Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ketika subuh memanggil, segeralah laksanakan salat.
Azan subuh yang berkumandang di masjid pesantren, membuatku terburu-buru menuju asrama selepas program bahasa yang kuikuti. Teman-temanku pun sudah bergegas menuju masjid saat aku baru saja sampai di pintu asrama. Lantas, aku langsung menyusul mereka. Namun baru beberapa langkah, aku terhenti… apakah harus melaksanakan salat jamaah di masjid? Entah apa yang merasukiku, malah aku bersembunyi di belakang asrama yang berbatasan langsung dengan rawa-rawa dan hutan perkampungan.
Iqamah yang sayup-sayup terdengar menandakan salat subuh secara berjamaah akan segera dimulai. Tepat pada saat itu, mataku tidak sengaja melihat bayangan putih dari arah rawa-rawa, bukan hanya satu melainkan tiga. Kupikir itu mungkin hanya embun pagi yang terlihat seperti kabut. Aku mengusap wajahku sekali kemudian memastikan lagi penglihatanku.
Betapa kagetnya aku saat ketiga bayangan itu melayang mendekat dan kulihat dengan jelas bahwa itu adalah… pocong! Diikuti bau anyir yang seketika menyeruak indera penciumanku. Ingin rasanya aku berteriak, tapi suaraku tercekat. Dengan sekuat tenaga aku berlari ke masjid sambil mengucapkan istighfar berkali-kali.
Aku tidak tahu apa pocong itu mengikutiku atau tidak. Namun, begitu sampai di masjid, aku langsung menuju shaf terakhir kemudian mengikuti shalat subuh berjamaah. Dan semenjak saat itu, aku trauma untuk meninggalkan shalat subuh.