Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
13
Suka
10,932
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ke sawah … Sawah Pak Suroyo,” teriak Fahri. Lalu ia segera membuang gulungan senar ke sembarang arah.

“Fahri …,” teriak Toni. “Tunggu!”

Fahri tak peduli dengan panggilan Toni. Ia berlari menjauhi lapangan. Menerobos rumput gajah setinggi dadanya. “Di sana! Ayo buruan!” Fahri menoleh ke arah Toni sembari mengayunkan kedua tangannya ke atas.

Toni dengan napas tersenggal-senggal berusaha mengejar Fahri.

“Makanya makanmu jangan banyak-banyak,” sahut Fahri dari kejauhan. “Ini keberuntungan kita, dapat layang-layang besar. Sebelum mereka sampai dulu,” tambahnya.

Samar-samar terdengar, “Di sana. Ayo buruan!”

Fahri mempercepat gerakannya.

Tiba-tiba ….

“AW …,” teriak Fahri. Ia mencoba melihat tumitnya. Darah terlihat mengalir dari sana. Dia duduk di galengan sawah sembari menekan tumitnya yang terluka. Ia membuka semak-semak. Terlihat ada bekas darah pada ujung runcing sisa batang rumput gajah. “Hem …,” gumam Fahri. Tangannya mengambil air dari pematang sawah, lalu mengusap darah yang keluar dari tumitnya.

“Kenapa?” tanya Toni yang sudah ada di belakangnya.

“Ini kakiku nginjak sesuatu,” jawab Fahri.

“Wah, berdarah. Kamu gak pakai sandal sih!”

Fahri berdiri. “Sudah, ayo cepat!” dia berusaha berjalan dengan kaki yang berjinjit.

“Mau aku gendong?” canda Toni.

“Mau …,” jawab Fahri.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Dari kejauhan terdengar suara, “Yey. Kita dapat!”

Fahri menoleh ke arah Toni, “Kamu harus mengecilkan perutmu besok!”

Toni diam melihat tim lawan memegang layang-layang berbentuk pesawat sembari berlari penuh kebahagiaan.

Beberapa detik kemudian.

NGEEENG ... NGEEENG ….

“Ada pesawat,” ucap Toni.

“Itu adalah target kita selanjutnya!”

“Hah?” bibir Toni membentuk huruf O—melongo.

“AYO KITA KEJAR!” teriak Fahri. Ia berlari berjinjit dan berteriak, “PAK … LEMPARKAN UANGNYA! KAMI AKAN MENANGKAPNYA!”

Toni ikut berteriak, “HOI, LEMPARKAN UANGNYA. KAMI AKAN MENGAMBILNYA!”

“HAHA,” mereka tertawa terbahak-bahak sembari berlari mengejar pesawat yang mulai hilang dari pandangan mata. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mengingatkan masa-masa kecil. 🤗🙏 👦👧👦/👦👧👦👧👦 3/5 dari saya.
Siap kak, sama-sama. Terus semangat kak
@rainzanov : Haha, betul sekali kak. Aq bikin cerita ini karena tidak sengaja ada pesawat lewat. Hehe. Makasih kak udah bersedia mampir dan memberi komen 🙏😄💕
Good story, mengingatkan aku yang dulu suka liat pesawat dari jauh sampek ngejar-ngejar pesawatnya
selamat membaca kak :)
[oni-15]
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Novel
Black Coffee
rizky al-faruqi
Flash
Reverse # 3 : Gelombang
Yesno S
Flash
Bronze
Desa Naga
Silvarani
Flash
Panji-Panji Malaikat
Nurul Arifah
Novel
Bronze
Ksatria Nevkhadda
JWT Kingdom
Flash
Bronze
Serdadu Bidadari
JWT Kingdom
Flash
Ukulele Ayah
Aniqul Umam
Flash
Berburu Ropen
Vitri Dwi Mantik
Cerpen
TARUNG
Maldalias
Flash
Pemuda di Ruang Rapat
Drew Andre A. Martin
Novel
Candy
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Kota Mati 2066
Yuyun Nurul Hidayati
Flash
Kalah Main Gaplek
Yovinus
Novel
Bronze
A MILLION WHO
Husnulispedia
Rekomendasi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.