Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
When the Falcon One Steps Back
3
Suka
4,187
Dibaca

Di salah satu ruang kumpul di bengkel motor tua yang sudah jadi markas klub motor Borvhaz Brotherhood 1903, angin sore membawa aroma oli dan semangat kebersamaan.

Hari itu, diskusi tentang acara touring besar-besaran kembali bergulir.

Falcon, anggota yang paling vokal, paling semangat, dan paling sering berteriak “GASSS POL!” kembali berdiri di tengah kerumunan.

Dengan wajah berseri dan tangan mengepal, dia menyemangati semua orang, “Touring ke Pesisir Selatan Arvena! Jalur lintas selatan dan tikungan panjang, cocok buat kita! Gasss pol, Brooo!!”

Beberapa tertawa, beberapa langsung cek kalender. Grup chat klub ramai dengan stiker motor dan video jalan berkelok.

Namun saat hari H datang, Falcon tidak tampak.

“Dia mana?” gumam salah satu anggota bertato naga sambil mengecek ulang daftar kehadiran.

“Katanya gasss pol… pol apaan, polesan doang kali,” sindir anggota ber-helm putih sambil tertawa kecil.

“Cuma omdo tuh Falcon,” tambah si jaket kulit.

Falcon yang dijulidin itu hanya mengirim pesan singkat di grup:

“Maaf nggak bisa ikut. Semoga perjalanan lancar. Hati-hati di jalan.”

Tidak ada penjelasan. Mereka tidak tahu, Falcon hari itu harus mendampingi seorang teman dari luar kota yang sedang mencari tempat kost untuk putrinya yang akan kuliah di kotanya.

✳✳

Beberapa minggu kemudian, rencana touring kedua muncul. Namun Falcon tidak berkata apa-apa. Tak ada “gasss pol”, tak ada semangat menggelegar, tak ada yang mengingatkan untuk servis motor atau bawa jas hujan cadangan.

Ia hanya datang, duduk, dan mendengarkan.

Hari H tiba. Peserta sepi, Falcon pun tak nampak.

Hanya beberapa motor berjajar. Tidak ada antusiasme seperti sebelumnya.

Cuaca mendadak buruk. Dua motor mogok di tengah jalan.

Jalur yang dipilih ternyata sedang diperbaiki. Beberapa bahkan bertengkar kecil karena salah komunikasi.

Di tempat tujuan, tidak mendapatkan makanan yang cukup, angggota kelaparan.

Di tengah semua kekacauan itu, salah satu anggota terdiam di pinggir jalan, pandangannya kosong ke aspal basah.

“Gila… waktu Falcon teriak-teriak penuh semangat, terus nggak ikut, kita nyinyir. Sekarang dia diam aja, touring malah kayak gini…” gumamnya.

Yang lain hanya mengangguk pelan. Mereka mulai mengerti, bahwa kadang, semangat seseorang bukan hanya soal kehadiran fisik, tapi juga niat tulus yang diam-diam menopang semua.

 

-Tamat-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
TINTA YANG TERTULIS DARI JARIKU
Rizky F Rhamadan
Novel
Luka yang Tak Pernah Sembuh
Eunike Hanny
Flash
When the Falcon One Steps Back
Lora Arkansas
Novel
Tiket ke Neraka dari Surga
sansan954
Flash
LANGIT SETELAH HUJAN
Penulis N
Novel
Karimunjawa Love Story
Kelana Kaheswara
Novel
Mochi Messages
Fairamadhana
Flash
Bronze
"Tolong, Sembelih Saya!"
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Cerpen
Bronze
COPET
Gie_aja
Novel
Di Daun Yang Jatuh Itu Tertulis Namamu
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Kata-kata yang Berkumpul dan Bergumul Karenamu
Nunu Azizah
Flash
Pulang Kampung Katanya
Johanes Gurning
Cerpen
Oiran and The Summer Crow
Lail Arahma
Novel
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Rekomendasi
Flash
When the Falcon One Steps Back
Lora Arkansas
Cerpen
Bronze
Doa di sebuah Kampus
Lora Arkansas
Flash
Bronze
KJM
Lora Arkansas
Flash
Pelan Tapi Party
Lora Arkansas
Flash
Bronze
Bakekok!!
Lora Arkansas
Flash
Wacana Tanpa Akhir
Lora Arkansas