Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kugenggam erat-erat lingkar kemudi yang dibalut dengan Napa Leather ini, logo yang berada di tengahnya seolah menyatakan keangkuhan yang begitu kudambakan.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun hanya kupandangi di wallpaper ponsel, tubuh ini akhirnya didekap erat oleh jok berventilasi yang langsung menyejukkan.
Kupejamkan mata, sesekali menginjak pedal gas organnya, menikmati raungan mesin berkode M256 yang mentranslasikan gerakan rekursif keenam silinder yang disusun dalam orde segaris, menghasilkan tenaga dua-ratus-tujuh-puluh-ribu-Watt.
Harum pewanginya begitu lembut, berpadu dengan aroma kulit sedan besutan Stuttgart ini, terorkestrasi indah bersama dengan Burmester yang terus melontarkan musik klasik, benar-benar sebuah kesempurnaan yang telah kunanti selama ini.
Sedikit kuturunkan kursi pengemudi yang telah dilengkapi pengubah suai dengan bantuan motor elektrik, tersemat rapi di door trim berbalutkan alumunium , begitu mewah dan intuitif.
Layar besar di tengah, mereka menyebutnya MBUX, seolah menjadi teman setia ketika jemari ini menari, mencoba berbagai fitur yang telah terintegrasi dengan komputer tablet, menggantikan tombol-tombol fisik yang semula menjadi ciri khas aristokrat sedan yang menjadi saingan terberat orde Bavaria.
Kuhela napas, tersenyum sendiri ketika kupandangi perimeterku, kendaraan bermotor saling beradu mengepulkan sisa pembakaran hidrokarbon yang tidak sempurna, menunggu lampu lalu lintas yang sejak tadi menghentikan lajuku.
Tak lama, semboyan hijau menyala, suara klakson yang hanya sedikit menembus kaca Pilkington ini bahkan tidak menggangguku, mengagumi keindahan yang sedari tadi kunikmati.
“San, jalan! Jangan bengong aja!” suara itu tegas, membuyarkan segenap lamunanku.
“I…iya bos,” ujarku, seraya memandang ke arah majikanku dari spion tengah.