Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Sandekala
0
Suka
1,986
Dibaca

Aku melihat ada yang berjalan ke arahku. Langkahnya samar, menyatu dalam guratan malam. Akan tetapi, derap kakinya seakan mengetuk bumi—menggetarkan lantai yang kupijak. Sosoknya—entah apa—semakin membesar tanpa memperjelas rupa.

Bukkk! Tiba-tiba ibuku menarik kedua daun jendela dan merapatkannya dengan tergesa. "Ambu kan udah sering bilang jangan pernah membuka jendela pas mau maghrib, apalagi setelahnya," ujarnya, memakiku dengan suara terjaga meski terdengar bergidik.

"Aaa... aku cuma buka sebentar," sahutku, terkejut dan tersulut emosi. "Dari dulu Ambu selalu melarang, tetapi tidak pernah mengurai alasannya secara jelas."

Aku sekadar ingin tahu: apa yang sebenarnya tersembunyi dari balik pantangan itu. Selama lebih dari dua puluh tahun aku merasa hidup berselimut temaram ditemani dongeng tak berujung yang hanya berani berbisik tentang gelap. Salahkah jika sekarang aku menggugat gulita yang diwariskan diam-diam oleh desa ini dari generasi ke generasi?

Ambu menatapku lama. Pandangannya tampak berat, seakan menyimpan luka dan cerita yang tak bisa dibagikan.

Lalu, ia menarikku menjauh dari tepi jendela. Seketika itu juga, ketukan kasar berkobar bak bara yang meledak di dinding. Gaungnya mengguncang seisi rumah.

"Ambil balok. Cepat!" perintah Ambu.

Aku bergegas—membantu Ambu melintangkan kayu panjang di jendela. Auman keras meronta-ronta dari luar. Napasku pun diburu rasa penasaran dan takut.

Ambu kemudian memejamkan mata. Mulutnya komat-kamit, terhantar kalut. Rautnya seolah berbicara bahwa yang tengah terjadi bukanlah perkara biasa dan pernah ia alami sebelumnya.

Aku ingin bertanya kepadanya. Namun, kata-kataku mengendap, tercekam oleh ketegangan yang taksa.

*Versi lebih panjang (cerpen) tengah dipersiapkan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Sandekala
Jasma Ryadi
Novel
Bronze
GHOST FAMILY
Herman Sim
Flash
Bronze
Kembalikan
Ron Nee Soo
Novel
Bronze
Rahasia Kematian
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Novel
BEAUTY BLOOD
quinbbyyy
Cerpen
Bronze
Kutukan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku dan Hantu Fyodor Dostoevsky
Galang Gelar Taqwa
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
ATM Antrian Tengah Malam
Herman Sim
Novel
Gold
HARU MAHAMERU
Falcon Publishing
Cerpen
Bronze
Anita dan Penghuni Lain
Jasma Ryadi
Novel
Gold
Ghost Dormitory in Cairo
Mizan Publishing
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Rekomendasi
Flash
Sandekala
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Anita dan Penghuni Lain
Jasma Ryadi
Flash
Gema yang Redup
Jasma Ryadi
Flash
Gerimis yang Percuma
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Gamophobia
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Punggung yang Patah
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Flash
Aroma Pukul Tiga Pagi
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Setan-Setan dalam Rumah
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Bukan Babi Ngepet
Jasma Ryadi
Flash
Akar di Kepala Ibu
Jasma Ryadi
Flash
Satu Langkah Setelah Luka
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Aku Durhaka
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Data dan Mereka
Jasma Ryadi
Flash
Di Tepi Jurang
Jasma Ryadi