Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Jangan Menimpali!
0
Suka
518
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Hawa lembap berpadu dengan wewangian liar dari dedaunan. Kaki menyeret di antara semak yang menutupi jalan setapak. Gelap semakin menunduk, mengaburkan pandangan. Lengkingan suara hewan turut menyandera keberanian. Ia seperti kebalikan ayam yang bersorak menyambut fajar.

Namun, konon, jangan menimpali apa pun yang mencicit di tengah hutan. Bisa saja itu bukan suara asli sang pendengung, melainkan suara tiruan dari mahluk gaib.

Aku sebenarnya penasaran, ingin membuktikannya. Hanya saja, bagaimana jika petuah itu bukanlah sekadar warisan dongeng? Ya, lebih baik fokus mencari jalan keluar.

“Mbeeee!”

Tiba-tiba Akbar menirukan suara yang terus menggema tanpa arah, menciptakan ketaksaan. Dia bermain dengan dorongan sesaat yang menyusup ke dalam benaknya.

“Apa-apan sih lu, Bar? Lu udah gila, ya,” Anggi menumpahkan kekesalannya. “Suasana lagi tegang gini, bisa-bisanya lu nyahutin tuh makhluk. Kalau dia nyamperin kita, gimana?” sambungnya, meninggi.

Akbar menanggapi dengan tertawa. “Alah, itu paling cuma kambing yang nyasar aja, sama kayak kita sekarang. Gak usah terlalu percaya pada mitos,” tegasnya, terkekeh.

Ketika mereka berdua berdebat, belukar bergerak cukup berisik. Aku putar cahaya di genggaman. Menyisir sekitar, memastikan keamanan.

“Bar, Nggi...” Kuatur napas sejenak. “Ayo, lari!” ajakku, panik.

Embikan itu menggaung tajam, kian dekat. Tanah terasa bergerak. Angin bergemuruh, seakan menyertai sesuatu yang ganjil.

Aku dan Anggi memacu langkah. Akbar tertinggal. Dia berdiri terpaku, memutar kepala. Panggilanku mengudara tanpa digubris olehnya.

Kami lantas menarik lengannya. Dia menurut, tetapi pikirannya tampak tersesat. Hanya diam dengan tatapan kosong.

Sesekali dia berucap lirih penuh ngeri, begitu mirip, di sela helaan kasar dadanya.

"Mbeeeee."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Jangan Menimpali!
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Jangan Ambil Uang Itu!
Jasma Ryadi
Flash
Bronze
GHOST
HERLIYAN BERCO
Cerpen
Bronze
Rambut Kuntilanak
Vania
Flash
Manusia Kera
Areta Swara
Novel
Gold
Spooky Stories: Haunted School
Noura Publishing
Flash
Malaikat Maut
Ahmad R. Madani
Cerpen
Bronze
Rumah di Tepi Hutan
Yanti Soeparmo
Cerpen
Bronze
Jari Tengah Kaki Kanan karya Ambrose Bierce. Penerjemah: ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Novel
Bronze
Koma Karmila
Herman Sim
Novel
SONGKO
M A R U T A M I
Flash
KISAH WEWE GOMBEL
M Fadly Hasibuan
Flash
Gentayangan
Afri Meldam
Cerpen
TUSELAK
Marion D'rossi
Cerpen
Bronze
Aku Yakin Ini Nyata
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Flash
Jangan Menimpali!
Jasma Ryadi
Flash
Sisa Rindu
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Jangan Ambil Uang Itu!
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Flash
Aku dan Sebatang Rokok di Tangannya
Jasma Ryadi
Flash
Lintang
Jasma Ryadi
Flash
Di Tepi Jurang
Jasma Ryadi
Flash
Semangkuk Bakso
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Giant's Heart
Jasma Ryadi
Flash
Ikan adalah Luka
Jasma Ryadi
Flash
Maaf, Aku Lelah
Jasma Ryadi
Flash
Bagaimana Jika Aku Tidak Menikah?
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Anto dan Sebatang Rokok
Jasma Ryadi
Flash
Rumah Tanpa Isinya
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Antara 45 dan 65 Derajat
Jasma Ryadi