Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Sandekala
0
Suka
4,710
Dibaca

Aku melihat ada yang berjalan ke arahku. Langkahnya samar, menyatu dalam guratan malam. Akan tetapi, derap kakinya seakan mengetuk bumi—menggetarkan lantai yang kupijak. Sosoknya—entah apa—semakin membesar tanpa memperjelas rupa.

Bukkk! Tiba-tiba ibuku menarik kedua daun jendela dan merapatkannya dengan tergesa. "Ambu kan udah sering bilang jangan pernah membuka jendela pas mau maghrib, apalagi setelahnya," ujarnya, memakiku dengan suara terjaga meski terdengar bergidik.

"Aaa... aku cuma buka sebentar," sahutku, terkejut dan tersulut emosi. "Dari dulu Ambu selalu melarang, tetapi tidak pernah mengurai alasannya secara jelas."

Aku sekadar ingin tahu: apa yang sebenarnya tersembunyi dari balik pantangan itu. Selama lebih dari dua puluh tahun aku merasa hidup berselimut temaram ditemani dongeng tak berujung yang hanya berani berbisik tentang gelap. Salahkah jika sekarang aku menggugat gulita yang diwariskan diam-diam oleh desa ini dari generasi ke generasi?

Ambu menatapku lama. Pandangannya tampak berat, seakan menyimpan luka dan cerita yang tak bisa dibagikan.

Lalu, ia menarikku menjauh dari tepi jendela. Seketika itu juga, ketukan kasar berkobar bak bara yang meledak di dinding. Gaungnya mengguncang seisi rumah.

"Ambil balok. Cepat!" perintah Ambu.

Aku bergegas—membantu Ambu melintangkan kayu panjang di jendela. Auman keras meronta-ronta dari luar. Napasku pun diburu rasa penasaran dan takut.

Ambu kemudian memejamkan mata. Mulutnya komat-kamit, terhantar kalut. Rautnya seolah berbicara bahwa yang tengah terjadi bukanlah perkara biasa dan pernah ia alami sebelumnya.

Aku ingin bertanya kepadanya. Namun, kata-kataku mengendap, tercekam oleh ketegangan yang taksa.

*Versi lebih panjang (cerpen) tengah dipersiapkan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Sandekala
Jasma Ryadi
Novel
Ruwatan Misteri
Nurul Adiyanti
Cerpen
TASAPO
Diano Eko
Novel
Bronze
LEUMPEUH YUNI (Ketika Tubuh Manusia Disalahgunakan)
Papp Tedd
Novel
Sarandjana : Terjebak Malam
Adam Wiradi Arif
Novel
Bronze
AIR MATA IBLIS
Kakco
Novel
Gold
Fantasteen Scary Red Eyes
Mizan Publishing
Novel
Gadis Merah
Andam Aulia
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Novel
Pengemis Jembatan Penyebrangan
Faizal Ablansah Anandita, dr
Novel
TUNNEL
Embart nugroho
Novel
Akhir yang Dinanti
judizia
Novel
Bronze
ALONE~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Scary: Noroi
Mizan Publishing
Novel
NANDANA
Shinbul
Rekomendasi
Flash
Sandekala
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Punggung yang Patah
Jasma Ryadi
Flash
Lintang
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Rasa yang Tak Bisa Kembali
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Bukan Babi Ngepet
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Reuni di Bangku Cadangan
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Anita dan Penghuni Lain
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Prenuptial Agreement: Antara Luka dan Logika
Jasma Ryadi
Flash
Kamar 304
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Aku Durhaka
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Setelah Malin Menjadi Batu: Doa Uni Salamah
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Rumah dan Rumah Itu
Jasma Ryadi
Flash
Mereka Bilang Aku Setan
Jasma Ryadi
Flash
Teras
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi