Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
1
Suka
2,585
Dibaca

Bangsa ini mau dibawa kemana? Apa arahnya? Kalau hanya kritik saja sudah macam penuh dosa. Mulut dan otak sudah jadi satu, tinggal keluarkan suara setelah itu diseret ke rutan. Hendaknya tidak diambil pusing, tapi rasa-rasanya semua kejadian menggerogoti anggan. Akan ada perpecahan, akan ada keributan besar-besaran. Orang-orang bilang Lengserkan! Lengserkan! Legserkan! Apa yang dari mulut para demonstran layaknya gonggongan anjing. Mana mau orang-orang besar itu rela mendengar.

Aku tidak pernah ikut turun ke jalanan, orang bilang aku apatis. Aku hanya berdecak. Barangkli memang iya, atau mungkin aku hanya pecundang. Aku tidak pernah ikut aksi massa, buat apa ... kalau-kalau hanya jadi korban. Setelah hilangnya para aktivis di Yogyakarta delapan tahun yang lalu, aku tak pernah lagi mau bersuara terlalu lantang. Mana mau aku jadi korban penculikan, iya kalau dapat diadili, kalau tidak? Apa guna?

Pemerintahan ini seharusnya sudah lenyap, korupsi merajalela dan sudah mengakar pada sistem, rupiah makin anjlok saja. Gila! Krisis moneter ini benar-benar menyusahkan, kami rakyat kecil ini makin nelangsa. Sudah miskin tidak pandai pula jadi manusia. Kalaulah aku dapat jadi anjing.

Dari kecil aku sudah dipaparkan pada rezim picik ini. Segalanya dikontrol, dipegang pada orang besar. Semua poster wajahnya yang menua bersama gedung-gedung bobrok itu, jadi panganku setiap hari. Apa sih untungnya jadi rakyat biasa?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
Nana Mangoenmihardjo
Novel
Pewaris Anubis
Anggiat Yohanes
Novel
Bronze
S-Class Guide Ingin Menjadi Tukang Roti
Noctis Reverie
Flash
Cap Jempol dari Kartasura
Penulis N
Cerpen
Bronze
Di Balik 1998
Imajinasiku
Cerpen
Anak Siapa Ini?
Adinda Amalia
Cerpen
Pembisuan Sang Orator
Temu Sunyi
Flash
Sang Penjaga Waktu
Muhammad Ahnaf Putranto
Flash
Bronze
Seratus Tahun Kemudian
Afri Meldam
Novel
Bronze
Gadis Tanpa Jiwa
Husni Magz
Flash
Bronze
#1. Aroma Sakura di Tengah Kekacauan
Tourtaleslights
Novel
HILANG
rizky al-faruqi
Cerpen
Secuil Cinta di Kalangbret
Rilaiqaza
Novel
Gold
Gulag
Bentang Pustaka
Cerpen
Kepada Siapakah Berpijak?
Adinda Amalia
Rekomendasi
Flash
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
Nana Mangoenmihardjo
Cerpen
Bronze
1: Kopi dan Para Pemikir
Nana Mangoenmihardjo