Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Kembalikan
2
Suka
1,271
Dibaca

“Aimar, cepat lari! Truk itu nggak bakal berhenti!” teriak seseorang dari kejauhan, memecah kesunyian Lapangan Tanah, lapangan sederhana dengan papan tua bertuliskan nama yang sudah pudar. Aimar, pemuda 17 tahun, terpaku di tengah lapangan, masih mengenakan jersey Qatar Airways kesayangannya—hadiah dari kakaknya, Atep, yang bekerja di luar negeri. Ia adalah anak pendiam, tapi matanya penuh api. Ia bermimpi jadi pemain profesional, meski teman-temannya lebih suka menghabiskan waktu di warnet.

Sore, tanggal 27 September 1994, seperti yang tertera di foto kenangannya, Aimar menemukan bola tua di semak-semak dekat lapangan. Bolanya usang, kulitnya mengelupas, tapi anehnya terasa hidup. Ketika Aimar menendangnya, tendangannya melesat sempurna, seolah ada kekuatan yang membantunya. Aimar terus berlatih dengan bola itu, dan dalam hitungan minggu, ia terpilih masuk tim lokal berkat kemampuan luar biasanya. Tapi sejak saat itu, ia sering mendengar bisikan aneh di lapangan, terutama saat senja: “Kembalikan… atau kau akan kehilangan segalanya.”

Namun, malam sebelum pertandingan besar, Aimar bermimpi tentang seorang anak laki-laki kecil yang tewas tertabrak truk di dekat lapangan bertahun-tahun lalu. Dalam mimpi itu, anak itu menangis, memegang bola tua yang sama. “Kembalikan… atau kau akan kehilangan segalanya,” bisiknya. Aimar terbangun dengan keringat dingin. Ia menyadari bola itu milik anak itu—semangatnya terperangkap di dalamnya, membantu Aimar mewujudkan mimpinya, tapi dengan harga yang mengerikan.

Hari pertandingan tiba. Aimar membawa bola tua itu ke lapangan, berniat menguburnya di semak-semak untuk membebaskan semangat anak itu. Tapi saat ia melakukannya, ia melihat kakaknya, Atep, di kejauhan, baru tiba dari perjalanan jauh untuk menonton pertandingannya. Tiba-tiba, sebuah truk melaju kencang ke arah Atep—persis seperti dalam mimpinya. Aimar berlari, berteriak, tapi suaranya tenggelam oleh deru mesin. Ia melompat, mendorong Atep menjauh, tapi…

Adegan memudar menjadi hitam. Ketika debu reda, jersey Qatar Airways milik Aimar tergeletak di pinggir lapangan, ditiup angin senja. Bola tua itu telah menghilang dari semak-semak. Apakah Aimar berhasil menyelamatkan kakaknya? Atau apakah ia kehilangan segalanya demi mimpinya? Tidak ada yang tahu.

Di desa itu, orang-orang masih berbicara tentang Aimar. Beberapa bilang ia menjadi legenda sepak bola, yang lain bilang ia pergi mencari bola tua itu lagi. Tapi setiap senja, anak-anak di Lapangan Tanah bersumpah mereka mendengar bisikan di angin: “Jangan ambil yang bukan milikmu.”

-Tamat

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Kembalikan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kado Untuk Ibu
Iena_Mansur
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bukan Sekedar Lewat
Ivara
Cerpen
Tumbal Balik
Eve Shi
Flash
BELI SEKARANG, Call / WA : 0811-7252-169 Distributor pupuk organik agros di Lampung Barat.
Jual Pupuk Organik
Novel
Gold
Fantasteen Scary Dark Journey
Mizan Publishing
Flash
PEREMPUAN YANG BERSAMAKU
Embart nugroho
Flash
Diary
Deandrey Putra
Cerpen
Bronze
Teka Teki Pembunuh Misterius
Saputra
Flash
Menghilang
Retno Utama
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
KUTUKAN
Refy
Novel
Gold
Fantasteen Pangeran Mimpi Zera
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Kembalikan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
ada cinta luar biasa yang engkau terima tanpa harus bersusah payah mencarinya
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Menjadi Kucing
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Beban di Pundak Pak Darmawan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Surat dari Jakarta
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Jebakan Untuk Wawan
Ron Nee Soo
Cerpen
Memahat Jalan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Hal yang Selalu Dipikirkan Siswa adalah Pulang
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sejenak Rindu Pada Sastrawan Hujan Bulan Juni
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Standar Tiktok
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Bidadari
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Menangkap Senyum
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Talang Sawah dan Lagu Mangu
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Cerita-cerita Kuno Winasari
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Semutina Sahabatinu
Ron Nee Soo