Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
14
Suka
15,391
Dibaca

“Ke sawah … Sawah Pak Suroyo,” teriak Fahri. Lalu ia segera membuang gulungan senar ke sembarang arah.

“Fahri …,” teriak Toni. “Tunggu!”

Fahri tak peduli dengan panggilan Toni. Ia berlari menjauhi lapangan. Menerobos rumput gajah setinggi dadanya. “Di sana! Ayo buruan!” Fahri menoleh ke arah Toni sembari mengayunkan kedua tangannya ke atas.

Toni dengan napas tersenggal-senggal berusaha mengejar Fahri.

“Makanya makanmu jangan banyak-banyak,” sahut Fahri dari kejauhan. “Ini keberuntungan kita, dapat layang-layang besar. Sebelum mereka sampai dulu,” tambahnya.

Samar-samar terdengar, “Di sana. Ayo buruan!”

Fahri mempercepat gerakannya.

Tiba-tiba ….

“AW …,” teriak Fahri. Ia mencoba melihat tumitnya. Darah terlihat mengalir dari sana. Dia duduk di galengan sawah sembari menekan tumitnya yang terluka. Ia membuka semak-semak. Terlihat ada bekas darah pada ujung runcing sisa batang rumput gajah. “Hem …,” gumam Fahri. Tangannya mengambil air dari pematang sawah, lalu mengusap darah yang keluar dari tumitnya.

“Kenapa?” tanya Toni yang sudah ada di belakangnya.

“Ini kakiku nginjak sesuatu,” jawab Fahri.

“Wah, berdarah. Kamu gak pakai sandal sih!”

Fahri berdiri. “Sudah, ayo cepat!” dia berusaha berjalan dengan kaki yang berjinjit.

“Mau aku gendong?” canda Toni.

“Mau …,” jawab Fahri.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Dari kejauhan terdengar suara, “Yey. Kita dapat!”

Fahri menoleh ke arah Toni, “Kamu harus mengecilkan perutmu besok!”

Toni diam melihat tim lawan memegang layang-layang berbentuk pesawat sembari berlari penuh kebahagiaan.

Beberapa detik kemudian.

NGEEENG ... NGEEENG ….

“Ada pesawat,” ucap Toni.

“Itu adalah target kita selanjutnya!”

“Hah?” bibir Toni membentuk huruf O—melongo.

“AYO KITA KEJAR!” teriak Fahri. Ia berlari berjinjit dan berteriak, “PAK … LEMPARKAN UANGNYA! KAMI AKAN MENANGKAPNYA!”

Toni ikut berteriak, “HOI, LEMPARKAN UANGNYA. KAMI AKAN MENGAMBILNYA!”

“HAHA,” mereka tertawa terbahak-bahak sembari berlari mengejar pesawat yang mulai hilang dari pandangan mata. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (6)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Hanya Mimpi
Fatma Fitriani
Flash
Pembantai Tirani #1
Diva Pramudhya
Flash
Bronze
Menit ke Tujuh
Siti Soleha
Cerpen
Bronze
Ke Ujung Semesta
Handi Yawan
Cerpen
Bronze
Hunian
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Flash
Bronze
Desa Ular Kayu
Silvarani
Flash
Goat
Rena Miya
Novel
Bronze
Sekolah petarung
Bungaran gabriel
Flash
Rumina dan Dunia yang Membisu
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
A MILLION WHO
Husnulispedia
Flash
Gua Bolu
karyasmpitinsankamil
Novel
Bronze
Subhaanalloohi (Sutasoma)
Hermawan
Skrip Film
Titisan Siluman Harimau Putih
Teguh Santoso
Flash
Meraih Asa, Menggapai Impian
Sandra Arq
Rekomendasi
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.