Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Salam dariku untukmu yang tengah berbahagia. Kau begitu beruntung dimilikinya. Kisahku tak berjalan baik. Ia meninggalkanku untuk seseorang yang lebih sempurna.
Kau benar, bayanganmu tak lagi datang kala aku membalasnya dengan senyuman. Rasanya tidak sesesak dan semenyakitkan kemarin malam.
Tapi kala aku menemukan surat darinya tadi pagi, aku seakan dihantam oleh ribuan Godam.
Ternyata bukan bayanganmu saja yang pergi. Tetapi juga ia, yang menjadi dermaga terakhir untuk kusinggahi.
Kau tahu? Aku seakan melihat cerminan diriku pada dirinya. Kala itu aku yang meninggalkanmu untuk bersamanya. Kini ia yang pergi meninggalkanku untuk wanita yang lebih sempurna.
Aku menjadi ragu pada semesta. Mungkinkah semesta mengizinkanku bahagia?
Mengingat apa yang kulakukan padamu di masa silam, tidak mungkin semesta membiarkanku begitu saja. Mungkin kau telah memaafkan tapi semesta yang memberiku hukuman. Karma masih berlaku, kan?
Aku tidak mengharap lagi pada akhir yang indah tetapi aku akan berusaha menerimanya dengan tabah. Mungkin ini memang pantas kudapatkan.
Ingatkah kau? Bahwa dulu semesta pun ikut merana sebab melihat perbuatanku yang begitu kejamnya?
Aku telah menyia-nyiakan ketulusanmu demi mendapatkan bayangan semu. Oh! Sungguh bodohnya aku!
Jika aku bisa, aku akan kembali ke masa itu dan memperbaiki semua hal tentang kita. Tapi kini aku bisa apa?
Biarlah kau yang bahagia sekarang. Saat ini bahagia bukan lagi akhir yang kunantikan.