri berdiri. “Sudah, ayo cepat!” dia berusaha berjalan dengan kaki yang berjinjit.

“Mau aku gendong?” canda Toni.

“Mau …,” jawab Fahri.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Dari kejauhan terdengar suara, “Yey. Kita dapat!”

Fahri menoleh ke arah Toni, “Kamu harus mengecilkan perutmu besok!”

Toni diam melihat tim lawan memegang layang-layang berbentuk pesawat sembari berlari penuh kebahagiaan.

Beberapa detik kemudian.

NGEEENG ... NGEEENG ….

“Ada pesawat,” ucap Toni.

“Itu adalah target kita selanjutnya!”

“Hah?” bibir Toni membentuk huruf O—melongo.

“AYO KITA KEJAR!” teriak Fahri. Ia berlari berjinjit dan berteriak, “PAK … LEMPARKAN UANGNYA! KAMI AKAN MENANGKAPNYA!”

Toni ikut berteriak, “HOI, LEMPARKAN UANGNYA. KAMI AKAN MENGAMBILNYA!”

“HAHA,” mereka tertawa terbahak-bahak sembari berlari mengejar pesawat yang mulai hilang dari pandangan mata. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mengingatkan masa-masa kecil. 🤗🙏 👦👧👦/👦👧👦👧👦 3/5 dari saya.
Siap kak, sama-sama. Terus semangat kak
@rainzanov : Haha, betul sekali kak. Aq bikin cerita ini karena tidak sengaja ada pesawat lewat. Hehe. Makasih kak udah bersedia mampir dan memberi komen 🙏😄💕
Good story, mengingatkan aku yang dulu suka liat pesawat dari jauh sampek ngejar-ngejar pesawatnya
selamat membaca kak :)
[oni-15]
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Bronze
Revenge
FS Author
Novel
WaroX
Handi Yawan
Flash
BUKU TUA
Ahmad Karim
Novel
Bronze
My Sweet Bodyguard
Poetry Alexandria
Flash
Reverse #2 : Mata
Yesno S
Novel
Mockingbird
Madina_hld
Flash
Bunga tidur
Seli Suliastuti
Cerpen
Bronze
Pangeran Elvandar
Kemal Ahmed
Cerpen
Bronze
Kronik Perak
Kemal Ahmed
Flash
Bronze
Tropis Membeku, Subtropis Terbakar
Karlia Za
Flash
Jalan Bareng Bule Jerman
Luca Scofish
Flash
Bang, Jatuh!
Ranifita Khotimah
Novel
Hilang: dalam Mega Mendung
Ikhsannu Hakim
Flash
Dalmi
Ula
Rekomendasi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.