Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
1
Suka
2,195
Dibaca

Bangsa ini mau dibawa kemana? Apa arahnya? Kalau hanya kritik saja sudah macam penuh dosa. Mulut dan otak sudah jadi satu, tinggal keluarkan suara setelah itu diseret ke rutan. Hendaknya tidak diambil pusing, tapi rasa-rasanya semua kejadian menggerogoti anggan. Akan ada perpecahan, akan ada keributan besar-besaran. Orang-orang bilang Lengserkan! Lengserkan! Legserkan! Apa yang dari mulut para demonstran layaknya gonggongan anjing. Mana mau orang-orang besar itu rela mendengar.

Aku tidak pernah ikut turun ke jalanan, orang bilang aku apatis. Aku hanya berdecak. Barangkli memang iya, atau mungkin aku hanya pecundang. Aku tidak pernah ikut aksi massa, buat apa ... kalau-kalau hanya jadi korban. Setelah hilangnya para aktivis di Yogyakarta delapan tahun yang lalu, aku tak pernah lagi mau bersuara terlalu lantang. Mana mau aku jadi korban penculikan, iya kalau dapat diadili, kalau tidak? Apa guna?

Pemerintahan ini seharusnya sudah lenyap, korupsi merajalela dan sudah mengakar pada sistem, rupiah makin anjlok saja. Gila! Krisis moneter ini benar-benar menyusahkan, kami rakyat kecil ini makin nelangsa. Sudah miskin tidak pandai pula jadi manusia. Kalaulah aku dapat jadi anjing.

Dari kecil aku sudah dipaparkan pada rezim picik ini. Segalanya dikontrol, dipegang pada orang besar. Semua poster wajahnya yang menua bersama gedung-gedung bobrok itu, jadi panganku setiap hari. Apa sih untungnya jadi rakyat biasa?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
Nana Mangoenmihardjo
Novel
Nona yang Ternoda
Kalam Insan
Novel
Gold
Kartini (Movie Tie-In)
Noura Publishing
Novel
Bronze
Saat cahaya menyentuh Es
hiskiana
Flash
Bronze
30 Hari Bulan September
Silvarani
Novel
Bronze
KAU, AKU DAN GELORA REVOLUSI
Akhmad Faizal Reza
Novel
Tawarikh Nusantara - Kitab Kedua: Gema Sriwijaya
Kingdenie
Novel
Bronze
Oma Hiroshima
Nurinwa Ki. S Hendrowinoto
Novel
Bronze
Gending Cinta Sandyakala
Lia Heliana
Novel
Bronze
Hati yang Tak Seharusnya Singgah
Risti Windri Pabendan
Novel
Di Ujung Pelukan Malam: Kata-Kata Indah dan Sajak Kehidupan
Dede Nurrahman
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani
Novel
Titik Nol
Dwiyan Sebastian
Novel
Gold
Pangeran dari timur
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Sinden Desa
Silvarani
Rekomendasi
Flash
Apa Nikmatnya Jadi Rakyat?
Nana Mangoenmihardjo
Cerpen
Bronze
1: Kopi dan Para Pemikir
Nana Mangoenmihardjo