Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Bangsa ini mau dibawa kemana? Apa arahnya? Kalau hanya kritik saja sudah macam penuh dosa. Mulut dan otak sudah jadi satu, tinggal keluarkan suara setelah itu diseret ke rutan. Hendaknya tidak diambil pusing, tapi rasa-rasanya semua kejadian menggerogoti anggan. Akan ada perpecahan, akan ada keributan besar-besaran. Orang-orang bilang Lengserkan! Lengserkan! Legserkan! Apa yang dari mulut para demonstran layaknya gonggongan anjing. Mana mau orang-orang besar itu rela mendengar.
Aku tidak pernah ikut turun ke jalanan, orang bilang aku apatis. Aku hanya berdecak. Barangkli memang iya, atau mungkin aku hanya pecundang. Aku tidak pernah ikut aksi massa, buat apa ... kalau-kalau hanya jadi korban. Setelah hilangnya para aktivis di Yogyakarta delapan tahun yang lalu, aku tak pernah lagi mau bersuara terlalu lantang. Mana mau aku jadi korban penculikan, iya kalau dapat diadili, kalau tidak? Apa guna?
Pemerintahan ini seharusnya sudah lenyap, korupsi merajalela dan sudah mengakar pada sistem, rupiah makin anjlok saja. Gila! Krisis moneter ini benar-benar menyusahkan, kami rakyat kecil ini makin nelangsa. Sudah miskin tidak pandai pula jadi manusia. Kalaulah aku dapat jadi anjing.
Dari kecil aku sudah dipaparkan pada rezim picik ini. Segalanya dikontrol, dipegang pada orang besar. Semua poster wajahnya yang menua bersama gedung-gedung bobrok itu, jadi panganku setiap hari. Apa sih untungnya jadi rakyat biasa?