Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Dalam hati aku berkata "Hei Inzani, asal kamu tahu aku selalu menyebut namamu disetiap salat malamku. Asal kamu tahu, aku selalu meminta akan dirimu bisa menjadi milikku. Meminta kepada-Nya, andai aku bisa membaca pikiranmu agar aku bisa tahu bagaimana perasaanmu terhadapku. Seperti Ali Bin Abi Thalib R.A yang tidak punya apa-apa untuk dia berikan kepada fatimah ketika ingin meminang nya. Akan tetapi, beliau selalu berdo'a di setiap salat malamnya hingga Allah pun mengabulkan keinginan hamba-nya. Aku ingin seperti itu, mengikuti jejak Rasulullah salawlahu alaihi wasalam"
Sambil melihat Inzani yang sedang mengobrol dengan teman sekampusnya aku mengatakan suatu hal itu dalam hati, dalam hati aku tersenyum. Tapi, aku harus cepat-cepat memalingkan pandanganku terhadapnya, bahwa itu adalah perbuatan setan astagfirullah aku mengelus dadaku.
"Masih menjadi mimpi yang belum jadi nyata. Tentang masa depan, tentang seseorang yang akan menemaniku selama hidupku. Jodoh yang masih menjadi misteri sang Ilahi."
Aku berbaring berbaring diatas benda yang begitu lembut dan selalu membuatku nyaman, kasur. Lelah sekali rasanya setelah tadi mengisi acara seminar kepenulisan. Ya, aku gemar menulis, dan sudah cukup banyak karya-karyaku yang sudah menjadi sebuah buku novel. Menulis adalah salah satu hobiku, hobi yang mungkin tak akan pernah aku tinggalkan.
Seperti yang kalian tahu, aku masih kuliah umurku juga tidak terlalu tua. Aku masih berusia dua puluh tahun, bukankah masih terbilang muda? Iya, mungkin karena karya-karya ku yang cukup menarik hingga aku selalu disuruh untuk mengisi acara seminar kepenulisan.
Fiuh... Aku menghela nafas, lalu mengeluarkannya. Aku melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan, waktu sudah menujukkan pukul 20:30 wib.
Sudah cukup malam teringat aku belum melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim. Aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu dan menunaikan ibadah salat isya.
Usai empat raka'at, aku sudah tak sanggup membuka mataku lagi, dalam keheningan malam, dengan sinar sang bulan dan bintang yang menghiasi malam. Aku menutup mataku agar nanti malam aku bisa terbangun sesuai kebiasaanku.
"Tentang sebuah perasaan, tentang seorang wanita yang mengagumkan dan tentang agama yang harus kita jaga. Janganlah sesekali kau melakukan kemaksiatan, jika kau mencintainya. Pinanglah ia, datanglah ke rumahnya, mintalah restu kepada kedua orang tuanya. Karena Allah tidak akan mempersulit keinginan muliamu. "