Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Awan hitam bergumul menjadi satu, menyelimuti langit biru, menghalangi tugas matahari untuk menyinari bumi. Tak ada yang istimewa ketika mendung menyapa hari yang seharusnya cerah, seakan tak ingin makhluk hidup memulai kehidupannya dengan perasaan bahagia. Setidaknya, itulah yang kurasakan saat ini.
Belum habis keresahan yang kurasakan setelah melewati semua permasalahan kehidupan, lalu semesta seperti menambah beban resahku berkali-kali lipat. Oh Tuhan! Apa yang sedang ingin Kau perlihatkan kepadaku? Mengapa tak kunjung jua Kau meringankan segala bebanku? Lantas, Kau malah mengutus awan, langit dan matahari untuk membuatku semakin sendu?
Masih hangat dalam ingatanku bagaimana orang-orang yang kucintai dan kusayangi tak ada yang mendengarkanku, tak menghargaiku, bahkan merendahkanku. Mereka tak percaya kalau aku bisa dan mampu. Mereka semua tak peduli atau mungkin tak ada waktu bagi mereka untuk peduli padaku.
“Kamu tidak apa-apa, Nak?” tanya seorang Ibu paruh baya yang sedang duduk di sampingku.
Aku menatapnya dengan bingung. Apa begitu kelihatan di wajahku kalau aku penuh beban masalah? Kujawab pertanyaannya dengan kedua sudut bibirku sedikit menaik, memperlihatkan seutas senyum yang hampir tidak terlihat.
Ibu paruh baya itu menggenggam tangan kananku, lalu menepuk-nepuknya perlahan, “Kalau punya banyak beban masalah, ceritakanlah semua kepada Tuhan. Karena manusia tidak semuanya memiliki kemampuan untuk mendengarkan. Kemampuan manusia sangatlah terbatas. Tapi, tidak dengan Tuhan! Dia memiliki kemampuan yang tidak terbatas. Bukan hanya mampu mendengarkan, tapi Dia juga mampu untuk membantumu. Teruslah berkeluh kesah dan mengadu kepadaNya, Dia akan membantumu meringakan beban itu secara perlahan.”
Aku terenyuh mendengar ucapannya. Mataku mulai berkaca-kaca. Baru kuingat, tak pernah sekali pun aku mengadu dan berkeluh kesah kepadaNya, lantas aku hanya menggerutu.
Kubangkitkan diriku setelah mengucapkan terima kasih kepada Ibu paruh baya itu karena sudah memberikan nasihat yang menyentuh hatiku. Kemudian kuayunkan kakiku mencari Masjid terdekat yang bisa kutemui. Ya! Aku akan menceritakan semua masalahku kepadaNya.