Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Muak
0
Suka
6,375
Dibaca

"Kau yakin? Ini akan benar benar jadi yang terakhir kalinya?"

Aira mengangguk. "Dia berjanji. Ini akan benar benar jadi yang terakhir kali"

"Janji?! Yang terakhir kali lagi? Tapi terakhir kali juga janji. Tapi terjadi lagi. Lantas?" Dans membuang napas kasar. Diusaknya rambut itu frustasi. "Aku hanya tidak habis pikir! Kenapa pria brengsek itu harus bersanding denganmu."

Aira menundukkan kepala lemah. "Tapi dia sudah berjanji, Dans."

"Membual!" Dans menggeretak marah. "Aku muak, Aira! Kau terlalu bodoh. Karena membiarkan dirimu terluka dengan kesalahan yang sama, dan terus berulang."

Aira melepas tangisnya. Bulir air mata itu jatuh bersama suara tangisan yang pelan dan dalam diam. Aira sudah cukup tahu bahwa kesalahan yang sama tidak dapat ia percayai, sebab yang lalu pun telah teringkari. 

Aira memilih mempertahankan pria Desember itu agar selalu disisinya. Walau kedaaan tersiksa siksa dengan perasaan yang terus terulang disakitinya.

Dulu Joshua mengutarakan bahwa sayangnya sedalam lautan pada Aira. Tapi kini, Aira merasa perasaan itu hanya sebatas air pantai yang menyapa mata kakinya. 

Jika Dans muak, bagaimana dirinya? Iya, ini memuakkan. Aira setuju dengan apa yang Dans katakan. Perasaan yang dulu mengebu ngebu kian surut sepertti air surut laut di waktu senja.

"Mau sampai kapan." Dans bertanya dengan suara lemah. Ia terduduk bersimpuh di hadapan Aira yang duduk di atas kursi meja belajarnya. Keduanya adalah sahabat kecil. Dans telah menjadi seorang kakak bagi Aira. Walau keduanya berada di satu tahun yang sama. Dans memperlakukannya sedikit lembut.

"Berjanjilah padaku." Suara itu membawa kepala Aira mendongak. "Aku harap, kesempatan ini benar benar jadi yang terakhir kali kau memberi jalan untuk pembuktian cinta Heeseung padamu, Aira." Dans menyodorkan beberapa lembar tisu untuk menyeka air matanya. Tangan kekar itu membelai puncak kepala Aira berulang. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Muak
asyakrmh
Novel
Bronze
Di Balik Romantisnya Suamiku
fransisca Lukito
Skrip Film
Kisah Sang Lara (Script)
Rr. Lintang. M
Novel
Ganendra
SAKHA ZENN
Novel
Manusia-Manusia Naif Penantang Mara Bahaya (Inspired by True Stories)
Rainzanov
Flash
Di Sisa Waktu Ibu
Jauza M
Flash
Jangan Maafkan Aku
Deasy Wirastuti
Flash
Yellow #2
Adel Romanza
Novel
Tuhan! Mengapa Kau Ambil Ayahku Lebih Dulu?
Dear Deen
Novel
Bronze
Di Ujung Senja Kau Sebut Namaku
Raida Hasan
Novel
Sang Mentari
Dewi Sekar Uni
Skrip Film
Miss. KP
Baldah Hidayatillah
Skrip Film
SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
Widhi ibrahim
Skrip Film
KERETA
Panca Lotus
Skrip Film
Sesayat Munajat Cinta (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Rekomendasi
Flash
Muak
asyakrmh